5

944 72 74
                                    

"Apa maksudmu? Sisa hidupnya?" tanyamu dengan raut wajah tak percaya

"Ne.. sisa hidupnya Yn-ahh" saut Eommanya lagi
.
.
.
.
.

~
{Part 5}
.
.
.

"Putriku mengalami gagal ginjal kronis, dokter bilang umurnya tidak lama lagi..hikss hiks."

Kau diam mematung mendengar penjelasan Eomma Sowon

"Awalnya aku tidak percaya dengan yang dokter katakan, namun setelah hasil tes lab keluar... dia dibebaskan dan dokter menyarankan agar dia bahagia disisa hidupnya.. hikss hikss" jelasnya lagi

"A..ahjummaa a..apa maksudmu? Jelas-jelas dia baik baik saja sekarang, bahkan tadi siang dia sempat menabrakku dan mengancam akan merebut suami dan anakku. Bicaralah yang benar kumohon" jelasmu

"Kumohon Yn-ah, Ijinkan putriki berbahagia dengan Seokjin..." Eomma Sowon berlutut dihadapanmu

"ANIII!! Aku tau akal busuknyaa!! Aku tau dia akan mengambil suamiku, dan aku tidak akan membiarkannya!!! KALIAN INGAT ITU!!!" kau membentak Sowon dan Eommanya itu

.
.
.

Alih-alih membelamu, Seokjin malah menegurmu

"KIM YN GEUMANHAE!!!!" teriak Seokjin

Itu berhasil membuatmu menatap Seokjin dengan tatapan tak percaya

"Ahhh... Jadi kau sudah terhasut mereka Kim Seokjin Ahjussi?" tanyamu remeh ke Seokjin

"A..araseo.. lakukan sesuka kalian.. Aku sudah tidak peduli lagi dengan kalian.. Dan jangan pernah mengganti namaku Kim Seokjin-ssi, aku adalah PARK YN" bentakmu dan pergi meninggalkan ruangan Seokjin

"Yn-ah... Kim Yn!!!" Seokjin berusaha menghentikanmu, namun kau sudah pergi meninggalkan lantai ruangan Seokjin

.
.
.

"Hikss... Seokjin-ah.. Kumohon yakinkanlah istrimu.." Eomma Sowon kembali berlutut dihadapan Seokjin

"A..ahjumma dengar sendiri kan bagaimana jawaban istriku? Kumohon Ahjumma mengertilah.." jelas Seokjin pelan pelan

"Hiks.. jeballl... lagipula kau sudah melihat isi surat dokter itu kan? Berikanlah itu pada istrimu dan yakinkan dia... Kumohon padamu nakk" jelas Eomma Sowon

"Ba..baiklah akan kuusahakan Ahjumma.. Kalian bisa pergi sekarang.. Dan untukmu Sowon, aku akan membujuk Yn" jwab Seokjin

"Hiks.. gomawo Oppa... neomu gomawoo" Sowon spontan memeluk Seokjin, namun Seokjin hanya diam tanpa membalas pelukannya

"Kejarlah istrimu dan jelaskan semuanya Oppa" ujar Sowon melepas pelukannya

"Jagalah dirimu" ucap Seokjin mengelus rambut Sowon sebentar lalu beranjak pergi

.
.
.

Disisi lain

Kau sedang duduk ditaman kantor Seokjin dan menangis disitu dengan bahu seorang namja menjadi sandaranmu

𝐄𝐩𝐢𝐩𝐡𝐚𝐧𝐲Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang