Canistopia - VII

1.8K 388 386
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

Berhari-hari bahkan berbulan-bulan Damien hidup sendirian. Kedua orang tua angkatnya sudah pergi untuk selamanya, lalu sekarang? Orang-orang asing yang menyebutnya sebagai ‘keluarga’ pun bahkan tidak pernah muncul lagi setelah hari itu.

Sudah beberapa kali Damien berharap agar bisa bertemu dengan salah satunya atau setidaknya Sean, karena ia memiliki beberapa hal untuk ditanyakan mengenai dirinya sendiri dan ‘keluarga’ yang mereka maksud. Sayangnya, harapan bodohnya itu mungkin tidak akan pernah terwujud.

Entah kemana dan apa yang terjadi pada mereka, namun Damien merasa lega bahwa tubuhnya tidak bermasalah. Tidak ada hal aneh lagi, dan ia meyakini bahwa hari itu memanglah demam biasa. Namun satu hal yang pasti, seseorang mengirimi buket bunga yang besar di hari kelulusannya. Tidak ada nama pengirim, namun terdapat kertas ucapan selamat atas nama ‘keluargamu’.

Saat ini Damien sudah menjalani hidupnya sebagai salah satu mahasiswa di tempat Nicholas mengajar. Ya. Ia diberi beasiswa penuh berkat jasa ayahnya sebagai tenaga pengajar sekaligus profesor terbaik yang pernah mereka miliki—begitu isi surat yang ia dapatkan dari pihak universitas.

Meskipun sebenarnya Damien tidak berminat di awal, tapi akhirnya ia menerima tawaran itu. Alasannya karena mendapatkan pendidikan gratis di Prancis bukanlah hal yang mudah. Ia hanya bisa bekerja paruh waktu di salah satu kafe dekat rumah, mengingat ia juga harus mengimbangi tugas-tugasnya yang menggunung. Nicholas meninggalkan sejumlah uang di tabungannya tentu saja, tetapi Damien tidak hidup hanya setahun-dua tahun saja bukan? Ia juga harus menghemat.

Tentang penyebab kematian Nicholas yang sempat disinggung oleh—Daves—si orang asing itu, Damien sempat memikirkannya. Ya. Memang ada kejanggalan dengan kematiannya yang mendadak.

Malam itu, ia sedang di rumah mengerjakan tugas sekolah lalu terdengar sirine ambulan yang begitu dekat. Kala ia membuka pintu depan, seorang profesor—rekan Nicholas—turun dari mobil tersebut dengan membawa berita buruk. Dia bilang, ayahnya meninggal karena kecelakaan kerja. Salah satu zat di laboratorium meledak mengenai tubuh Nicholas yang sudah tak utuh. Tidak ada yang hilang, namun ada beberapa bagian yang ‘terlepas’ dari tempat yang seharusnya.

Sebesar itukah ledakannya? Setidaknya itu yang ada di pikiran Damien. Pasalnya media massa pun tidak memberitakan ada kebakaran atau kerusakan besar di lokasi kejadian, hanya sebatas ‘kecelakaan kerja’ semata. Reaksi Damien? Tentu syok berat tanpa bisa berkomentar apapun mengenai masalah ini. Ia hanya bisa menangis seharian.

“Damien!”

“Oh, Profesor Simon,” Damien menoleh saat seseorang memanggilnya dari arah belakang.

“Kau hendak pulang?”

“Ya. Aku harus bekerja,” angguk Damien. Orang itu adalah rekan mengajar Nicholas saat di universitas, dia jugalah yang membawa pulang tubuh mendiang ayah Damien ke rumah menggunakan ambulan. “Ada yang bisa kubantu?”

CanistopiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang