15

1.3K 59 13
                                    

"Araseo... maaf ne... sekarang tidurlah" ujar Seokjin sambil mengelusi punggungmu

Dan dengan perlahan kaupun terlelap seiiring dengan elusan yang dibuat Seokjin.. Dan tak butuh waktu lama Seokjin juga menyusulmu masuk ke alam mimpi
.
.
.
.
.

~
{Part 15}
.
.
.

Keesokan paginya
04.30 AM KST

Dijam seperti ini, jelas masih terlalu pagi untuk melakukan aktivitas... Apalagi ini masih termasuk dini hari dengan udara yang dingin... Yang membuat orang orang enggan bangun dijam begini

Namun berbeda dengan Seokjin, dia sudah bangun daritadi, dan sekarang dia tengah bersiap untuk pergi

"Sayang..." panggil Seokjin pelan, dan melihatmu yang masih tertidur diatas ranjang

Dengan gerakan pelan, Seokjin duduk dipinggir ranjang disisimu, dan mencoba membangunkanmu

"Sayang..." panggilnya lagi

"Eumhh wae..." jwabmu yang masih dalam keadaan tidur

"Aku pergi ne, sesuai perintah Jimin, aku akan pergi sekarang.... kau lanjutlah tidur..... aku mencintaimu" saut Seokjin dan mencium keningmu lalu berlalu pergi

Sadar dengan Seokjin akan pergi, kau segera bangun mengejarnya, dan memeluknya dari belakang sebelum dia sempat keluar dari kamar kalian

Tak peduli sekarang kau masih dengan keadaan telanjang bulat, yang jelas kau sangat tidak ingin pria ini pergi dengan cepat

"Jangan pergi..." gummamu dipunggungnya

Seokjin yang melihat tanganmu melingkar diperutnya, hanya bisa tersenyum sendu. Lalu membalikkan badannya menghadapmu

"Omo... aku lupa kau belum pakai baju..." jwab Seokjin yang terkejut melihatmu telanjang

Saat Seokjin ingin mengambil baju untukmu, kau menahannya... "Hiks.. jangan pergi" ucapmu dengan mata yang berlinang airmata

"Ehhh sayang... cup cup cup jangan menangisss" Seokjin langsung membawamu dalam pelukan hangatnya

"Ini hanya untuk sementara sayangg percayalah padaku eum" ia mencoba menenangkanmu

"Hiks... tapiii..."

Ucapanmu terpotong saat bibir Seokjin memempel dibibirmu... Ciuman yang begitu lembut diberikan Seokjin, kau juga tidak tinggal diam, kau ikut membalas ciumaannya dan mengalungkan tanganmu lehernya

Seokjin dapat merasakan bibirmu yang bergetar, menandakan kau masih menangis.... Lalu ia melepaskan ciumannya dan menatapmu lekat

"Mommy jangan menangis ne, daddy hanya pergi untuk sementara... kalau mommy rindu daddy, mommy bisa menelfon daddy lewat Jimin atau Yoora eumhh..." jelasnya lagi

"Dengar... bukannya mommy juga ingin membantu daddy untuk menyelesaikan masalah ini dengan cepatt... Maka dari itu daddy juga harus pergi dengan cepat dan segera memulai sandiwara ini... Mommy juga mau kan kita kembali bersama dalam waktu dekat..?" ujar Seokjin dan kau mengangguk

"Nah kalau begitu biarkan daddy pergi ne.." saut Seokjin, namun kau tetap diam

"Percayalah daddy tidak akan melakukan apapun diluar sana... daddy janji... oh ya dan ini" Seokjin mengambil sebuah kotak dikantung jasnya

"Besok adalah anniversary pernikahan kita yang ke 6 tahun... Sebenarnya aku ingin memberikannya besok, tapi mengingat situasi yang sedikit tidak mungkin untuk memberikannya tepat waktu, jadi aku berikan sekarang ne..." jwab Seokjin sambil membuka kotak itu dan terlihatlah cincin berlian yang sangat cantik

𝐄𝐩𝐢𝐩𝐡𝐚𝐧𝐲Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang