Blue as the sky were
the simple flowers
We gather together that day:
Tho' dead and dry,
they recall the hours
Of a happiness pass'd away...
.....-----C. A. Bernard
Lima tahun lalu menjadi bagian terpenting dalam hidupku sebagai manusia bernama Fujimura Mamoru selain telah dilahirkan di dunia ini.
Aku bertemu dengannya.
Ageha Shion.
Kami sekelas saat kelas dua SMA. Sejak awal kami tidak begitu akrab, satu sama lain menganggap sekedar teman sekelas. Bertatap muka tanpa rasa ketertarikan, saling menyapa di dalam atau pun di luar kelas, dan memiliki kelompok teman berbeda untuk diajak diskusi.
Suatu hari, aku sekedar menghabiskan waktu dengan berkeliling dalam gedung karena tak ada kegiatan klub. Saat itu aku melewati ruang musik di gedung khusus lantai dua. Bukan sebuah permainan yang bagus, hanya saja tempo permainannya menggelitik gendang telingaku. Karena penasaran aku pun sedikit menggeser pintu untuk mengintip ke dalam.
Mata kami saling beradu pandang!
Dengan gerakan terbata aku menutup pintu. Sedikit kasar hingga menimbulkan suara yang menggema di koridor. Dalam hati aku mericau akan keteledoranku lupa posisi piano di ruang musik itu berhadapan langsung ke pintu.
Aku ingin segera pergi. Namun sikapku barusan juga tidak sopan. Tanganku kembali menggeser pintu, hanya setengah saja, lalu senyum kaku yang aneh dan suaranya keluar dari mulut yang terbuka ganjil.
"Ma-maaf..., aku gak bermaksud menguping...."
Gadis itu ternyata sudah berada di balik pintu.
"Waa!" Aku meloncat kecil ke belakang saking terkejut akan kecepatan respon gadis itu.
"Fujimura-kun! Kebetulan kau ada di sini! Bisa bantu aku sebentar?"
"E-eh, bantuan?" tanyaku gelagapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanakotoba (Sakuraba Ryouta x OC) [END]
Fiksi RemajaDunia terasa hampa begitu mendapat kabar kematian kedua orangtuaku. Suatu hari, Sakuraba Ryouta memanggil dan mempekerjakanku di toko bunganya. Kupikir sekedar bekerja demi memberi warna dalam hidup. Selain bunga, secara tidak sadar aku mempelajari...