Chapter 8🍃

140 85 12
                                    

Typo bertebaran :)

Jangan lupa Follow,vote,and comment guys😊

Jangan lupa Follow,vote,and comment guys😊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

________________

Hari yang paling dihindari seluruh murid telah tiba,apalagi kalau bukan hari senin.Hari dimana kita semua melakukan upacara bendera untuk mengenang jasa para pahlawan yang rela berkorban demi kemerdekaan.

Malas upacara bukan berarti mereka tidak menghargai para pahlawan yang telah berjuang,melainkan amanat dari pembina upacara yang amat panjang dan berulang kali dijelaskan setiap upacara membuat mereka menjadi jenuh berlama-lama berdiri ditengah teriknya panas matahari yang menembus kulit mereka.Terlebih bagi mereka yang tidak menggunakan atribut lengkap maka akan terkena hukuman yaitu berdiri ditengah lapangan selama upacara berlangsung dan disaksikan oleh semua peserta upacara yang lain.

Rara dan Alika pun sama.Mereka berdua sedari tadi mondar-mandir didalam kelas memikirkan alasan yang tepat agar tidak terkena hukuman karena tidak menggunakan atribut yang lengkap.Rara yang lupa membawa topi dan Alika yang dasinya hilang entah kemana.

Sebenarnya bisa saja mereka berdua izin ke UKS dengan alasan tidak enak badan tapi itu semua akan percuma jika anggota PMR yang bertugas mengetahui bahwa mereka tidak benar-benar sakit dan malah mendapat hukuman yang jauh lebih berat karena ketahuan ingin bolos upacara.

"Aduh gimana nih Ra?!" panik Alika mondar-mandir sambil menggigiti jari telunjuknya.

"Gue juga nggak tau" balas Rara yang berusaha menenangkan diri.

Teman sekelasnya yang merasa kasihan dengan Rara dan Alika juga berusaha memikirkan cara agar kedua temannya tetap mengikuti upacara dan tidak terkena hukuman.

"PENGUMUMAN KEPADA SELURUH PESERTA UPACARA,BAHWA 10 MENIT LAGI UPACARA AKAN SEGERA DIMULAI!" pengumuman itu membuat mereka seketika panik.

"Aduh,ayo dong otak apa yang harus gue lakuin?" monolog Rara yang mulai panik.Keringat dingin mulai berjatuhan dari pelipisnya.

"Gue nggak mau di hukum" ucap Alika.

"Gue punya ide" ujar Ema.Semua pasang mata menatap Ema dengan tatapan berharap semoga ini dapat menjadi solusi.

"Kenapa kalian nggak nyoba samperin Doni anak XII IPS4 yang biasanya bawa atribut double?? siapa tau dia bisa minjemin kalian topi sama dasinya" saran Ema.

"Tumben otak lo pinter" celetuk Akbar.

"Emang gue pinter" balas Ema bangga sementara yang lain hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah mereka berdua.

"Iya juga ya.Kok gue nggak kepikiran sampai situ sih?" tanya Alika pada diri sendiri.

"Nunggu apa lagi? kalian berdua langsung aja datangin kelasnya,nanti kalau atribut kalian udah lengkap langsung kelapangan.Kita tungguin disana" ujar Chantika diangguki Rara dan Alika.

Rara Story [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang