Part 20

70 4 0
                                    

Seminggu kemudian....

Episode Sinetron Takdir Cinta telah berakhir. Akankah ada season 2 nya??

...

Dinda,Rizky, Aldino dan Azris tengah melakukan pemotretan.
Mereka mendapat tawaran pemotretan.
Berikut adalah pose keempatnya.



Lalu, sekarang adalah giliran Dinda dan Rizky yang diminta untuk melakukan couple potret

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Lalu, sekarang adalah giliran Dinda dan Rizky yang diminta untuk melakukan couple potret. Dalam pemotretan kali ini, mereka dibuat seolah couple seperti di sinetron yang sering mereka perankan. Beberapa netizen beranggapan bahwa Rizky dan Dinda memiliki hubungan asmara, padahal mereka hanya sebatas sahabat. Hal ini menjadi bumbu dalam karir mereka. Baik pihak manajemen maupun mereka pun tak keberatan jika beberapa klien meminta mereka untuk menjadi couple di saat ada job.

Berikut adalah pose Dinda dan Rizky.

Berikut adalah pose Dinda dan Rizky

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ok, selesai ya.." ucap Photographer itu.
"Sip" balas Aldino. Mereka pun bergegas untuk keluar. Kali ini, mereka hanya menggunakan satu mobil.
"Din, naik depan ye..." Azris.
"Ok zis" balas Dinda. Rizky pun mengendarai mobil.
"Langsung pulang nih? Ah gak seru.. Kan baru dapet duit" Aldino.
"Ngemall aja gimana?" tawar Dinda.
"Wah ide bagus. Kebetulan gue juga lapar." Azris.
"Hahah.. Jadi dari tadi lo lapar zis?" Dinda.
"Bukan cuma lapar makan, tapi laper belanja dan laper refreshing awowkwk.." tawa Azris.
"Hahah... Stress" Aldino menoyor kepala Azris.
"Wah sialan lo! Kepala gue udah difitrahin sama emak gue nih! Tanggung jawab lo" Azris tak terima.
"Idih... Lo kira gue ngehamilin lo pakai segala tanggung jawab?" Aldino.
Pletak!
Azris menjitak jidat Aldino. Aldino meringis.
"Aduh, sakit bego!" keluh Aldino.
"Suruh siapa lo gesrek? Gantian donk" balas Azris.
"Ah bodo ah gak kawan kita" Aldino.
Dinda dan Rizky hanya tersenyum melihat kelakuan mereka.
"Dih gak rugi gue gak temenan sama lo"
"Awas lo gue aduin mama lo"
"Aduin sono aduin.."
"Mama Ikyyyy.... Azis jahat mamaa... Uhh" rengek Aldino yang dibuat-buat seperti anak kecil.
"Sumpah no gue najis dengernya" ledek Rizky.
"Hahahahah.... Jijay" Azris. Aldino langsung cemberut. Dinda tertawa melihat hal itu.

...

"Ky, gue mau beli pashmina ky.." Dinda.
"Yaudah ayo gue temenin" Rizky.
"Lo gak mau beli apa gitu?" tanya Dinda.
"Menurut lo beli apa?"
"Beli hoody yuk... Biar samaan sama mereka." tunjuk Dinda pada Azris dan Aldino yang sedang melihat-lihat hoody.
"Boleh.. Yuk" ajak Rizky menghampiri Aldino dan Azris.
"Udah nemu?" tanya Dinda pada mereka.
"Bingung din mau yang mana" Azris.
"Boleh gue yang pilih gak? Biar kita semua couplean gitu" antusias Dinda.
"Wah boleh donk" balas Azris dan Aldino.
"Gak usah sok kompak" mereka kembali serempak.
"Najis!" Azris
"Menjijikkan" Aldino
"Ssstt... Udah... Bentar ya" Dinda pun memilih hoodynya.
Lalu ia mengambil salah satu sampel untuk ditunjukkan pada mereka.
"Kalau yang ini gimana? Bagus gak?" tanya Dinda.
"Wahhh bagus.. Cocok tuh cocok" Azris.
"Langsung ambil 4 aja din" Rizky.
"Biar gue aja din yang ambilin. Sini duit kalian biar gue yang bayar ke kasir" Aldino
"Halah bilang aja lo mau tebar pesona sama mbak kasir" Azris
"Ya bodo amat. Suka-suka gue lah..." balas Aldino.
"Idih"

.......

Mereka pun selesai berbelanja. Lalu mereka berjalan menuju basement. Sebelum memasuki mobil, mereka mengambil momen terlebih dulu.
"Foto dulu donk kan habis shopping ehehe" Aldino.
"Cari orang gih buat fotoin" Rizky.
Aldino menyapu pandang seluruhnya dan menunjuk satu orang yang melintas.
"Aha... " ia lalu berjalan sedikit untuk memanggil orang itu.
"Hai mbak..." sapa Aldino.
"Eh.. Ha-hai mas..." gugup perempuan itu.
"Kalau boleh tahu namanya siapa mbak?"
"Vani mas.. Kenapa?"
"Vani.. Namanya cantik lho... Secantik orangnya." gombal Aldino.
Si perempuan pun tersipu malu dan salah tingkah.
"Makasih hehehe"
"Vani ke sini sama siapa?"
"Sama... Eh sendiri kok heheh... Ini Aldino kan ya? Model itu?"
"Heheh iya donk..."
"Wah... Boleh minta foto gak mas?"
"Boleh. "
Mereka pun mengambil gambar sekali.

Dari kejauhan, Dinda, Rizky dan Azris hanya menyaksikan.
"Bisa banget tuh orang ya" dumel Azris.

"Hm vani, boleh fotoin gak?"
"Eh? Fotoin apa mas?"
Saat akan bicara, tiba-tiba seorang lelaki berbadan besar menghampiri mereka.
"Ngapain lo godain istri gue?!!" bentak orang itu.
"Saiton astaga!" kaget Aldino.
Perempuan yang bernama Vani itu terlihat panik.
"Lho.. Ini istrinya mas?" tanya Aldino.
"IYA!! PERGI LO" Bentak lelaki itu yang membuat Aldino lari terbirit-birit.

Azris, Rizky dan Dinda menertawakan kelakuan Aldino.
"Hahahah... Mampus lo kan mampus. Mau nyuruh fotoin aja banyak gaya hahah" tawa Azris.
"Sialan lo.. Gue kira masih single eh tahunya dah bersuami" Aldino.
"Makanya jangan kegatelan lo hahah" Rizky.
"Ada-ada aja sih no haha" tawa Dinda. Lalu, ada lelaki yang lewat.
"Mas.." panggil Dinda lembut. Lelaki itu pun menoleh.
"Eh mbak Adinda namira kan ya?" tanya lelaki itu.
"Iya mas heheh... Bisa minta tolong gak?"
"Apa tuh mbak?"
"Hm fotoin kita berempat ya mas.. Boleh ya" bujuk Dinda.
"Oh boleh mbak.. " Dinda lalu menyerahkan ponselnya dan jadilah mereka berfoto.
Tapi, Aldino tidak ikut foto karena moodnya sudah hancur.

Tapi, Aldino tidak ikut foto karena moodnya sudah hancur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.











Halo...
Kalau Bintangnya tembus 100 di part ini, aku bakal usahain untuk update setiap harinya dan memperpanjang ceritanya.

Please Vote and Comment :)

Thank You <3

Dear Dinda...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang