18

4.7K 245 7
                                    

Aku melihat Yoongi Oppa bersama Jissa, mereka membawa tiga paper bag yang entah apa isinya. Mereka melihat kami ciuman, ini sungguh diluar dugaan.

"Ini untuk kalian, untuk pernikahan kalian yang kurang tiga hari ini," ujar Yoongi Oppa sambil menyerahkan paper bag yang sebelumnya ia pegang bersama Jissa.

"Gomawo-ya, Yoongi hyung." Taehyung menyambutnya dengan senyuman.

"Untuk Sena, itu Jissa yang pilih. Kami harap kau suka."

Aku mengangguk senang, lalu menatap Jissa agak malu.

"Kau melihatku berciuman?" bisikku pada Jissa.

Aku melihat Jissa yang menahan tawanya sejenak kemuan terkekeh pelan. "Tentu!"

Aku melirik Taehyung, membatin. "Awas kau."

Dan Taehyung hanya cengengesan tak jelas padaku.

"Maafkan kami Jissa-ah, terutama dia yang bodoh." ucapku dengan kata 'bodoh' yang agak pelan kukatakan.

"Itu wajar, calon suami istri memang seperti itu kan?"

Taehyung ganti malirikku nakal, aku menjauh selangkah darinya. Jangan sampai ia melakukan hal aneh nanti malam.

Setelah kami berempat berpisah, aku duduk diam di aula resepsi pernikahan dimana aku akan berada disana bersama Taehyung beberapa hari lagi.

Apakah Eomma akan rela melepasku? Ah aku bahkan tak ingin pindah di lain rumah dari Eomma.

"Sena-ah?"

Aku reflek berdiri, terkejut.

"Tae-ah?"

Kulihat Taehyung datang membawa es krim vanilla, tapi hanya satu buah? Oh lihatlah betapa pelitnya pria ini.

"Kau hanya bawa satu?" tanyaku.

"Lihatlah, ini sudah banyak sekali isinya."

Memang banyak isinya untuk seukuran cup besar yang sampai tangan besar Taehyung memegangnya dengan kedua tangan.

"Mian, lalu kau makan sendiri? Dasar rakus."

"Tentu tidak," jawabnya kemudian duduk disebelahku sebelum diriku duduk.

"Bagaimana bisa aku makan jika sendoknya bahkan hanya satu?" tanyaku lagi.

"Kau sangat cerewet hari ini, kemarilah, aku akan menyuapimu dasar manja."

Aku terdiam, sementara Taehyung menyuapiku seperti tengah menyuapi seorang anak berumur 5 tahunan.

"Buka mulutmu, aaa~"

Aku melahapnya, masih terdiam.

"Kenapa? Tidak enak?"

Aku memandangnya, mengecup bibirnya sekilas.

"Dasar jahat, jangan kasar jika bicara padaku." ujarku.

Taehyung menatapku sejenak, "kau menciumku agar mulutku bicara sopan? Wah curang sekali."

Kini ia yang menciumku.

Aku diam sebentar, lalu berdiri. "Berikan es krimnya padaku."

Taehyung membulatkan matanya, "mwo?"

Aku tersenyum, Taehyung memberikan es krimnya padaku tanpa curiga.

"Ya, kejar aku!"

Aku berlari sambil membawa es krim itu, Taehyung melongo sebentar lalu mengejarku. Ia dengan cepat menangkapku, mendekapku erat. Es krim yang kupegang ia ambil dan diletakkannya di meja resepsi. Wajahnya berubah serius.

"Tae?"

"Kuhukum kau," ucapnya dingin.

"Bu-bukan itu maksud-"

Taehyung menaikkkanku di meja resepsi. Aku lebih tinggi darinya, aku menunduk sementara ia mendongak.

"Sena-ah.."

"Ne?" aku menjawabnya dengan canggung.

"Maukah kau menjadi istriku?"


"Cakkaman, mwo?" ada apa ini?


"Kau mau menjadi istriku? Aku masih perlu belajar menjadi suami yang baik."

"Aku mau menjadi istrimu, aku yang awalnya membencimu malah menyukaimu sekarang. Kau bisa membuatku berubah perasaan dan aku yakin kau akan menjadi suami yang baik untukku." jawabku sambil tersenyum.


"Aku mencintaimu." Taehyung mengecup keningku.

"Aku juga mencintaimu."

Taehyung cemberut, "aku tidak jadi menghukummu. Kau terlalu manis dan membuatku lemah."

Aku terkekeh pelan, "ah lihat, es krimnya meleleh."

"Ayo kita beli lagi, sekarang kejar aku!"

Taehyung berlari, "hei tunggu! Kim Taehyung!!"
.
.
.
.
.
.

Selamat pagi, teman teman

Maaf ya Risa gak pernah update, ini bukan jadi episode yang terakhir. Masih ada kelanjutan sampai mereka dikaruniani seorang anak, tolong stay ya.

Wattpad Risa error dan hp Risa tidak bisa menerima aplikasinya sehingga Risa harus hiatus.

'Ini aja pake hp temen uhuhu T^T'

Risa bakal balik lagi Risa janji, sekali lagi maaf ya sudah buat teman teman menunggu.

Terima kasih

Married With Taehyung?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang