.
.
Tanpa menunggu waktu lama, Daves dan Matt segera pergi ke lantai dua mansion di mana kamar Chris berada. Keduanya berbelok sedikit dari arah tangga kemudian tiba di depan pintu berwarna putih itu. Daves memutar knop namun tak lama keningnya mengernyit.
“Dikunci?” tanya Daves menoleh ke arah Matt yang kedua tangannya sibuk membawa sebuah benda kotak berwarna putih berukuran agak besar ditambah infusion stand.
“Astaga!” pekik Matt tiba-tiba.
“Apa? Kenapa?” tanya Daves terkejut.
“Chris memintaku untuk membawa kunci duplikat!”
Daves menggeram tak habis pikir dengan isi kepala Matt sekarang. Ia bergegas kembali menuruni tangga untuk mengambil benda yang dimaksud di lemari belakang sementara tak lama Fred dan Mike datang menghampiri Matt yang tampak kerepotan sendiri dengan barang bawaannya.
“Ada apa?” tanya Mike heran membuat Matt menoleh.
“Oh? Tidak ada.”
“Sepertinya sesuatu terjadi di dalam.” Fred menyentuh sisi pintu di depannya seraya mendekatkan telinga mencoba mendengarkan.
Mike menaikkan sebelah alisnya menatap Fred. “Apa-- tunggu ... kita harus bergegas ke-”
‘PRAAAANGGG!!’
“Apa itu?” Kedua mata Matt membola.
“Kau menciumnya?” tanya Fred.
“Apa?” tanya Matt balik sementara hidungnya mencoba mengendus.
“Bau darah,” jawab Mike membuat Matt tertawa kesal.
“Kalian bagian dari Albaterra sekarang? Kalian vampire?”
Fred menatap Matt dengan ekspresi serius. “Jangan terus-terusan menyamakanku dengan kaum mereka, Kak Matt!”
“Lalu kenapa kau mengatakan bahwa kau mengendus- ASTAGA! Chris?! Kau baik-baik saja?! Chris?! Katakan sesuatu! Apakah suara tadi dari dalam sana?!” teriak Matt refleks seraya menggedor-gedor pintu dengan sebelah kakinya.
“Damien mulai lagi?” tanya Mike berkacak pinggang. Tak lama iris matanya mendapati Sean dan Daves dari arah tangga kemudian membiarkan si pemegang kunci membuka pintunya.
“CHRIS!” Daves berlari ke pojok ruangan saat mendapati kaki sebelah kiri Chris berdarah-darah sementara Sean tidak bisa menemukan di mana keberadaan Damien.
“Di mana?” tanya Sean menatap Chris yang sedang meringis menahan sakit.
“Melompat dari jendela. Baru saja. Kenapa kalian lama sekali?” tanya Chris.
KAMU SEDANG MEMBACA
Canistopia
FantasySebuah dunia yang tidak akan pernah dimengerti oleh kaum manusia namun nyata adanya. July/2020 DON'T COPY MY WORK!