Kebiasaan kalau di rumah, pagi-pagi sudah bangun dan ikut turun tangan pegang pekerjaan rumah, setelah menyapu rumah bagian dalam sekarang ganti menyapu teras, ya walaupun tidak kotor tapi setidaknya bersih dari debu.
"Kak, lihat deh. Cantik nggak?" Tanya Ayah sembari menunjuk bunga anggrek yang baru beliau gantung
"Ihh kok cantik banget warnanya. Baru beli toh, yah? Ya ampun, bagus lhoo Yah ini." Karena Ayah Ibu ku pecinta bunga, sedikit sedikit aku juga mempunyai ketertarikan akan tanam menanam dan merawat bunga, ya berhubung di Madiun nggak ada waktu luang, jadi hobi ku sedikit terbatas
"Gratis dong, coba tebak dari siapa bunganya?"
"Temannya Ayah atau nggak ya teman Ibu."
"Ya mesti kalau itu, kemarin habis kondangan kan Ayah sama Ibu mampir ke rumah Pak Dhe Budi, tau sendiri kan kamu kalau Bu Dhe Lastri hobi banget sama tanaman, anggrek nya kak walah Ayah aja langsung jatuh cinta sama ini kok, waktu mau pulang Ayah bilang 'anggrek di depan itu kayak e bagus juga Mas kalau tak pasang di teras ku, cocok e kayaknya.' eh ternyata malah disuruh bawa, padahal cuma ada dua yang jenis ini katanya sih hadiah ulang tahun dari Dhimas lho, ya rejeki Ayah dong." Jelas Ayah
"Ya karena udah teman baik Yah, makanya langsung diikhlaskan."
"Oiya, kemarin Ayah juga ketemu Hammas anaknya Pak Dhe Budi, teman mu SMA kan Kak? Atau yang Dhimas nya yang temanmu? Ayah kok lupa."
"Yang Hammas Yah, kalau yang Dhimas kan Kakak malah nggak kenal."
"Eh iyaa, yang Hammas lak yang agak jahil toh."
"Iya, rese banget. Masih aja rese sampai sekarang, kemarin juga kakak ketemu Hammas waktu keluar sama Adek." Kata ku teringat kemarin pertemuan ku dengan Hammas.
-flashback on-
"Hai Ham, baik baik kabar ku. Iya ya, terakhir ketemu waktu mau merantau semua kan sama anak anak. Gimana kamu? Sekarang di sini aja atau diluar kota?" Sapa ku balik pada Hammas, anak teman Ayah Ibu ku namun kami juga teman satu SMA
"Nggak lihat, udah mapan gini ya mesti baik dong, ya gimana ya namanya anak nya Ibu mau kemana pun perginya cari ilmu tetap aja baliknya ke Ibu." Canda Hammas dengan sombong, dasar nggak berubah dari dulu
"Masih aja kayak gitu kamu."
"Ya jelas dong, aku masih kayak dulu dan nggak berubah, paling berubah ya makin tampan. Eh ini Qila dulu yang gembul gembul itu ya?" Tanya Hammas dan melirik Qila yang sejak tadi hanya menjadi penonton obrolan kami
"Kenapa yang diingat orang itu cuma Qila yang gembul gembul, emang segembul itu kecil ku dulu?" Gumam Qila dan disambut gelak tawa oleh Hammas
"Emang iyaa, dulu itu kamu gembul banget lucu, eh sekarang kok berubah cantik gini."
"Iya lah, orang aku udah gedhe." Jawab Qila dengan cemberut
KAMU SEDANG MEMBACA
Alur Cerita Anindira (Pindah Dreame per 8 Januari '21)
De TodoAKAN PINDAH KE DREAME TANGGAL 8 JANUARI 2021 - -BEBERAPA PART AKAN DIHAPUS- -°-°-°- Bukan hal mudah bagi Anindira Kayla Pratista hidup menjadi anak pertama dari dua keluarga besar membuat Anin harus melakukan yang terbaik sebagai contoh untuk adik-a...