Hari itu hujan cukup deras, namun airnya tak mampu membuat Taehyung berpindah posisi duduknya. Ia sedang berada di balkon, bertingkah selayaknya orang bodoh yang sedang putus cinta. Memikirkan masalah akhir akhir ini yang tumpang tindih membuatnya sedikit kwalahan. Tak ada niatan untuk sekedar menggerakkan kakinya masuk kedalam kamar, biarlah ia kedinginan. Toh kalo ia demam, ia bisa memiliki alasan untuk bersama ibunya dalam waktu yang lama. Sejak orangtuanya bercerai beberapa tahun yang lalu, ibunya menjadi gila pekerjaan. Ia memang berhasil dan sukses, tapi ia kadang lupa bahwa ia masih punya putra yang harus ia beri setidaknya sedikit perhatian. Taehyung bahkan sudah terbiasa hidup sendiri tanpa presensi ibunya.
Drreetttttt~~~drreetttt~~~
Lamunan Taehyung buyar karna dering ponselnya, ia akhirnya masuk kedalam kamar dan melihat nama yang tertera di ponselnya
~Jimin~
"Halo..
"Taehyung~
"Ada Apa..?
"Ayah dan ibu ku bercerai, aku butuh kau sekarang. Bisa kita bertemu?
"Di Taman, sekarang"
"Oke..
Setelah jimin Menelponnya, Taehyung tak memikirkan apapun selain jimin, hanya jimin tak ada yang lain. Ia melupakan tentang pertengkaran mereka beberapa hari lalu, pun dengan ajakan jimin tentang mengakhiri persahabatan mereka.
Toh sekalipun jimin berlutut memohon padanya untuk berhenti menjadi sahabat. Ia tak akan pernah mengabulkan.
Bagi Tehyung, jimin itu rumahnya.. Tempatnya menumpahkan segala sesak yang menyiksa, segala cerita dan rahasia yang ia punya tanpa ia buka ..
Jimin itu tempat paling nyaman untuk kembali ketika seluruh dunia menolak kehadirannya. Maka dari itu, ia tak akan melepas jimin mesti harus berakhir dengan Luka."Paman antar aku ke taman sekarang"
Pria yang di panggil paman tersebut menoleh, lee Kyung soo namanya, ia adalah sopir pribadi Taehyung sekaligus tangan kanan Ibu Taehyung."Ini sudah malam tuan muda, kenapa malah ingin ke taman"
"Aku harus bertemu jimin paman" ujar Taehyung seraya masuk kedalam mobil..
"Sudah baikan ternyata" jawab Pama lee sambil menggoda tuan mudanya, ia sangat paham tentang persahabatan putra majikannya ini dengan jimin, ia juga mengenal dekat bocah itu perihal hampir setiap hari ia bertemu karna mengantar tuan mudanya.
"Ini masih mau memperbaiki hubungan" jawab Taehyung dengan cebikan yang lucu
"Sudahlah, ayo paman. Nanti dia menunggu lama""Baiklah"..
......
....
...
..
.Malam ini rintikan hujan cukup membuat aspal di jalanan menjadi licin, namun hal itu tak cukup untuk menghalangi laju mobil yang sedang Taehyung tumpangi sekarang.
Ia benar benar kawatir pada jimin, takut bila terjadi sesuatu pada sahabatnya...
...
..
.
Tinn..tinnnnn.....Mobil itu berputar ke kanan ketika suara klakson terdengar dari arah depan
Lampu itu terlihat sangat terang, mendekat dengan begitu cepat, lalu merampas segala cahaya yang ada..
Sedan Hitam itu berputar ke kanan memasuki jalur trukk, lalu tiba tiba semua terasa melayang, Taehyung tak bisa merasakan apapun, tubuhnya mati rasa. Ia tak bisa berteriak, tubuhnya luluh lantah tanpa ampun..
.....
...
Tubuh Taehyung terpelanting sejauh beberapa meter, sebelum kesadarannya menghilang..
Tiba tiba kilas pertengkarannya dengan jimin muncul dalam ingatannya, suara tawa jimin senyum manis jimin pelukan hangat jimin..
Taehyung jadi merindukan persepsi jimin..
......
Setelah itu taehyung merasakan sakit yang amat pada seluruh tubuhnya, nyawa itu terasa di renggut paksa dari sang pemilik..
Sebelum mata itu benar benar tertutup ia melihat wajah jimin ada di hadapannya, tersenyum manis lalu meninggalkannya begitu saja. Tanpa membantu..
..
"Aku pergi ya tae, jaga diri baik baik.....
..,....
......
....
...
...Aku begitu menyayangimu...
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't forget me
Kısa Hikayetentang dua makhluk tuhan yang bertemu karna luka, tentang 2 manusia yang menyimpan rasa sakitnya dengan cara yang berbeda