Hanakotoba (Sakuraba Ryouta x OC) [END]

Mistletoe🌼05

You know the myth of mistletoe? Kissing underneath it, your love will be forever....

Ayame mengirim pesan agar Hinaka tidak lupa pergi ke pesta ulang tahunnya. Sebab setelah pertengkaran Ryouta dengan kekasihnya sendiri, Kensuke dan secara tidak sengaja melibatkan Hinaka, gadis itu terlihat bersalah dan selalu menjauhinya. Ayame juga tidak sempat meyakinkan Hinaka secara langsung untuk datang, tapi untunglah Hinaka membalas pesannya dan bilang akan datang--secara terpaksa--bersama Ryota.

Ayame menyunggingkan senyum begitu membaca pesan tersebut. "Fufu. Mereka berdua ini kapan bisa saling jujur terhadap perasaan masing-masing?"

Gadis yang akan berulang tahun itu pun terdiam sejenak. "Aku... benar-benar harus meminta maaf pada Ken-chan. Juga pada Hinaka maupun Ryouta-kun. Karena permintaan egoisku, mereka malah berkelahi."

Aku menerima undangan Ayame dengan setengah hati. Sejujurnya aku ingin sekali ikhlas menghadiri acara ulang tahunnya sebagai teman baik. Namun setelah apa yang terjadi antara kami, keterlibatan 'kami'--Sakuraba-kun dan aku--lalu kesalahpahaman Yaegashi-kun, serta rumor yang tidak enak beredar di sekolah--semua itu membuatku enggan bertemu dengan Ayame lagi. Bahkan aku merasa tidak bisa lagi menatap Sakuraba-kun sebagai teman. Ada perasaan lain yang baru saja kusadari setelah mengenal kata 'cemburu'.

Aku ingat kembali pernyataannya beberapa hari lalu. Hanya karena rumor mengabarkan Ayame meninggalkan Yaegashi-kun lalu menjalin hubungan baru dengan Sakuraba-kun membuatku gelap mata. Sudah jelas mereka berdua sengaja membiarkan rumor itu beredar demi membuat Yaegashi-kun cemburu, bukan aku! Tapi aku yang ikut kena getahnya. Orang yang mengetok isi kepalaku tidak lain ialah Sakuraba-kun sendiri. Ajakannya menyadarkanku bahwa ia masih membantu Ayame tanpa campur tanganku, padahal aku duluan yang ikut serta dalam rencana ini.

Hah!

Kesal!

Sadar akan perasaan ini pun aku tidak boleh besar kepala! Mentang-mentang Sakuraba-kun berbaik hati, bukan berarti aku spesial di matanya! Camkan dalam benakmu, Fuusawa Hinaka!

Oke, sekarang kita kesampingkan saja masalah hati ini. Aku harus mempersiapkan diri pergi ke pesta ulang tahun orang elit. Dan apa? Aku baru sadar tidak punya gaun pesta satu pun! Siapa yang harus kuminta bantuan kalau bukan adik bungsu ibu, Ayaka-nee yang umurnya hanya terpaut lima tahun di atasku--karena itu ia memintaku memanggilnya 'nee' daripada 'basan'.