Pada Akhir Nanti

52 1 0
                                    

Petang nanti seperti biasa.
Akan ku seduh kopi yang aromanya penuh nafsu.
Pahit adalah kenikmatan walau dosa sudah tak bisa diukur.

Malam nanti seperti biasa.
Aku bersenggama dengan rasa perih.
Peluh bercucuran karena panas akan siksa.

Paginya aku bangun.
Bertelanjang bulat tanpa busana.
Menyengat sekali padahal air sudah di atas dada.

Garut, 6 Juni 2020

P. M.

 Berantakan (Puisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang