Dengan terburu buru aku melihat Taehyung memutar balikkan mobilnya. Ini membuatku ikut ketakutan, kami berada di sekitar enam meter dari lokasi kecelakaan itu, seharusnya kami hanya terkejut tetapi Taehyung bilang ada Han Sunji disana, wanita yang nyaris merenggut nyawaku saat usiaku tujuh tahun.
Lama lama kepalaku pening dan sakit, aku menepuk punggung tangan Taehyung pelan dan ia mulai menghentikan mobilnya, ia menatapku.
"Kau tak apa?" Tanyanya, "kurasa otakmu sedang berpikir Sena, karena ingatanmu hilang sejak saat itu."
Tidak lama rasa sakit itu hilang, lalu aku menatap Taehyung dengan sorot mata gelisah. "Aku takut, ia kembali dan menghancurkan kita lagi."
Taehyung memelukku erat, "tidak, tidak akan kubiarkan dia seperti itu."
Setelahnya kami memang masih melanjutkan kencan, meskipun sebenarnya pikiranku meracau kemana mana. Aku ingat jelas ia pun tidak diundang dalam pernikahanku dua hari lagi, tetapi aku masih saja merasa khawatir.
Dua jam setelah itu kami pulang, aku begitu terkejut dengan keadaan rumah yang kelihatan ramai. Seketika kulihat disana ada seorang pria paruh baya bersama wanita yang aku yakin itu pasti istrinya.
"Ah, Sena."
Eomma menarik tanganku perlahan dan menyuruhku duduk di kursi ruang tamu, disusul Taehyung yang berdiri tepat di samping kiriku.
"Sena! Syukurlah sekarang kau nampak sehat!" Ujar pria paruh baya tersebut, ia tersenyum tulus kepadaku.
Sementara aku hanya tersenyum hambar sembari menatap Taehyung yang kedua pasang bola matanya berkilat marah, aku tak paham maksudnya tetapi memang rasanya ada yang tidak beres disini.
"Kami orang tua Han Sunji, kami meminta maaf atas perlakuan Sunji padamu saat kau masih sangat kecil," Sahut wanita paruh baya disampingnya. Ya Tuhan, ini orang tua Han Sunji rupanya, pantas jika wajah Taehyung sangat mengerikan saat menatap pria ini.
Tidak lama seorang wanita dan pria datang bersamaan, aku sangat terkejut ketika itu adalah Jung Sungwon dan Han Sunji, kurasa usai perdebatan di jalan mereka hendak menyelesaikan persoalan ini lebih serius.
"Mian Eomma, aku terlambat karena pria gila ini menabrak mobilku," Han Sunji, usai memandang ibunya berbalik memandangku tak enak, kepalaku kembali sakit.
Namun herannya aku melihat sorot mata kedua orang tuanya yang terlihat bingung dan seolah mengatakan, 'pria gila?' kepada Sunji.
"Kau!" Taehyung melompat marah, aku dibuat terkejut olehnya. Ia menunjuk Sunji dengan tangan bergetar, "kau nyaris membunuh Sena!"
Sunji hanya melirik, "itu hanya anak anak bukan? Oh ya, kudengar kau akan menikah dengannya? Anak kecil yang lemah waktu itu, cih kau sudah cantik rupanya."
Jujur, kepalaku sangat pening. Aku tak ada waktu untuk meladeni wanita gila ini, sementara aku melihat Sungwon sunbae yang menatapku khawatir.
"Kumohon, kalian pergi dari sini."
Ucapan berat Taehyung membuatku tidak kuasa menahan rasa sakit, aku mencengkeram jasnya erat.
"Kau pikir aku masih mencintaimu?!" Terdengar Sunji berteriak, "maaf, aku kemari juga untuk memberikan undangan pernikahanku dengan seseorang."
Undangan itu diletakkan di atas meja dengan bentakan keras tangannya, ia menarik Sungwon sunbae keluar dan memaki pria itu dengan seenak mulut tajamnya.
Kemudian semuanya gelap.
.
.
.
.
.
.Aku membuka mata pelan, aku berada di atas tempat tidur. Aku mulai mengucek mataku pelan, dan mendapati Taehyung disamping kiriku. Wajahnya khawatir.
Beberapa detik setelahnya Taehyung memberiku kertas berwarna pink muda. Terulis di sana nama Han Sunji dan Jung Sungwon.
Mataku terbeliak karena terkejut, "apa maksudnya?"
"Jung Sungwon, ia dan Sunji sudah berpacaran sejak lama, tetapi suatu saat kudengar Sungwon bermain dengan wanita wanita klub karena Sunji tidak segera sampai ke Korea. Dan..." Taehyung memutus ucapannya sendiri dan menatapku, "tiba tiba ia memberikan undangan ini, kulihat ada beberapa undangan lagi di tangan Sungwon."
"Ini lelucon," Ujarku. "Kau tahu sendiri kita melihat mereka berdebat tadi kan?" Karena sedikit berbicara terlalu kencang, kepalaku jadi sakit lagi.
"Itu bukan kecelakaan, itu sengaja," Kata Taehyung sambil menyuruhku untuk kembali berbaring.
"Han Sunji itu, wanita mengerikan. Usai terobsesi denganku, ia pergi ke luar negeri dan menemukan Sungwon. Meskipun Sungwon lebih muda darinya, tetapi dengan paksaannya ia mudah mendapatkan lelaki itu sama dengan ia mendapatkan diriku," Taehyung melanjutkan, dan aku hanya diam sambil menatap bola matanya lekat lekat.
Yah, jujur karena aku tak mampu mengingat semua karena benturan keras itu. Namun sekarang kini aku tahu, orang yang ku hormati saat masih kecil kini menjadi... Kuharap kalian tahu.
"Aku ingin kau menjauhinya, tak pernah bertemu dengannya sendirian ataupun apapun yang berkaitan dengan wanita itu," Taehyung berujar.
Aku mengernyit, "tapi kan semuanya sudah selesai, kau dan aku bisa bersama seperti seharusnya. Bahkan dia telah menemukan cintanya."
Taehyung menghembuskan nafas berat, "bukan karena itu, tetapi karena ia tidak sepenuhnya sehat."
"Apa maksudmu?"
"Dia mengidap penyakit OCD (obsessive compulsive disorder) jadi jauhi dia sebagaimana yang aku katakan sebelumnya."
.
.
.
.
.Hey! Selamat pagi?
Bagaimana kabar kalian? Pasti baik baik saja ya🥰Oh iya, kalian bisa kirim pertanyaan seputar aku dan cerita ini di pesanku, nanti kalo banyak aku bakal kasih satu chapter khusus Q&A
Terima kasih!🥰🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Taehyung?!
Fanfic"Aku tidak suka padamu, Taehyung-ssi." "Tapi aku suka padamu Sena-ah." "Jangan keras kepala." "Kau lebih keras kepala, changi-ya." -peluk❤❤ "Taehyung-ssi! Lepas!" >////< Gara gara sifatnya yang selalu jujur, aku jadi mulai mencintainya.