Sena berjalan cepat hari itu, ia tahu betul jika Sunji selalu berada di taman pinggiran kota bersama teman temannya.
Seketika ia sampai di taman, matanya menyapu sekeliling, melihat apakah Sunji ada disana.
"Eonni! Sunji eonni!" Teriak Sena kuat.
Sunji membelak karena kaget, dengan cepat ia menghampiri Sena dengan wajahnya yang memerah karena marah.
"Apa lagi eo? Kau datang padaku dua kali hari ini! Pergilah aku membencimu!" Sunji menunjuk ke arah dahi Sena dengan geram.
"A-aku minta maaf eonni, itu bukan salahmu, tapi itu keputusan yang diambil oleh-"
"Taehyung!" Sambar Sunji cepat, "dia merubah pikirannya karena kau ada di sana! Pikirkan itu baik baik!"
"Eonni, aku tidak mau menikahinya karena dia teman baruku, dia-"
"Hentikan!" Sunji sekali lagi menyambar ucapan Sena sehingga gadis kecil itu ucapannya selalu terpotong. "Kemari ikut aku."
Sunji menarik tangan Sena kuat kuat, sementara Sena mengikuti langkahnya dengan ragu, gadis kecil itu hendak menolak karena ia bisa berjalan sendiri namun terlambat, sebab Sunji menarik tangannya lebih kuat dan mendorongnya di ujung jalan khusus pejalan kaki.
"Kau lihat itu?" Tanya Sunji, telunjuknya mengarah ke sungai di bawah jalan, mirip sebuah tebing yang mengarah langsung ke jurang.
Sunji menggandeng tangan Sena dengan kuat kembali, kiji mereka berdua berdiri di rerumputan, yang apabila mereka berdiri selangkah lebih maju, keduanya bisa terjatuh ke sungai.
"Eonni apa yang kau-"
Sunji melotot, "kenapa kau selalu berbicara sebelum aku memperbolehkannya?"
"Ma-maaf." Sena tertunduk, kini ia tidak mampu berkutik karena tangan mungilnya berada di cengkeraman Sunji.
"Kau lihat itu kan?" Sunji masih saja menyuruh Sena menoleh ke arah sungai di bawah mereka. "Kau harus pergi kesana dan tak muncul lagi, selamanya."
Tangan Sunji yang lebih besar menarik Sena dengan sekuat tenaga, usai gadis mungil itu berada di depannya, dengan mudahnya ia mendorong Sena ke arah sungai.
Sena terjatuh, ia terguling. "Eonni!!" Panggilnya, "Sunji eonni!"
DUAK!
Kepala Sena membentur batu besar, seketika matanya terpejam dan gadis itu meluncur dengan cepat hingga suara percikan air muncul dengan suara yang keras.
BYUR!
"Selamat tinggal..."
.
.
.
.
."Taehyung-ah? Kau lihat Sena?" Tanya Nyonya Lee cemas.
"Ia keluar, kupikir ia ada di halaman belakang karena marah padaku. Aku juga mencarinya." Jawab Taehyung sambil melirik kesana kemari mencari gadis kecil yang ia sukai itu.
BRAK!!
"Sena! Ia ada di taman! Bersama gadis muda disana!" Teriak seseorang di ambang pintu, itu adalah tetangga Nyonya Lee yang setiap hari pergi ke taman untuk bersantai dengan anjing kesayangannya.
Dengan panik, seisi rumah pergi menuju taman. Mereka tiba disana 15 menit setelah berangkat. Taehyung ikut cemas dengan apa yang terjadi, hingga ia ingat satu hal, beberapa perkataan Sena sebelum ia pergi.
Han Sunji.
Pasti ada kaitannya dengan gadis itu.
Benar, mereka menemui Sunji berdiri di ujung jalan, tempat dimana sebelumnya ia mendorong Sena.
"Sunji-ah!" Teriak Tuan Lee dengan kencang.
Sunji terpaku di tempat usai mendengar suara teriakan itu, tubuhnya bergetar hebat karena ketakutan.
"Kau tahu dimana Sena?" Tanya Nyonya Lee panik.
"A-aku, itu, d-dia-" Ia tergagap, namun bola matanya terus saja menghadap sungai yang sebelumnya alurnya tenang menjadi berisik karena sesuatu jatuh tercebur kesana.
Taehyung melihat apa yang Sunji lihat, sungai. Ia turun perlahan, saat semua orang bertanya kepada Sunji yang tengah tergagap karena panik.
"Taehyung-ah! Apa yang kau lakukan?!" Teriak sang ayah dari atas.
Mata Taehyung berkilat marah, ia menunjuk Sunji dengan tangan bergetar. "Ia membunuh Sena! Lihat airnya! Dan lihat gestur tubuhnya! Ia ketakutan karena telah membunuh Sena!" Teriaknya.
Semua orang terkejut dengan ucapan Taehyung, sementara Taehyung melanjutkan dengan hati hati untuk turun ke tepi sungai. "Sena!" Teriaknya, matanya berkaca, ia hendak menangis karena tidak ada suara yang menyahut teriakannya.
Sunji menangis, "iya! Aku mendorongnya!" Seketika air matanya tumpah. Nyonya Lee pingsan di tempat, dan Tuan Lee beserta ayah Taehyung pergi ke bawah untuk mencari Sena.
Beberapa menit berlalu dan mereka menemukan Sena, tubuhnya dingin dan sekujur tubuhnya pucat pasi, Taehyung tidak mampu mengatakan apapun, ia menangis dalam diam.
"Lalu kau, Nona Han, kau perlu mengatakan hal ini kepada orang tuamu." Ujar Nyonya Kim dengan tegas.
Taehyung diam, namun sorot matanya menatap Sunji dengan wajah penuh kebencian.
"Taehyung-ah maafkan aku.."
"Apa yang salah dengan dirimu hah?" Tanya Taehyung kemudian, "kau membunuhnya! Berhenti mendekatiku."
"Maaf, sungguh.."
"Meminta maaflah kepada Sena. Bukan padaku."
.
.
.
.
.
.
.Huwee, aku telat pub😭
Semoga kalian suka yaaa🥺🥺
See you!
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Taehyung?!
Fanfiction"Aku tidak suka padamu, Taehyung-ssi." "Tapi aku suka padamu Sena-ah." "Jangan keras kepala." "Kau lebih keras kepala, changi-ya." -peluk❤❤ "Taehyung-ssi! Lepas!" >////< Gara gara sifatnya yang selalu jujur, aku jadi mulai mencintainya.