Panggung Terakhir

47 0 0
                                    

Yang....
Laki-laki yang kamu lihat itu aku.
Laki-laki yang kamu lihat angkuh, sombong, dan arogan itu adalah aku.
Dia duduk bersimpuh sekarang.
Menangis.... Meratapi betapa bodohnya dia memilih pergi.

Yang....
Kamu tahu apa yang dia sesali?
Menyakiti lalu pergi tanpa pernah hadir membuat tawa.

Dunianya gelap sekarang.
Di balik layar hitam dia sedang bermain peran untuk dirinya sendiri.
Berusaha agar semuanya terlihat baik-baik saja.
Tapi tak ada yang bisa membohongi hati.

Sekarang lampu sudah mulai meredup.
Matahari sore tidak lagi teduh.
Sekarang panggungnya bukan lagi miliknya.
Dia bukan lagi pemeran utamanya.

Laki-laki itu pergi.
Mungkin tidak akan pernah kembali.
Meninggalkan sebuah sajak tanpa isi.
Dia berpesan jaga diri baik-baik.
Dia tahu semuanya yang...
Dia tidak akan pernah jadi yang selamanya.

Garut, 19 Agustus 2020

 Berantakan (Puisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang