"PAPA, DANIEL DAN JUNGWON HYUNG UDAH SELESAI!"
"Iya sayang tunggu sebentar."
"OM GEONU CEPATAN IH LAMA BANGET!"
"Iya Daniel sabar."
"JUNGWON HYUNG PAKAI SEPATUNYA JANGAN LELET!"
"KITA SEBELAHAN YA DANIEL NGGAK USAH TERIAK."
"HYUNG JUGA TERIAK IH!"
"YA KARNA KAMU TERIAK MAKANYA HYUNG TERIAK JUGA."
"JUNGWON, DANIEL JANGAN TERIAK. BERISIK TAU!"
"OM GEONU JUGA TERIAK IHH."
"TAU NIH, OM TUH YANG BERISIK."
Heeseung cuma bisa mengelus dada melihat kelakuan kedua anaknya yang berisiknya minta ampun. Rasanya mau Heeseung jual aja di pasar loak.
Eh nggak jadi deh, anak-anaknya gemesin soalnya.
"Jungwon, Daniel, jangan teriak-teriak sayang." Heeseung berinisiatif untuk mengelus kedua kepala anaknya dan terbukti dengan hal itu kedua anaknya berhenti berteriak.
"Papa ayo cepat kita kerumah Niki dan Taki." Daniel berseru, kedua tangannya ia gunakan untuk menarik tangan Heeseung. "Tinggalin aja om Geonu kalo masih lama."
Heeseung hanya bisa menggeleng pelan melihat antusias si bungsu. Sudah sejak tadi sore semenjak ia pulang dari kantor anaknya itu dengan semangatnya menyuruhnya untuk segera mandi dan berpakaian bahkan anaknya itu sudah siap sejak sore tadi.
"Iya sabar Daniel, itu om Geonu nya udah selesai juga."
"Om Geonu lama banget." Daniel merengut menatap Geonu kesal, ia menatap Geonu dengan alis menukik dan mata tajam yang malah terlihat menggemaskan.
Geonu mau marah pun tidak jadi, berakhir dengan mengusak rambut hitam Daniel. "Ya kan om baru pulang kampus Daniel, lagian cuman makan malam doang. Mana dekat juga."
"Kita kan mau main sama Niki dan Taki." Kali ini Jungwon yang berbicara yang diangguki oleh Daniel, kemudian si bungsu menambahkan. "Kata Taki tadi sore, mereka sudah memesan makanan Jepang loh. Rasanya enak katanya."
"Yaudah kalo Jungwon dan Daniel sudah tidak sabar, ayo kita ke rumah Niki dan Taki. Mungkin mereka juga sudah menunggu kalian." Heeseung membuka suara, mengambil tangan Daniel untuk dipegang, sedangkan Jungwon dipegangi oleh Geonu.
Dan benar saja, ketika mereka sudah sampai di depan pintu rumah Keluarga Jepang, mereka disambut oleh seruan keras Taki yang membukakan mereka pintu. Dengan logat lucunya mengajak mereka masuk ke dalam rumahnya.
Rumah yang cukup besar, dengan beberapa dekorasi khas jepang yang memanjakan mata juga cukup banyak foto yang menghiasi rumah tersebut.
"Kalian sudah datang, ayo duduk makan malam sudah disiapkan." K datang menghampiri mereka, mengajak mereka untuk bergabung di dapur.
Malam itu kedua keluarga itu makan dengan lahapnya, diselingi oleh pembicaraan yang nampak sangat seru. Meskipun kedua keluarga ini baru berkenalan, namun keduanya cukup nyaman bercengkrama satu sama lain. Sepertinya mereka akan cocok untuk mnejadi tetangga.
Setelah makan malam selesai, kedua keluarga melanjutkan berbincang di ruang tengah rumah keluarga Jepang. Geonu buru-buru pamit setelah makan malam dengan alasan punya tugas kuliah.
"Eh ini foto apa?" Tanya Jungwon melihat sebuah foto berukuran sedang yang berada di atas nakas ruang tengah.
"Itu foto dengan anak club Dance." Jawab Niki yang kebetulan duduk di samping Jungwon.
"Wah, kalian ikut club dance?" Tanya Daniel, merasa penasaran setelah mendengar jawaban Niki.
"Iya, club ini Daddy yang buat."
"Berarti kalian berdua jado dance dong, Aku mau diajari dong." Seru Daniel mulai bersemangat.
"Boleh, nanti aku dan Niki bakal ajar kalian, nanti juga kami akan ajak kalian ke Club, bolehkan Daddy?" Taki kali ini yang bersuara, ia menoleh sejenak untuk mendapat respon Daddy nya.
"Iya boleh dong."
"Yeayyy makasih Om K!" Seru Jungwon dan Daniel bersamaan. Keempat anak kecil itu kemudian mulai sibuk bermain. Meninggalkan dua orang dewasa di sana.
"Sudah berapa lama hyung mendirikan club dance?" Tanya Heeseung, sepertinya ia cukup penasaran juga.
"Hampir 12 tahun."
"Cukup lama juga ya hyung." Heeseung nampak takjub mendengarnya.
"Kau suka dance juga?" Kali ini K yang bertanya.
"Iya aku juga ikut eskul dance di sekolah dulu, tapi terakhir ngelakuin itu waktu kuliah, soalnya mau fokus kerja."
Jangan salah, Heeseung dulu bahkan terkenal di kampusnya, bahkan memiliki fansclub bernama 'Aces'. Sayangnya ia memutuskan berhenti ketika mendekati tingkat akhir, saat itu ia ingin fokus untuk lulus kuliah dan ingin bekerja.
Dan obrolan kedua lelaki paruh baya itu semakin berlanjut, banyak sekali hal yang keduanya bahas, sesekali mereka akan tertawa ketika merasa obrolan mereka lucu. Nampaknya keduanya sangat asik bercengkrama hingga tak terasa waktu berlalu dengan cepat, hingga Jungwon datang menghampiri mereka.
"Pa, Daniel tidur tuh."
Heeseung menoleh, melihat tak jauh dari tempatnya anak bungsunya sudah telungkup di atas karpet dengan mata tertutup, nampaknya anaknya itu sudah sangat kelelahan. Ia bergegas bangkit dan menggendong anaknya.
"Hyung aku pamit ya, anak-anak udah kecapean. Makasih banyak makan malamnya." Heeseung pamit pada tuan rumah, ia mengusap rambut belakang Daniel ketika anak itu menggeliat pelan, berusaha membuat si bungsu tidak terbangun.
"Iya Seung, mampir lagi lain kali."
"Dadah Jungwon hyung, besok kita main lagi ya." Sahut Taki melambaikan tangannya, Jungwon membalas lambaiannya kemudian memegang baju papanya agar tidak ketinggalan.
Dan malam itu kedua keluarga itu mengakhiri acara makan malam mereka. Nampaknya hubungan kedua keluarga ini dengan cepat terjalin.
TBC
Eggies hallo
Aku nggak nyangka banget ada juga yang mau naik kapal ini.
Senang bangt aku tuh.
Dan siapa yg nggak sabar liat perform Tim DNA, I Need You, sama Fake Love?
Jumat nanti Icung mau pamer ABS wkwkwkw.
Makasih sudah baca cerita ini, semoga kalian suka.

KAMU SEDANG MEMBACA
The single Parent
FanfictionJungwon, Daniel, Niki dan Taki berencana untuk menjodohkan orangtua mereka. Jungwon dan Daniel ingin papanya bersama Daddy K. Sedangkan Si kembar Niki Taki, sangat menyayangi Papa Heeseung dan ingin menjodohkannya dengan Daddy nya Berhasilkah kereka...