Canistopia - XIV

1.7K 370 150
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

Benar saja, Chamonix bersalju pagi ini. Tidak, sebenarnya sejak semalam karena pemandangan awal hari menunjukkan semuanya. Benda putih itu sudah menghiasi seluruh kota yang baru saja beralih dari musim gugur ke musim dingin. Langit terlihat biru cerah sesaat setelah matahari mencoba naik ke singgasananya.

Chris menghirup udara seraya menggosok hidungnya yang kemerahan. Matanya mengerjap membiasakan dengan cahaya yang masuk dari selipan gorden kamar putihnya yang tipis.

Aish, kaca jendelaku,” omelnya. Saking mengantuknya semalam ia bahkan lupa dengan kondisi kamar. “Seharusnya aku tidak tidur di sini.”

Ia menyibakkan selimut tebalnya kemudian turun dari ranjangnya yang nyaman setelah puas menggeliat.

“HATCHIII!!”

Chris berjengit memegang dadanya yang berdegup. Ia beralih menatap pintu yang masih tertutup seraya menggeleng kesal. Ia yang kedinginan kenapa orang lain yang bersin-bersin?

“AKU BENCI MUSIM DINGIN!”

“Dan aku benci kau yang berteriak pagi begini!” omelnya setelah membuka pintu. “Siapa tadi yang bersin keras-keras hingga terdengar ke kamarku?”

“Mike. Dia juga yang berteriak,” jawab Fred menunjuk ke arah seseorang yang berdiri sampingnya.

Chris menatap datar ke arah keduanya secara bergantian. “Ke mana kau?”

“Apa?” Fred menaikkan sebelah alisnya.

“Sudah rapi, pakaianmu.”

“Oh, ke bawah. Membantu Daves di dapur,” jawab Fred jujur.

Chris mengernyit. “Semenjak newborn di sini, dia menjadi lebih rajin dari biasanya.”

“Benar bukan?” gerutu Mike. “Dia-, HATCHIII!!”

Bless you,” ucap Fred singkat.

Chris mencibir malas. “Mandi dan segera ganti piyama kuning polkadotmu itu, Mike. Segera turun ke bawah dan minum sesuatu yang hangat,” titahnya kemudian kembali masuk.

Mike merengut menatap pintu di depan kemudian beralih pada piyamanya. “Apa yang salah? Ini lucu ‘kan?”

“Lucu?” Fred menatap horor. “Sejak kapan kau menyukai sesuatu yang lucu? Maksudku di antara kita semua. Hanya kau? Oh, Mike. Seleramu benar-benar,” gerutu Fred, kemudian pergi meninggalkan lawan bicaranya yang mematung.

“Jangan hiraukan. Kau keren,” ucap seseorang dari lorong kamar belakang.

“Oh, Kak Sean. Benarkah?” tanya Mike.

Sean memasukkan kedua tangannya ke dalam saku kemudian mengangguk. “Tentu saja. Seperti macan tutul,” jawabnya seraya berlalu pergi.

“HEI!!”

CanistopiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang