Canistopia - X

1.7K 398 187
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

Damien menatap bracelet-nya dalam diam sementara Chris sedang keluar dari kamar sejak beberapa menit yang lalu. Sepasang iris itu beralih pada ruangan persegi panjang berukuran sangat besar di mana sofa-sofa dan ranjang jelas memiliki jarak yang berjauhan. Sedetik kemudian ia terpaku pada rak-rak buku yang berjajar di salah satu sisi dinding, dan begitu saja menyimpulkan bahwa ‘mereka semua’ yang ada di rumah ini memiliki tingkat intelektual yang lumayan. Kalau Sean berkata bahwa Matt adalah seorang ‘kutu buku’, maka Chris bisa bergabung ke dalam salah satu anggotanya. Bahkan Damien yakin bahwa mereka semua memiliki koleksi buku-buku seperti ini di lemari kamarnya.

Langkah kakinya bergerak menuju rak untuk memastikan sesuatu. ‘Sama sekali tidak berdebu,’ pikirnya. Hal itu sudah cukup membuktikan bahwa ‘Chris suka membaca semua bukunya’ atau ‘Chris tidak semalas itu’ untuk membereskan kamarnya.

Tak lama suara pintu dibuka membuyarkan semua tebak-tebakannya soal Chris karena si pemilik kamar sudah kembali dan tangannya membawa minuman. Oh, apakah Damien sedang dilayani? Ah, lebih tepatnya disambut? Begitu?

Lemonade,” ucap Chris seraya menyimpan sebuah gelas di atas meja sementara gelas yang satunya tetap ia pegang kemudian diteguknya sekali.

“Kenapa ... kau repot-repot membuatkanku itu?” tanya Damien yang masih merasa canggung sementara Chris bersandar miring ke dinding seraya menatap ke jendela yang tidak seberapa jauh dari tempatnya berdiri.

“Karena aku haus,” jawab Chris. “Lalu kau pikir aku akan minum sendirian?”

“Oh ....” Kepalanya mengangguk mengerti. “Terimakasih,” lanjutnya.

“Kau ingin bertanya soal apa?” tanya Chris langsung pada intinya. “Kau boleh duduk,” lanjut Chris.

“Baiklah.” Damien duduk sesuai perintah, meraih gelas yang Chris bawa setidaknya untuk meneguk minuman itu sedikit untuk menghargainya.

“Kalau kau berpikir soal mengganggu waktu hibernasiku, itu tidak sepenuhnya benar.”

“Eh?” Damien mendongak bingung. “Tidak sepenuhnya benar, tapi itu artinya sebagiannya benar.”

“Aku memang lebih suka di kamar. Tapi tidak berarti aku tidur,” jelas Chris.

“Membaca contohnya?” tanya Damien menunjuk deretan buku yang sudah menjadi perhatiannya sejak awal.

Chris terdiam sejenak kemudian kembali menatap ke luar jendela. “Sekalipun kami memiliki urusan bisnis di Perancis, di samping itu kami juga masih bersekolah.”

“Oh, ya? Di mana kalian bersekolah?” tanya Damien antusias.

“Di Canistopia.”

Damien mengernyit tak mengerti. “Di sana pun ada sekolah?”

CanistopiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang