Part 1

38 4 1
                                    

Mentari pagi mulai menyapa. Telihat begitu cerah sekaligus ceria. Seperti perasaan seorang gadis bernama Reina Putrika Azzahra saat ini. Ia harus pergi sekolah dengan seragam sma nya. Ia senang karena ia baru sekolah hari ini. Bisa dikatakan libur berabad-abad akhirnya berakhir.
Gadis tersebut turun dari atas kasur empuknya itu ke kamar mandi. Tidak butuh waktu yang lama, baginya mandi cuma kebersihan. Jadi, kalau sudah terkena air berarti sudah selesai.
Seragam putih abu-abu, make up tipis, rambut panjang terurai, tas, sepatu dan jam tangan sudah ia kenakan. Ia memperhatikan penampilannya di sebuah cermin.

"Oke siappp" ujar Reina tersenyum melihat penampilannya menggunakan seragam putih abu-abu itu.

Reina pun turun dari kamarnya yang berada di lantai dua menuju ke dapur untuk mengambil bekal. Reina jarang sarapan, ia lebih suka bawa bekal daripada sarapan. Menurutnya hal itu lebih asik ketika makan bersama-sama dengan teman-temannya.

"Selamat pagi ma, pa" sapa Reina kepada dua orang payu baya itu. Yang tak lain orang tua Reina yaitu Adam dan Risa.

"Pagi sayang" jawab Adam dan Risa dengan serentak.

"Giliran aku nggak di sapa" ujar Luna adik kandung Reina yang kini duduk di meja makan itu. Reina adalah nomor dua dari tiga bersaudara. Untuk kakak Reina, kini sudah berkeluarga dan memiliki rumah sendiri. Sedangkan Luna, kini masih duduk di bangku SD kelas 6 yang sebentar lagi, baju yang masih merah putih itu akan tergantikan dengan warna biru putih.

"Bodo amat" Reina menjulurkan lidahnya dan membuat Luna kesal.

"Mana bekal Reina?" tanya Reina menghampiri Risa yang berdiri di meja dapur.

"Bukannya ini masih pagi, kok tumben banget berangkat jam segini" ujar Adam melihat jam yang melekat ditangannya.

"Hari ini Reina sangat senang, jadi Reina harus menikmati perjalanan kesekolah nanti" jawab Reina dengan senyum lebar.

"Ni bekalnya" ujar Risa menyerahkan sebuah paper bag yang berisi kotak bekal.

"Terimakasih ma" dengan penuh semngat mengambil bekal yang ada di tangan Risa. Risa hanya menggukkan kepalanya. "Reina berangkat, assalamualaikum " lajut Reina mencium tangan Risa kemudian tangan Adam.

"Waalaikum salam" jawab Adam dan Risa serentak.

***

Tiga puluh menit, akhirnya sampai di sekolah ternama di Jakarta. Yaitu, Sma Matahari. Yang terkenal dengan murid yang pandai-pandai dalam bidang akademik maupun nonakademik.

Riena keluar dari mobilnya. Tiba-tiba ada yang menutup matanya dari belakang.

"Ihhh apaan sih lo" ujar Reina, ia tahu kalau itu ulah sahabatnya. "Lepasin nggak! " lanjutnya.

"Tumben lu berangkat sepagi ini" ujar Nicko. Iya nama sahabat Reina yaitu Nicko Axelo.

"Serah gua" jawab Reina dengan cepat. Ia berjalan meninggalkan tempat itu.

"Gimana kabar Elvan?" tanya Nicko.

"Baik, dia baru kemarin main kerumah, ngapain lu kangen ye?" ujar Reina.

"Gila lu kangen sama pacar lu, lu kira gua homo" jawab Nicko tidak terima. Reina menahan tawanya. Sungguh hatinya ingin tertawa melihat wajah sahabatnya itu.

Elvan Aditya adalah cowok Reina. Ia juga sekolah di Sma Matahari. Hari itu, Elvan belum datang.

***

AnehTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang