Part 4

37 3 0
                                    

Flashback off♡

~

Wanita berpakaian putih mini, dengan ujung baju yang tampak kegelapan berlari ke arah gang sempit diantara gedung tinggi. Langkahnya terhenti saat melihat kenyataan pahit, bahwa jalan didepannya terhalang gedung yang tingginya tidak kalah seperti gedung disamping kiri kanannya.

 Langkahnya terhenti saat melihat kenyataan pahit, bahwa jalan didepannya terhalang gedung yang tingginya tidak kalah seperti gedung disamping kiri kanannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan terlalu terburu-buru, aku tidak akan langsung membunuhmu". Terkekeh dengan senyuman penuh rasa mencekik. Langkahnya mulai mendekat.

"Berhenti! Berhenti ditempat mu!". Pekikan wanita tersebut dengan nafas memburu membuat lelaki itu menurut dan tertawa lepas. Seakan-akan ingin membuktikan bahwa, 'sekencang apapun teriakannya untuk memanggil manusia sekitar, tak kan ada yang bisa mendengarkannya'.

"Kau mau apa dariku?". Isakan tangis wanita itu mulai terdengar jelas. Bagaimana mungkin?, nyawanya akan berakhir ditempat seperti ini. Kehidupan 20 tahun lamanya. Sia-sia.

"Aku hanya mau hartamu yang paling berharga". Seringai misteriusnya mulai terlihat jelas dibalik kerah penutup kepalanya. Kemudian, maju satu langkah. Wanita tersebut menegang.

"Kau boleh menempati apartementku, dan kau boleh mengambil uang -----". Wanita itu dengan terpaksa memutuskan omongannya, karena bentakan keras pria yang sama sekali tidak dikenalnya.

"Kau kira aku dibayar? Itu bukanlah harta berharga! Euhhh.... kau membuang-buang waktuku saja". Pria itu mendekat, berulang kali wanita manis yang siap ia jadikan boneka itu meminta tolong. Namun na'as, tak ada yang dapat mendengarkannya.

"Kumohon, beri aku kesempatan untuk memenuhi kemauanmu! Kumohon!!". Tangis wanita itu pecah, ia rela berkorban apapun itu, untuk memenuhi keinginan sang malaikat maut berwujud manusia yang kini telah ada di hadapannya.

"Keingananku?". Kekehan kecil itu terdengar jelas di gang kecil sempit, menggema dan bergetar ditelinga.

Anggukan cepat dari wanita itu, mengiyakan pertanyaannya.

"Hahahaha". Tawa itu lebih tepatnya terdengar mengerikan di sela-sela malam dingin yang panjang. "Keinginanku hanya kecil". Sambungnya. Kerutan kecil berhasil tercipta di dahi wanita itu. Berusaha memahami keinginan pria asing yang ingin menghabisinya kapan saja ia mau. "Yaitu, nyawamu". Dengan perlahan pria itu mengeluarkan sebuah benda yang lumrah saja digunakan oleh manusia tak berhati diluar sana.

"Kumohon, jangan bunuh aku, apapun akan kuturuti. Asalkan kau tak membunuhku!". Wanita itu mendekat, memeluk erat kaki pria itu, memohon dan bersujud untuk memenuhi keinginannya.

"Argh!". Tendengan keras membuat wanita itu tersungkur, menimbulkan benturan keras dikepalanya.

"Kau membuang-buang waktuku saja!". Dengan sigap pria itu menghujamkan tusukan ke perut, leher, dan dada wanita itu. Tidak butuh waktu lama, rug dan raganya.
Berpisah.




Jangan lupa vote ya readersku😘
Gratis kok👌❤

Live in the pastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang