Part 16

41 2 0
                                    

Rey baru saja selesai melaksanakan sholat tahajjudnya.
"Assalamualaikum wa Rahmatullah..." ucap Rey pada saat ia mengakhiri sholat tahajjudnya.
Ia beristighrar sebanyak mungkin. Lalu ia mengangkat kedua tangannya untuk berdoa.
'Ya Allah... Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang... Izinkan hamba untuk bisa menjadi pribadi yang lebih baik setiap harinya.. Kuatkanlah iman hamba ya Allah.. Lancarkanlah karir beserta rezeki hamba ya Allah.. Jadikanlah hamba anak yang berbakti, yang bisa membanggakan kedua orangtua hamba.. Hamba hanya manusia biasa yang sering kali lalai ya Allah.. Ingatkan hamba untuk selalu MengingatMu.. Ampuni semua dosa dan kesalahan hamba ya Allah... Ringankanlah langka hamba untuk berbuat baik... Ya Allah... Jika tahun ini adalah tahun terbaik BagiMu untuk hamba menyempurnakan ibadah hamba, izinkan hamba untuk bisa menyempurnakan nya. Kirimkanlah hamba pendamping yang terbaik BagiMu dari segala sisi.. Tunjukkanlah ya Allah... Aamiin.. Aamiin ya rabbal alamin..' Rey mengakhiri doanya dan disapukan telapak tangannya pada wajahnya. Ia menunduk, kemudian ia berpikir dan setelah itu mengambil Al-Qur'an dan membacanya.

.........

Rizky terbangun dari tidurnya pada pukul 03.00 dini hari.
Ia terduduk di kasurnya. Ia mengusap wajahnya.
"Astaghfirullah.. Allahuakbar... Astaghfirullah..." gumam Rizky pada saat terbangun. Ia turun dari kasurnya dan melangkah menuju kamar mandi. Ia mengambil wudhu. Lalu ia membentangkan sajadah dan sholat tahajjud.
Setelah selesai, ia berdoa.
'Ya Allah... Ampunkanlah semua dosa hamba, Mama, Papa dan semua orang yang hamba sayangi... Jadikanlah hamba seseorang yang berguna bagi semua orang.. Mudahkanlah semua urusan hamba ya Allah... Lancar kan lah karir hamba ya Allah... Jika Dinda memang bukan jodoh hamba, maka ikhlas kan lah hati hamba untuk bisa menerima semua ini.. Berikanlah hamba penggantinya yang lebih baik ya Allah... Kuatkan hamba Ya Allah... Aamiin ya Allah...' Rizky lalu mengusapkan telapak tangannya ke wajahnya dan lanjut berzikir.

........

Azris, Aldino, Reza, Rizky tengah melakukan lari pagi mengelilingi komplek.
"Selesai olahraga, sarapan apa ky?" tanya Aldino sambil berlari. Mereka berlari beriringan.
"Makan angin" ketus Rizky.
"Temen gadak akhlak" kesal Aldino
"Heran gue ya no.. Lo tuh tiap hari yang dipikirin makannnnnn mulu... Lama-lama lo yang gue makan" sebal Azris.
"Diem lo! Gausah ngomong! Gak penting" ketus Aldino
"Temen durjana lo"
"Ssttt... Berisik! Diem lo berdua! Tiap hari ributttttt mulu" jengkel Reza.
"Habisnya lo kagak masak sih zak" keluh Aldino
"Bodo amat! Lo kira lo suami gue yang harus gue masakin?" ketus Reza
"What?!!! Lo mau jadi istri zak? Are you okay?" tanya Aldino tak percaya sambil memegang kening Reza. Reza menepisnya.
"Eh gerot! Itu kayak perumpamaan bego!" kesal Reza menoyor kepala Aldino.
"Ih bilang donk dari kemarin" songong Aldino.
"Gue lempar juga lo ke jurang" kesal Rizky karena mereka terus berisik.
"Wihhh setuju gue" timpal Azris
"Iye bully aja gue bullyyy... Bye!" Aldino berlari mendahului mereka.













******










******










******










Hai!!
Special untuk readers setia!!
Aku update 2 part sekaligus malam ini...

Thank You untuk antusias kaliannn :)

Dear Dinda...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang