Dinda telah sampai di lokasi syuting.
Ia tengah bersiap di ruang make up.
Seseorang masuk.
"Din, buru ya... 10 menit lagi take lu" ucap Crew pada Dinda yang sedang di make up in.
"Iya ntar lagi siap kok"
"Ok sip gue ke yang lain dulu"
"Ok bang"............
"Camera rolling action!!" Ucap Sutradara.
Adegan antara Dinda dan Roni pun dilakukan.
Rizky mengamati adegan yang dilakukan oleh Dinda dan Roni dengan saksama.
'Anin.. Maafin aku.. Aku janji gak akan ulangi kesalahan yang sama... Please' ucap Roni sebagai Azka di dalam sinetron sambil berlutut dan memegang tangan Dinda.
'Gak Ron.. Aku udah kasih kamu kesempatan tapi kamu malah sia-siain.. Maaf kita gak bisa lanjut lagi...' ucap Anin~Dinda melepas genggaman tangan Azka. Lalu Anin~Dinda meninggalkan Azka dengan air mata yang terus mengalir. Azka~Roni berdiri dan menyesali kesalahannya.
'ARGH!!!!' Teriak Azka~Roni menyesal.
"Ok!!! Cut!!! Bagus ya!! Ky, siap-siap bagian lu" ucap Pasut.
Rizky mengangguk. Dinda pun menyemangati Rizky yang akan take.
"Semangat ky" ucap Dinda dengan senyum lebar. Rizky membalasnya dengan senyuman..............
Syuting hari ini selesai. Dinda pun mengganti pakaian di ruang ganti dan membersihkan make up nya. Selesai itu, Dinda melangkah menuju mobilnya untuk pulang. Dinda dan Rizky pun berpapasan.
"Ky? Gak pulang?" tanya Dinda.
"Iya din mau ambil barang dulu yang ketinggalan di ruang ganti" Rizky
"Oh gitu... Eh ky? Gak ke acara fashion show design Aldino?"
"Eh?? Emang si curut buat acara fashion show?" Tanya Rizky bingung dengan kerutan di keningnya.
"Lho? Kamu gak tahu?? Ya Allah..." Rizky hanya menggeleng.
"Iya jadi hari ini si Aldino lagi adain fashion show design baru dia sekalian promosi gitu. Nah salah satu modelnya itu si Azris. Kok kamu gak tahu.? Bukannya mereka nginap di rumah kamu?"
"Gak ada cerita mereka.. Emang kamu mau ke sana?"
"In Syaa Allah nih... Sekalian pengen lihat-lihat barangkali ada yang cocok.."
"Lho? Si Aldino udah produksi pakaian cewek?"
"Iya ky.. Dia udah ada batik buat cewek dengan banyak style.. Aku penasaran sih"
"Ah yaudah kita ke sana aja langsung.."
"Boleh.. Ayo ky"
"Bentar ya aku ambil barang aku yang ketinggalan dulu di dalam"
"Ok aku tunggu di mobil ya"
"Ok".........
Dinda duduk di kursi kemudi mobilnya. Ia mengambil handphone nya yang ada di dalam tasnya. Sejak tadi, tasnya ditinggal di mobil. Ia membuka ponselnya dan menemukan beberapa panggilan tak terjawab di sana.
"Ada missed call... Duhh ini pasti tadi karena aku tinggalin tas dan handphone di mobil deh jadi gak kedengaran.." gumam Dinda.
Ia lalu membuka chat yang dikirimkan dari nomor itu.'Dinda...' Isi pesan dari seseorang yang menghubungi Dinda tadi.
Dinda tersenyum dan tanpa sadar air matanya menetes. Saat akan membalas, seseorang mengetuk kaca mobilnya. Dinda membuka kaca mobilnya.
"Ky?" ucap Dinda sambil menghapus air matanya.
"Din? Nangis kamu?" tanya Rizky saat melihat mata Dinda merah.
Dinda mengucek matanya.
"Ah enggak.. Cuma kelilipan kok tadi" elak Dinda.
