Rencana 3

2.4K 413 217
                                        

Sore-sore Heeseung dapat telpon dari Geonu, disuruh cepat pulang karena kedua anaknya merengek ingin dibuatkan kue kesukaan mereka. Heeseung awalnya mau nyuruh Geonu untuk buatin, tapi baru ingat kalau Geonu sama sekali nggak pernah nyentuh Dapur. Untung aja Heeseung saat itu juga sudah siap-siap mau pulang. Tapi Heeseung sebenarnya juga sedikit kaget sih, saat tahu Geonu pulang cepat, tumben banget. Biasanya paling cepat dia pulang mau Maghrib.

Di jalan pulang Heeseung singgah di Toko dulu buat beli bahan kue nya, sekalian beli beberapa bahan-bahan di rumah yang kayaknya beberapa barang udah mau habis.

Saat asik milih-milih bahan, Heeseung dikagetkan dengan Taki yang dengan semangat menyapanya, membuat kepala keluarga itu membalasnya dengan senyum kecil, melihat anak itu yang kini duduk di dalam troli yang di dorong oleh Daddy nya.

"Kamu lagi belanja ya Seung?" Tanya K, lelaki Jepang itu sedari tadi pusing karena Taki dan Niki yang beberapa kali berdebat memilih cemilan apa yang mau mereka belli.

"Iya Hyung, sekalian mau buatin anak-anak kue."

"Om Heeseung mau buat kue? Taki juga mau dong Om." Mendengar kata Kue membuat Taki menatap Heeseung dengan mata berbinar. K sempat menegur Taki, mengatakan jika meminta seperti itu tak sopan.

"Nggak papa Hyung, aku nggak keberatan kok. Nanti aku buat yang banyak deh, sekalian untuk Taki sama Niki." Heeseung berucap, ia tersenyum kecil ketika melihat wajah Taki yang sempat murung kini kembali bersemangat mendengar Heeseung yang mau membuatkannya kue juga.

"Bagaimana kalau aku sama Taki bantu buat kue Om." Niki membuka suara, membuat kedua lelaki paruh baya itu menoleh menatap Niki.

"Memangnya Niki sama Taki tau buat kue?" Tanya Heeseung sedikit menggoda anak kecil tersebut, membuat Niki menggaruk kepalanya bingung.

"Ya nggak sih, tapi kan bakal dipandu oleh Chef Heeseung, jadi pasti nanti kami bakal bisa." Heeseung dibuat terkekeh oleh jawaban luar biasa Niki.

"Kamu emang anak yang pandai ya." Heeseung sengaja berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan Niki, kemudian mengusap sayang kepala Niki membuat anak kecil itu tersenyum senang.

"Sekalian aku temani cari bahan ya Om, Taki kamu pilih Snack sana buat kita, ingat aku nggak suka yang terlalu pedes."

Niki dengan segera berjalan ke samping Heeseung, meninggalkan Daddy dan kembarannya yang menatapnya cengo beberapa detik sebelum pasangan Daddy-Anak itu juga berlalu.

Niki dengan senang hati membatu Heeseung mencari barang-barang yang diperlukan, anak itu juga seringkali bertanya barang apa yang mereka cari lalu jika tak menemukannya ia akan mencari salah satu karyawan untuk bertanya di mana bahan itu berada. Heeseung yang memperhatikan Niki begitu antusias tanpa sadar membuatnya tersenyum kecil. Lucu sekali pikirnya.

Sedangkan Niki yang tengah berjalan beriringan dengan Heeseung kini sedang berpikir, rencana apa yang akan ia lakukan agar Daddynya dan Om Heeseung bisa dekat. Meskipun ia tahu hal ini mendadak, tapi memanfaatkan keadaan seperti ini adalah hal yang bagus. Makin cepat mereka dekat akan semakin cepat mereka bersatu bukan?

Niki seketika berseru dalam hati ketika melihat Tas Kecil Heeseung yang dititipkan kepadanya, ia tadi tak sengaja melihat lelaki paruh baya itu meletakkan dompet di dalamnya. Niki sebenarnya agak ragu menjalankan rencana dalam otaknya, soalnya ini terkesan tidak sopan dan kurang ajar.


'Tapi ini demi menyatukan Daddy K dan Om Heeseung, semangat!!'


"Om, Niki ke Taki dulu ya." Pamitnya, Heeseung hanya mengiyakan sama sekali tidak mengingat jika tadi dia menitipkan Tasnya pada Niki.

The single ParentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang