14💫

948 109 34
                                    

A thousand miles beetween us now
It causes me to wonder how
Our love tonight remains so strong
It makes our risk right all long
The time we spent apart will make our love grow stronger
...

•Westlife•

(!) alurnya terbang seperti bihaenggi✈

Pengalaman tiga tahun menjalani hubungan jarak jauh seharusnya menjadi pelajaran penting untuk merasa terbiasa dengan segala jenis rintangan. Tetapi sepertinya kata 'terbiasa' itu tidak pernah benar-benar berlaku bagi Jaemin dan Ryujin sebab hubungan mereka sudah tidak sama lagi. Rintangan yang mereka lalui bukan lagi soal keegoisan masing-masing, melainkan sesuatu yang terasa lebih sulit.

Misalnya,

"Sumpah Zia satu rumah sakit sama mantannya?"

Kabar dari Jeno yang Jaemin dapatkan di pagi hari yang cerah mendadak membuat matahari nampak suram.

"Iya anjir. Si mantannya ini apoteker, emang sih beda jalur sama Zia, tapi sekali dua kali ketemu mah bisa."

Jaemin mengacak rambutnya asal, "Lan, karna lo udah ngasih kabar ginian, lo harus tanggungjawab jagain Zia, jangan biarin deket-deket sama mantannya itu."

"Lah, gue bukan pengangguran yang bisa stay di samping dia dua empat per tujuh ya!"

"Tapi itu rumah sakit om lo 'kan?"

"Ya terus?"

Jaemin terdiam, benar juga. Rumah sakit tempat Ryujin bekerja adalah rumah sakit swasta milik keluarga besar Jeno, lebih tepatnya di bawah kelola paman lelaki itu. (Jeno yang menyarankan Ryujin melamar di sana karena ia sempat frustasi setelah ditolak beberapa rumah sakit negeri). Tapi, kalaupun begitu, lantas bagaimana? Ini bukan drama yang akan membuat Jaemin berlaku keji untuk meminta Beomgyu selaku mantan kekasih Ryujin dikeluarkan dari rumah sakit dengan bantuan keluarga Jeno selaku pemilik. Tentu saja tidak.

"Udah lah, bro. Yang namanya Allyzia Zahra itu udah mentok jadi bucinnya Davin Attala. Spesies mantan mana ada dilirik sama dia."

Jaemin meringis, lagi-lagi membenarkan ucapan Jeno.

"Nanti kalo Zia balik kerja suruh dia makan trus jangan lupa minum vitamin, ya. Gue ada kelas siang sampe sore, malemnya nyusun proyek sama ngerjain laporan. Ya barangkali dia nyariin bilang aja begitu."

Terdengar dengusan kasar Jeno, "Sumpah demi kerang ajaib! Dari jaman gue masih mahasiswa sampe jadi orang kantoran, kenapa masih aja harus jadi pacar ghaibnya Zia demi lo gini, sih? Kayaknya gue satu-satunya orang ketiga di dunia ini yang direstui deh."

"Enggak, Lan. Lo bukan orang ketiga, lo itu penengah, perantara terbaik."

"Sialan. Habis ini gue minta gaji ke Ayah lo ya! Sebagai babunya budak cinta."

Jaemin tertawa lepas, Jeno terkadang menjadi sekonyol itu. Kalau ada budak paling merdeka sedunia mungkin itu adalah dirinya, sebab ia adalah budak yang punya babu.

Terlalu sibuk dengan pikirannya, Jaemin sampai tidak sadar kalau kelas paginya akan dimulai dalam tiga puluh menit lagi.

"Sial! Gue nggak mandi lagi!"

Beruntung cuaca pagi itu tergolong dingin, jadi Jaemin hanya menyikat gigi dan mencuci wajah kemudian menyemprotkan parfum ke seluruh bagian penting tubuhnya sebelum berangkat menuju kampus dengan sepeda.

[✔] (2) Meine Freundin ; Jaemin ft. RyujinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang