4. OCHA PINGSAN.

168 8 0
                                    

                  Happy Reading 💕

Maaf kalau ada typo bertebaran.

****

"INI SEMUA GARA-GARA LO DIT!" Teriak Febby membuat Adit terlonjak. Namun ia berusaha untuk tenang. Kening Adit berkerut menandakan ia tak tau.

"KALAU SAJA LO KEMARIN TEPATIN JANJI LO BUAT AJAK OCHA PULANG BARENG, OCHA GAK BAKAL KAYAK GINI DIT!" Marah Febby.

"Janji apa?" Febby berusaha tidak emosi dan memukuli Adit. Febby berusaha mengatur napasnya.

"Lo janji mau aja Ocha makan eskrim kan?"

"Iya. Gue lupa."

"Dengan begitu entengnya Lo bilang lupa? Sedangkan Ocha nunggu Lo dan hampir diperkosa, Lo gak tau?" Adit kaget dengan penuturan Febby.

"Diperkosa?" Beo Adit. Lalu Febby pun menceritakan semuanya yang ia dengar dari Arkhan, tanpa dikurangi atau dilebihkan.

Rahang Adit mengeras, tangannya mengepal kuat. Adit sedang menahan amarahnya, ia marah mendengarkan cerita dari Febby. Ia akan mencari tau siapa orang yang berani menyentuh Ocha.

Dokter keluar setelah mengecek keadaan Ocha. Adit yang melihat dokter keluar, langsung masuk aja tanpa bertanya dulu keadaan Ocha kepada dokter.
"Gimana keadaannya dok?" Tanya Febby.

"Nak Ocha gak papa, cuman demam biasa aja. Itu obatnya udah saya taruh diatas nakas, nanti tolong sampaikan. Saya permisi dulu." Ucap Dokter.

"Iya dok, terimakasih." Dokter pun tersenyum dan berlalu meninggalkan Febby. Setelah dokter pergi, Febby memutuskan untuk masuk dan melihat keadaan Ocha. Ngomong-ngomong tentang Arkhan, ia sedang berada dikelas, karna bel masuk sudah berbunyi dari tadi.

"Cha Lo gak papa?" Tanya Febby.

"Ocha baik-baik aja kok Feb." Jawab Ocha.

"Yaudah mumpung Lo udah bangun dan Adit juga ada disini, gue mau kekelas dulu. Kalau Lo mau pulang, pulang aja tadi Arkhan sudah bilang ke guru. Ntar tas Lo biar gue yang bawa." Ucap Febby.

"Iya makasih Feb." Dan Febby pun berlalu meninggalkan mereka berdua.

****

Sepeninggalan Febby ruangan menjadi hening, keadaan pun menjadi canggung.
"Gue minta maaf soal yang kemarin." Ucap Adit memecah keheningan.

"Iya Ocha maafin."

"Gue bener-bener lupa Cha kalau udah ada janji sama anak-anak."

"Iya gak papa kok. Ocha juga udah lupa."

"Oke." Suasana kembali hening dan canggung. Entahlah kenapa Ocha merasa canggung dengan Adit, padahal dirinya sudah dekat dengan Adit sejak kecil.

Ocha tak tahan dengan keadaan ini, ia pun bangun dan memposisikan tubuhnya menjadi duduk.
"Ocha pengen kekelas aja."Pinta Ocha.

"Tapi Cha, Lo kan lagi sakit."

"Ocha bosen disini, Adit."

"Gue anter Lo pulang."

"Ocha gak mau pulang."

"Ocha Lo harus pulang. Ntar malem ada dinner Keluarga seperti biasa. Kalau hari ini Lo gak istirahat, ntar malem gak bisa ikut gimana?" Ucap Adit berusaha membujuk Ocha.

"Yaudah deh, Ocha pulang."

"Oke. Gue pamit dulu ke anak-anak." Adit membuka aplikasi WhatsApp nya, dan mencari grub inti Lotto.

CALAVERAS | On Going |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang