Aku membuka kelopak mataku perlahan, menangkap objek objek yang ada di hadapanku sekarang. Namun bukannya aku mendapati objek dari nuansa kamar, aku malah melihat Taehyung yang masih tertidur manis disampingku.
Reflek aku mendorong tubuhnya hingga nyaris jatuh dari nakas. Setelah itu ia terbangun karena terkejut, ini malah membuatku ingin tertawa.
"Apa yang kau lakukan? Kau mendorongku hingga ke-"
"Ssttt! Diamlah, aku lelah mendengar celotehanmu. Aku akan mandi." ujarku sambil akan menyibakkan selimut.
Namun aku terkejut karena aku hanya menggunakan bra dan celana pendek saja, aku kembali menutupi tubuhku dengan selimut agar tidak dilihat oleh Taehyung.
"Sena-ah, jangan kau tutupi dengan selimut itu. Kau merusak pemandanganku."
PLETAK!
"Dasar byuntae! Kau pikir aku ini boneka manusia yang bisa kau mainkan?! Aku lelah karenamu yang selalu seperti ini! Kau tidak pernah memikirkan perasaanku!" teriakku keras.
Menangis, aku menangis lagi.
Payah.
Taehyung mendekatiku, mendekapku erat. Selimut yang tadi menutupi tubuhku ia sibakkan agar ia dapat memelukku dengan leluasa.
"Mianhae." ujarnya. "Jika kau ingin semua ini dibatalkan-"
Aku memukul dadanya dengan keras, namun ia hanya diam. Kurasakan degup jantungnya kian keras.
"Bukan itu maksudku." kataku pelan. "Kau membuat perasaanku berkecamuk tidak jelas, aku bahkan tidak tahu harus melakukan apa. Kau membuatku mencintaimu. Kau curang, kau curang!"
Taehyung menarik daguku agar dapat melihatnya. Ia menatapku lekat lekat, tanpa bicara apapun.
Bibirnya menyentuh bibirku lembut, lama ia melakukannya hingga aku tidak mampu bernafas. Namun ketika aku mengalihkan pandangan ke arah lain, ia tetap mengincar bibirku dan diciumnya hingga ia merasa puas.
"Taehyung, hentikan dulu." ucapku sambil memandang wajah tampannya.
Kami saling bertatapan beberapa saat sebelum aku benar benar serius mengatakan sesuatu yang sekarang menjadi beban.
"Taehyung-ah.." ujarku. "Mianhae.., aku awalnya menolakmu dengan keras dan tidak ingin menikah denganmu karena alasan yang bodoh tentunya. Aku tidak menyukaimu waktu itu. Namun... Aku sekarang tidak tahu apa yang aku rasakan karena aku..."
Kulihat wajah Taehyung yang menantikan perkataanku selanjutnya, aku mendekatinya dan menyentuh wajahnya. Kucium bibirnya sekilas dan memeluknya.
Saranghae, Taehyung-ah."
.
.
.
.
.
.
Yang benar saja, aku mengatakan hal itu dengan seenaknya. Namun benar sekali, aku sudah jatuh padanya dan bahkan mencintainya. Aku jadi teringat pernikahan kami yang akan berlangsung tidak lama lagi."Sena-ah, jangan lama lama di dalam sana. Apa kau tidak kedinginan?"
Kudengar suara Taehyung dibalik pintu kamar mandi, ya.. Aku ada di dalam kamar mandi sejak tadi. Dan aku akan keluar sebentar lagi.
"Aku sudah."
"Sena-ah." panggil Taehyung. "Bisakah aku mengatakan sesuatu kepadamu?"
Aku membalikkan badan dan melihat ke arah Taehyung yang sudah mengenakan hoodie dan jeans. Iya, kami akan pergi keluar untuk 'kencan' sebentar lagi.
"Mwo?"
"Berdandanlah yang cantik, aku ingin gadisku sangat cantik dan manis untuk kencan ini."
.
.
.
.
.
"Tae, ayo berangkat."Taehyung melirik ke arahku lalu menatapku dari atas hingga bawah dengan tatapan terkesima. Oh, padahal aku hanya memakai rok jeans selutut dan kemeja kotak kotak berwarna hitam merah, serta menguncir rambut gaya ekor kuda. Dan juga sepatu kets berwarna putih.
"Tae? Jadi tidak?"
"Ah, ne. Kajja."
Beberapa saat aku hanya diam di dalam mobil ini, bukannya apa namun aku merasa canggung bersamanya sekarang. Mungkin ini efek dari tadi pagi aku mengatakan perasaanku yang sebenarnya secara tiba tiba.
Tidak lama menepikan mobilnya ke pinggir jalan, aku tidak tahu apa yang akan ia lakukan setelah ini. Padahal tempat yang kami tuju masih jauh.
"Aku tidak bisa menahannya!" teriak Taehyung di dalam mobil, aku jadi terkejut mendengarnya. "Sena-ah kau, kau, kau cantik sekali hari ini! Dan karena, karena itu aku jadi, jadi ingin menciummu!"
Hening.
Tentu saja aku terkejut dengan kata katanya barusan, bicara sekeras itu disampingku dan bahkan ia tidak melihat ke arahku sama sekali.
"Tae.." panggilku, dan terjawab oleh tatapannya kepadaku. "Kemarikan wajahmu."
Kini wajahnya seperti seorang anak kecil yang sedang ketakutan ketika menatapku. Baru aku lihat wajahnya yang seperti ini. Lalu ia dekatkan wajahnya ke arahku.
Aku mencium bibirnya perlahan, dan anehnya ia hanya menerima tanpa membalasnya hingga aku menyudahinya.
"Sena-ah.."
"Hm?"
Kini ia yang menciumku, tangannya melepas sabuk pengaman dan lebih mendekat ke arahku, ia juga melingkarkan kedua tangannya di pinggangku dengan erat.
Sementara aku meraih lehernya dan menariknya agar aku dapat dengan dalam menikmatinya.
Aku tidak pernah tau sampai kapan ia akan bermain dengan ciumannya di dalam mobil ini.
"Taehyung! Kim Taehyung! Wahh apa yang sedang kau lakukan dengan gadismu di dalam sana?!"
Sial, suara siapa itu??
.
.
.
.
.Annyeong🙋🙋
Risa telat banget updatenya ya?
Iya, maaf ya semua😢😢
Risa banyak kegiatan jadi gak ada waktu.
Maaf sekali lagi.
Vote and comment guys!🙏🙏❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Taehyung?!
Fanfic"Aku tidak suka padamu, Taehyung-ssi." "Tapi aku suka padamu Sena-ah." "Jangan keras kepala." "Kau lebih keras kepala, changi-ya." -peluk❤❤ "Taehyung-ssi! Lepas!" >////< Gara gara sifatnya yang selalu jujur, aku jadi mulai mencintainya.