Part 1

53 9 0
                                    

Sejak awal kedatanganku, hawa ditempat ini sudah membuatku gelisah. Bagaimana tidak, parkiran bawah tanah ini yang semulanya di lengkapi CCTV untuk memantau kegiatan disini, kini telah hancur.

Tampak semua CCTV yang mulanya di sudut ruangan, sekarang telah pecah berkeping-keping di lantai.

Aku tidak tau bagaimana cara Ia menghancurkan benda ini, dan kenapa Ia tidak ingin pergerakannya dilihat oleh orang lain. Mencurigakan.

Drap..drap..drap..
Hanya langkah kakiku yang menampakkan seolah-olah parkiran ini beraktivitas. Jelas sudah, ada sesuatu hal buruk yang sedang Ia rencanakan.

Aku menyusuri seluruh penjuru parkiran tersebut, tidak ada tanda-tanda aktivitas kehidupan. Sesekali aku melihat ke belakang, barang kali Ia ingin menghabisi ku sekarang.

Push~
Sekelebat angin menghendus leher. Dengan cepat aku melihat kedepan, nihil. Ntah apa yang Ia fikirkan, aku bukan anak kecil yabg sedang di ajak bermain pe~

Srek

Srek

Srek

Perih? Mungkin hanya satu kata itu yang dapat menyamakan sebuah rasa mencekik yang kurasakan malam ini.

Hendusan nafasnya terasa lirih ditelingaku, yang sudah mulai tidak peka dengan pahitnya dunia gelap.

Satu per satu, ucapan dari bibir yang telah terasa amis itu mulai kupahami. Dan ya... kata-kata itu lah yang menjadi pengiringku untuk menuju gelapnya dunia lain.

"Maaf, segumpal daging hanya untuk sebatang rusuk"

Live in the pastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang