K melenguh pelan ketika pusing kembali menghantam kepalanya, ia memperbaiki perasaannya sebelum perlahan membuka matanya. Hal pertama yang ia lihat adalah langit-langit kamarnya yang nampak temaram. Kemudian ia menoleh kan kepalanya dan dapat melihat Heeseung yang sedang terlelap di sampingnya.
Ia tersenyum kecil, memperhatikan wajah tenang Heeseung yang larut dalam dunia mimpi. Wajah yang akhir-akhir terlihat sangat mengemaskan di matanya.
Pada awalnya memang biasa saja, kesan pertama K melihat Heeseung adalah lelaki itu cukup tampan dan sopan. Hanya itu, tidak lebih. Tetapi perlahan ia merasa kagum ketika melihat bagaimana lelaki itu mendidik anaknya dengan sangat baik, meskipun menjadi single parent tetapi Heeseung mampu merawat anak-anaknya dengan baik.
Hingga K tidak sengaja mengetahui semua rencana itu. Yup, rencana yang di buat oleh anak-anaknya. Bagaimana tidak terbongkar jika mereka menempelkannya di dinding kamar menggunakan kertas HVS dengan tulisan besar 'Rencana Menyatukan Daddy K dan Papa Heeseung'.
Konyol sekali memang, K saat itu hanya menggeleng pelan melihat betapa polosnya anak-anaknya. Dalam hati berpikir, mengapa anak-anaknya memiliki rencana seperti ini?
Dan akhirnya K memilih untuk pura-pura tidak tahu dan mengikuti alur yang sudah direncanakan anak-anak tersebut. Ia ingin tahu, apa yang membuat anak-anak nya begitu ingin Heeseung menjadi orang tuanya. Ia ingin tahu apa yang dimiliki oleh Heeseung sehingga kedua anaknya sangat menyayanginya. Oleh karena itu, ia mulai memperhatikan Heeseung, mengamati seluruh perlakuan lelaki Lee itu. Dan entah sejak kapan, pandangannya hanya tertuju pada Heeseung.
Semenjak saat itu, wajah Heeseung selalu memenuhi pikirannya. K tak bisa melepaskan pandangannya barang sedetik pun pada Heeseung dan akhirnya ia mulai menyadari bahwa ia jatuh cinta pada lelaki Lee beranak dua tersebut.
K sebenarnya juga cukup kaget, bagaimana mungkin dia dengan cepat mencintai orang lain lagi setelah sang istri, mengingat dulu ia bucin akut pada istrinya. Tapi tak bisa dipungkiri kalau Heeseung memiliki pesona yang tak bisa ia tolak. Tidak heran mengapa anak-anaknya begitu menginginkan Heeseung menjadi orang tuanya.
Selera anaknya memang begitu tinggi.
"Seung..."
K menggumam pelan, berusaha agar tak membangunkan Heeseung. Perlahan tangannya ia bawa untuk mengelus pipi lembut lelaki Lee tersebut. "Jangan menjauh dariku."
K menatap wajah Heeseung intens. Ia menyadari akhir-akhir ini Heeseung sedikit membuat jarak darinya. Ia bukan lelaki tidak peka. Ia sadar bahwa Seon menaruh hati padanya, ia juga tahu bahwa Heeseung sedang mencoba mendekatkannya dengan Seon dan mungkin hal itu yang membuat Heeseung menjauh darinya. Bukan satu dua kali Seon mencoba menarik perhatiannya, tapi K menanggapi biasa hal itu karena memang ia tak memiliki perasaan apapun dengan Seon. Ia hanya menganggapnya sebagai kenalan biasa.
"Aku hanya mencintaimu, bukan yang lain."
Yup, ia memang hanya mencintai Heeseung, ia cemburu melihat Heeseung yang dekat dengan Sunghoon, ia cemburu mengetahui fakta bahwa Sunghoon adalah mantan Heeseung dan ia cemburu saat Heeseung memberikan perhatian pada Sunghoon.
"Ku mohon tunggu sebentar lagi, dan aku akan menjadikanmu milikku."
K mendekat, tangannya ia bawa untuk memeluk pinggang Heeseung sepelan mungkin agar lelaki itu tidak bangun. Membawa tubuh kurus itu masuk ke dalam pelukannya.
"Saranghae Heeseung."
Sebuah kecupan sayang mendarat di kening lelaki yang sedang tertidur lelap itu, kemudian K ikut memejamkan matanya dan menyusul Heeseung ke alam mimpi.
K terbangun ketika merasakan pergerakan yang tiba-tiba, ia perlahan membuka matanya dan melihat Heeseung yang nampak menunjukkan ekspresi kagetnya. Sepertinya Lelaki Lee itu kaget karena ketika membuka mata ia berada dalam pelukan K.
"Oh, Hyung maaf membangunkanmu." Heeseung berucap tetapi tak menatap wajah K. Lelaki Jepang itu hanya tersenyum kecil, paham sekali bahwa Heeseung nampak malu, terbukti dengan pipinya yang nampak bersemu.
"Hyung udah baikan?" Tanya Heeseung lagi setelah ia sudah bisa menguasai diri.
"Kepalaku masih pusing Seung, aku juga masih merasa lemas." K berakting sakit, lelaki Jepang itu memegangi kepalanya seraya mengeluh membuat Heeseung nampak khawatir membuat ia menyentuh dahi K untuk memeriksa keadaannya.
"Demam Hyung udah turun."
"Tapi badanku masih lemas, aduh kayaknya aku nggak bisa ngapa-ngapain deh."
"Kalau gitu Hyung baring aja dulu, aku mau bangunin anak-anak."
Selepas kepergian Heeseung, K tertawa kecil karena berhasil menarik perhatian lelaki Lee tersebut. Tentu saja dengan senang hati K akan menunggu Heeseung. Lagipula bukankah ini seperti potret masa depan jika mereka sudah menikah nanti.
CK, dasar Bangke, efek sakit bisa sampai Halu gitu ya.
Cukup lama Heeseung pergi, membuat K sedikit bosan menunggu, hingga tak lama kemudian pintu terbuka dan melihat Heeseung masing diekori empat anak kecil.
"Dad, Niki sama Taki berangkat sekolah dulu ya."
"Diantar sama siapa?"
"Diantar sama Om Geonu." Kedua anak kembar itu pamit pada sang Daddy, tak lupa Daniel dan juga Jungwon ikut berpamitan.
"Kami berangkat dulu om, cepat sembuh ya. Pa, kami berangkat ya."
"Iya hati-hari sayang." Heeseung mengusap satu persatu rambut keempat anak tersebut, memperhatikan mereka hingga menghilang di balik pintu meninggalkan Heeseung dan K berdua di kamar.
"Hyung makan dulu ya."
"Kamu nggak berangkat kerja Seung?" Tanya K, dia melirik jam yang hampir menunjukkan jam masuk kerja lelaki tersebut.
"Aku nggak tega ninggalin Hyung dalam keadaan sakit."
Dalam hati K sedikit merasa bersalah karena membuat lelaki Lee itu bolos kerja, meskipun tak bisa ia pungkiri rasa senang lebih mendominasi. Ia merasa tersentuh karena Heeseung rela meninggalkan pekerjaannya demi mengurusnya, padalah K juga sudah tidak terlalu sakit.
"Hyung bisa makan sendiri?"
Mendengar pertanyaan Heeseung hal itu tidak disia-siakan K, lelaki Jepang itu segera menggeleng berakting lemas membuat Heeseung pada akhirnya menyuapinya.
Dan K sangat puas memandangi wajah lelaki itu dari dekat, ia kembali terpesona dengan pahatan Tuhan yang begitu indah.
Oh Tuan K, apakah anda tidak sadar bahwa tingkah anda membuat Heeseung bersemu malu karena ditatap begitu intens.
TBC.
Hay aku balik lagi.
Aku mau cepat2 namatin ini, soalnya udah mau masuk masa-masa sibuk.
Kalian semua jangan lupa jaga kesehatan ya.
Jangan sampai sakit.
Sakit itu nggak enak loh, apalagi sakit hati *Upsss🤭
Semoga hati2 kalian bahagia.
Dan akhir kata, maafkan segala ketypoan.

KAMU SEDANG MEMBACA
The single Parent
FanfictionJungwon, Daniel, Niki dan Taki berencana untuk menjodohkan orangtua mereka. Jungwon dan Daniel ingin papanya bersama Daddy K. Sedangkan Si kembar Niki Taki, sangat menyayangi Papa Heeseung dan ingin menjodohkannya dengan Daddy nya Berhasilkah kereka...