Akhirnya

3.4K 396 150
                                    

Pagi hari rumah keluarga baru itu sudah berisik, teriakan-teriakan cempreng bersahutan satu sama lain membuat orang yang mendengarnya pasti mengira sedang terjadi KDRT.

Sudah 2 Minggu sejak K dan Heeseung resmi menikah, mereka memutuskan untuk menetap di Korea dan membeli rumah yang lebih besar. Meskipun awalnya Heeseung tidak rela meninggalkan rumahnya yang sudah lama ia tempati, secara ia membeli rumah itu dengan hasil jerih payahnya. Tetapi pada akhirnya Heeseung mengiyakan ide K untuk membeli rumah baru, sedangkan rumah lamanya kini ditinggali oleh Geonu.


"PAPA KAOS KAKI NI-KI DIMANA?"

"Ada di Laci sayang."

"PA, HARI INI AKU MAU BAWA BEKAL ROTI AJA!"

"Iya Jungwon."

"PAPA, DANIEL BELUM BANGUN MASIH TIDUR!"

"NGGAK PA, TAKI BOHONG INI AKU UDAH BANGUN KOK."

"AKU NGGAK BOHONG PA, DANIEL MASIH DI DALAM SELIMUT."

"TAKI BOHONG PA, AKU UDAH MAU MANDI INI. IH TAKI NYEBELIN KITA KEMUSUHAN YA."


Heeseung menghela nafas panjang, ternyata kehidupan nya tidak jauh-jauh dari teriakan-teriakan cempreng orang-orang disekitarnya.

"Pagi sayang."


CHUP.


Kecupan singkat Heeseung dapatkan di sudut bibirnya, ia menoleh sebentar menatap sang Suami yang masih menggunakan baju tidur. Untung saja suaminya tidak ikut teriak-teriak pagi ini.

"Mandi dulu Hyung, terus anterin anak-anak ke sekolah."

Bukannya menjawab, K justru berbicara lain. "Seung, honeymoon yuk."

"Nggak usah, ngapain."

"Masa pengantin baru nggak Honeymoon sih."

"Astaga Hyung kan kita sudah bicarain ini, nggak ada yang namanya Honeymoon."

K merengut, setelah menikah pasangan ini memang belum sama sekali berbulan madu. K tentu saja sangat ingin, tetapi Heeseung menolak, memberikan banyak sekali alasan. Alasan utamanya karena anak-anak sedang sekolah, Heeseung tak yakin jika harus menitipkan anak-anak pada Geonu, dan Heeseung juga tidak mau merepotkan Youngbin. Alasan selanjutnya karena Heeseung bekerja, bos super pelit nya hanya memberinya cuti menikah beberapa hari mengingat jatah cutinya sudah ia gunakan untuk ke Jepang dulu. Lagipula K juga sudah mulai mengelola sendiri perusahaan keluarganya yang baru membuka cabang di Korea.

"Nikah tanpa honeymoon tuh kayak sayur nggak dikasi garam tau." K masih berusaha membujuk Heeseung, lelaki Jepang itu bangkit dan memeluk tubuh Heeseung dari belakang.


"Lagian ngapain honeymoon, Hyung udah terlalu tua untuk pergi honeymoon hahaha." K mendecih ketika Heeseung mengejeknya, ia menenggelamkan kepalanya di perpotongan leher Heeseung.

"Enak aja dibilangin tua, aku masih muda tau."

Heeseung melepas pelukan suaminya kemudian berbalik untuk bisa mencubit kedua pipi K. "Hyung emang udah tua, bulan depan udah 40 tahun."

"Kalau aku tua, kenapa kamu masih mau sama aku hmm?"

"Entahlah, kayaknya kemarin aku khilaf deh terima lamaran Hyung hahaha." K mendengus pelan, lelaki Jepang itu menarik bahu Heeseung agar bisa memberikan kecupan sayang pada lelaki yang sudah resmi menjadi suaminya tersebut. Heeseung tersenyum kecil sebelum mencuri ciuman kecil di rahang K setelah itu menutup mukanya karena malu sendiri dengan tingkahnya barusan.










The single ParentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang