Happy Reading and Enjoy
"Kau sudah yakin dengan keputusanmu?" tanya Jarvis pada Nata lewat telfon. Dia baru saja melihat Video terakhir yang Nata rilis. Dan dalam 6 jam, video itu sudah menjadi trending topic di Youtube sendiri maupun di Twitter. Banyak yang menyayangkan kalau Nata benar-benar berhenti, tapi banyak juga yang mendukung Nata, apapun yang akan wanita itu lakukan.
"Aku sudah memikirkannya, lagipula channel youtube itu adalah milik bersama, aku tidak bisa mengelolanya sendiri," jawab Nata dengan suara tenang.
"Baiklah kalau begitu, kau bisa melakukan apapun yang ingin kau lakukan, asalkan positif aku akan selalu mendukungmu."
"Kau dan Lala baik-baik saja?" Jarvis bungkam. Ia tidak langsung menjawab karena hal ini sebenarnya tidak ingin ia bicarakan dengan siapapun. Tapi ini Nata.
"Apa kau akan beralih profesi jadi dukun?" tanya Jarvis setengah bercanda.
"Ternyata benar. Karena aku?"
"Nata, masalah yang sedang menimpa hubunganku dengan Lala sama sekali tidak ada kaitannya denganmu, lagipula belakangan Lala sepertinya sedang sensitive, semua hal bisa membuatnya marah." Elak Jarvis yang tidak mau mengatakan hal yang sejujurnya.
Belakangan ini Danniela selalu marah ketika Jarvis sudah membahas Nata ditengah perbincangan mereka. Ia tidak tau Danniela sedang kenapa. Awalnya, Jarvis pikir Danniela sedang PMS, tapi ini sudah hampir 10 hari berlalu, dan mereka tidak berkomunikasi sama sekali. Atau lebih tepatnya Danniela yang enggan merespon sekalipun wanita itu membaca pesannya.
"Kau adalah pria yang tidak bisa berbohong," cibir Nata pada Jarvis.
Jarvis mendengus pelan dan membenarkan apa yang Nata katakana walau tak ia iyakan secara gamblang.
"Lala adalah wanita yang tepat, jangan karena wanita sepertiku, kau malah kehilangan dia yang berharga."
***
Nata mengetikkan pesan untuk Nesya, mengatakan kalau dia akan kerumah sakit untuk bertemu psikiater seperti yang disarankan dokter sebelumnya. Ia sudah memutuskan. Sekalipun enggan hidup, Nata ingin mencoba sekali lagi.
Rumah sakit yang ditujunya adalah rumah sakit yang sama saat dia dirawat singkat karena pingsan dan ditolong oleh pria yang Nata tidak tau namanya. Ia hanya memilih random, sama sekali tidak memiliki gambaran tentang dokter atau terapi yang akan dijalaninya.
Saat taksi berhenti, Nata memandang rumah sakit ini singkat sebelum akhirnya turun. Dia perlu memantapkan hatinya untuk melangkah kedepan, meninggalkan segala kesakitan yang menggerogoti habis jiwanya.
Karena belum memiliki janji, Nata harus melewati segara prosedur pendaftaran dan akhirnya, seorang suster memberitahunya kalau Nata bisa kembali saat pukul 2 siang mengingat psikiater yang akan ditemuinya memiliki jadwal yang padat dan hanya kosong saat itu. Saat melihat jam pada layar phonselnya, Nata mendesah pelan. Masih 4 jam lagi sebelum janji temu dengan Dokter Keanu Rivaldi, dan semoga saja dokter yang akan ditemuinya tidak menyebalkan dan kaku.
Daripada menunggu dirumah sakit, Nata memilih keluar dan menyebrang jalan, mendatangi café yang ada didepan rumah sakit. Ia memesan es kopi, mungkin 4 jam kedepan dia akan memesan 4 gelas es kopi.
Setelah memesan, Nata memasan airpod ditelinganya, membuka aplikasi streaming film dan mencari film yang ingin dia tonton.
Sudah sejak beberapa saat lalu Nata seperti ini. Ia berusaha mencari kesibukan, dan tidak membiarkan tubuh dan pikirannya menganggur sama sekali. Walaupun akhirnya Nata hanya akan menonton marathon drama korea yang sedang hits. Ia tidak terlalu suka drama korea, tapi saat melihat diexplore instagramnya, mungkin akan menyenangkan jika ia mencoba sesuatu yang baru.
Saat tidak menemukan film yang menarik matanya, Nata mengetikkan sesuatu pada kolom pencarian google.
Rekomendasi drakor
Banyak sekali yang muncul, tapi ia mencari sekali lagi, mencari yang tidak terlalu terkenal.
Dan Nata menemukannya, Graceful Family, drama korea tahun 2019.
***
Nata terpaku melihat pria berjas putih yang khas itu duduk dibalik mejanya. Dia jelas mengenal laki-laki ini. Laki-laki yang menolongnya saat Nata pingsan karena minum sedikit berlebih.
"Ms. Natalia? Silahkan duduk," pria itu terseyum dan bangkit dari kursi kerjanya, Dokter Keanu sempat menunjuk sebuah single sofa yang tidak jauh dari posisiku berdiri. Nata memilih untuk mengikuti perintah dokter Keanu.
"Kau mengenaliku?" tanya Dokter Keanu saat pria itu sudah duduk berhadapan dengan Nata.
Nata mengangguk pelan. Waktu itu dia jelas melihat wajah Keanu dengan jelas, dia tidak mabuk sama sekali setelah sadar saat itu.
"Oh syukurlah."
***
Setelah melakukan satu sesi dengan dokter Ken, Nata merasa jauh lebih lega, dia menceritakan hampir semua kegelisahannya, termasuk mimpi-mimpi yang medatanginya setiap malam sampai Nata lebih memilih untuk tidak tidur. Dan Nata harap, dia tidak berhubungan dengan dokter Ken secara pribadi karena dia seolah sudah 'menelanjangi' dirinya sendiri didepan laki-laki itu.
Satu persatu, Nata ingin menyelesaikan semuanya dan kembali pada jalurnya, kembali membangun kehidupannya kembali, mulai dari nol, sendirian, dan tidak lagi ingin bergantung pada siapapun. Bahkan ia sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk melajang di sisa hidupnya.
Pada kursi penumpang taksi yang membawa Nata pulang, dia memandangi fotonya dengan Matthew dan tersenyum kecil.
"Jangan marah padaku, aku tidak sedang berusaha melupakanmu."
------
Update cepet nih.
Semoga part depan juga cepet.Btw, cerita ini hanya akan sampai di part ke 10.
Silahkan tebak endingnya mulai sekarang.Hope you like it.
Love, Bella PU

KAMU SEDANG MEMBACA
I'M BR[OK]EN
Random"Apa aku sesakit itu sehingga harus bertemu dengan psikiater?" Ini adalah tentang wanita yang merasakah kesendirian, kesepian dan kehilangan. Natalia, wanita itu memilih untuk mengakhiri hidup yang seolah tak berpihak lagi padanya. Tapi, sepertiny...