"Din, kalau kamu butuh teman buat cerita, aku siap kapanpun buat dengarin cerita kamu"
"Iya ky hehehe... Yaudah ayo ky gerak."
"Ok.. Aku ikutin kamu dari belakang ya?"
"Iya ky"********
Acara fashion show design Aldino masih terus berjalan. Beberapa designer ternama dan pengusaha butik ikut hadir dalam acara itu. Namun, ada satu hal yang membuat Aldino pusing tujuh keliling. Azris yang baru turun dari panggung langsung menghampiri Aldino yang terlihat pusing.
"No? Kenapa?" tanya Azris.
"Model ceweknya gak datang ris... Gimana donk? Malah sebentar lagi pameran buat style cewek lagi" ucap Aldino sambil membuka ponselnya..........
Dinda dan Rizky memasuki acara Aldino.
"Itu mereka" tunjuk Dinda pada Aldino dan Azris.
"Ayo Din..." Rizky menggenggam tangan Dinda.......
"No, Ris" panggil Dinda saat sudah di dekat mereka. Azris pun meneliti Dinda dari atas sampai bawah dan tersenyum.
"No!! Gue tahu solusinya!" semangat Azris
"Apaan ris??" ucap Aldino masih fokus dengan handphone nya dan masih dalam mode bingung.
"Eh kalian kenapa sih kok kayaknya pusing gitu?" tanya Dinda dengan sedikit kekehan.
"Biasalah... Mereka kan rempong" Rizky
"No! Dinda aja suruh jadi model ceweknya.."
Saran Azris. Aldino langsung melirik Dinda. Ia menimang-nimang.
Lalu Aldino tersenyum puas.
"Din?? Mau ya bantuin gue?" bujuk Aldino
"Bantu apa nih no?" tanya Dinda
"Jadi model cewek buat style batik cewek ya??Please..... "
"Lho? Model cewek kamu kemana emang?"
"Gak ada din.. Gak datang... Pusing gue nih"
"Yaudah no ayo gue bantuin.."
"Ayo din ke ruang ganti. Ky, lo juga ya jadi couplean nya... Ini batik nya couple.."
"Eh?? Ntar jadi sa-" Ucapan Rizky disanggah oleh Aldino.
"Gak apa-apa kan din? Si doi gak marah kan?" tanya Aldino.
"Hmm... Enggak kok enggak... Ayo ky, no" ucap Dinda dengan senyum kikuk.
Mereka pun mulai mengganti baju...........
Acara berjalan dengan lancar. Setelahnya, keempatnya berfoto bersama. Saat tengah berfoto, seseorang nimbrung di antara mereka.
"Wihhh gak lengkap kalau gak ada gue" ucap orang yang baru datang itu dengan semangat.
Mereka kaget akan kehadiran orang itu.
"Wah zak?? Ke sini juga lo?" tanya Aldino
"Iye donk... Yakali gue gak datang wkwk"
"Wahhh complete nih" ucap Azris.
"Bang, fotoin kita yang bagus yaw" ucap Rizky.
Cekrek!! Cekrek!! Cekrek!!!"Rizky donk foto sama Dinda... Kan udah couple tuh" Azris.
Dinda tersenyum kecut. Sementara Rizky menyenggol lengan Azris.
"Jangan gitu lo!" bisik Rizky.
"Sans bro" balas Azris dengan bisikan.
"Eh?? Ayo ky foto heheh" ucap Dinda. Keduanya pun berfoto.*********
********
**********
Hai....
Maaf ya baru bisa update :)
Semoga semakin suka ya sama ceritanya.
Makasih vote and comment nyaaa :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Dinda...
Fanfiction"Jadi, maksud kedatangan saya ke sini adalah ingin mengajak Dinda ta'aruf... Apakah Dinda bersedia?" -Rey "Ta'aruf?? Sejujurnya aku gak percaya dengan ta'aruf... Tapi, bisa aku minta waktu untuk jawaban ini?" -Dinda Assalamualaikum... Karena beritan...