Hari yang sangat melelehkan bagi Heeseung, hari ini kerjaannya sangat kacau, beberapa temannya telat mengumpulkan file yang mereka kerjakan dan mengakibatkan Heeseung harus kena marah sang atasan, belum lagi kerjaannya yang lain sangat banyak membuat lelaki Lee itu sampai harus melewatkan jam makan siang.
Niatnya pulang ke rumah, bertemu dengan anak-anaknya. Mereka salah satu alasan yang bisa membuat semangat Heeseung balik lagi.
Tapi baru saja lelaki Lee itu sampai di depan rumah, ia disambut pemandangan kurang enak dimana Taki yang nampak menangis dan Niki yang menundukkan kepalanya sedih. Sedangkan kedua anaknya berusaha menghibur kedua temannya tersebut.
"Loh Taki kenapa menangis?"
Heeseung tersentak kaget ketika dua anak kembar itu segera menerjangnya, membuat Heeseung dengan sigap menangkap si kembar masuk ke kepelukannya. Ia merasakan Taki yang semakin menangis dan Niki yang nampak gemetar.
"Om Heeseung, Daddy...... Daddy sakit."
"Sakit? Sakit apa?" Heeseung menatap Niki dan Taki bergantian berharap salah satu dari mereka akan menjelaskan.
"Badan Daddy panas sekali kayak kompor hikss." Taki menjelaskan dengan polosnya membuat Heeseung menghela nafas panjang.
"Niki sama Taki balik dulu ke rumah ya, temenin Daddy nya. Sekalian beri tau Bibi untuk buatin makanan untuk Daddy kalian, om akan kesana setelah mandi okey."
Sebenarnya Heeseung sudah sangat lelah, ia hanya ingin berendam lama dan berkumpul dengan anak-anaknya, tetapi melihat wajah sedih Niki dan Taki membuat hatinya sakit. Ia tak suka melihat kedua anak itu menampilkan ekspresi seperti itu.
Niki mengangguk, ia mencoba menenangkan Taki agar berhenti menangis setelah itu membawa adik kembarnya balik ke rumah.
"Pa, Jungwon ikut ke rumah Om K ya Pa."
"Daniel juga, mau ikut!!"
"Boleh, tapi peluk papa dulu dong."
Heeseung merentangkan tangannya, kedua anaknya itu segera masuk ke dalam pelukan sang Papa. Lelaki Lee itu tersenyum kecil, merasakan dekapan hangat kedua anaknya membuat energinya terasa pulih.
Saat masuk ke dalam rumah keluarga Jepang, hal pertama yang menyambut Heeseung adalah kesunyian. Rumah itu nampak sepi, seakan tidak ada orang di dalam. Lelaki Lee itu dengan segera bergegas menuju kamar K, dan benar saja saat membuka pintu kamar Heeseung dapat melihat K yang terbaring lemah di ranjang sedangkan Niki dan Taki yang duduk diam di sampingnya.
"Om Heeseung."
"Niki sama Taki sudah makan?" Tanya Heeseung yang dibalas oleh gelengan kompak keduanya. "Kalian makan dulu ya, suruh bibi siapin makanan."
Kedua anak itu menurut, keluar kamar dengan tenang diikuti Jungwon dan Daniel yang menemani mereka, meninggalkan Heeseung dan K hanya berdua. Lelaki Lee itu mendekat, memeriksa suhu badan K yang ternyata lumayan panas.
"Seung...."
"Hyung makan dulu ya." Heeseung membantu K agar bisa berada di posisi duduk. "Hyung bisa makan sendiri?"
K hanya mengangguk, membuat Heeseung menyerahkan makanan pada K, tetapi melihat tangan lelaki Jepang itu yang seperti tak bertenaga membuat Heeseung pada akhirnya mengambil alih makanan tersebut dan menyuapi K. Tak lupa membantunya meminum obat setelah makan.
"Hyung istirahat, jangan terlalu kecapean makanya, gini kan jadinya. Aku padahal udah bilang loh jangan terlalu di paksa kerjanya." Heeseung tanpa sadar mengomel membuat K terkekeh kecil mendengarnya. Lucu sekali lelaki Lee itu berceloteh dengan ekspresi tajam campur khawatir. Sangat lucu di mata K.
KAMU SEDANG MEMBACA
The single Parent
FanfictionJungwon, Daniel, Niki dan Taki berencana untuk menjodohkan orangtua mereka. Jungwon dan Daniel ingin papanya bersama Daddy K. Sedangkan Si kembar Niki Taki, sangat menyayangi Papa Heeseung dan ingin menjodohkannya dengan Daddy nya Berhasilkah kereka...