6 | ENAM

9K 363 3
                                    

Selamat malam semuanya..

Pagi hari di kamar nara..

"Ehmm" suara yang diciptakan dari seorang yang baru bangun tidur.

Nara masih mengumpulkan nyawa nya. Dia mengedarkan pandangan nya melihat alvin yang masih tertidur pulas di sofa.

Nara segera beranjak dari tempat tidurnya menuju kamar mandi.

Setelah hampir 15 menit nara akhirnya selesai. Dia melihat alvin masih tertidur pulas. Ia ingin membangunkan alvin tapi nara takut. Nara mercoba mengumpulkan keberanianya.

Nara mendekat ke arah sofa.
"Al bangun udah siang" dengan suara gugup. Ternyata tidak ada sahutan. Nara mulai membangun kan alvin kembali.

"Al bangun udah siang". Kembali tak ada sahutan, akhirnya nara menyerah ia tak ingin mengganggu alvin, mungkin alvin masih kelelahan.

Ketika nara akan pergi tiba-tiba tangan alvin menarik tangan nara hingga nara terjatuh diatas tubuh alvin, Mata alvin masih terpejam. Alvin memeluk tubuh nara dengan begitu erat.

"Ibu", lirih nara yang masih berada di pelukan alvin. Nara berusaha melepaskan pelukan itu. Saat nara berusaha melepaskan, tiba-tiba alvin membuka matanya, mereka akhirnya saling berpandangan.

Sedetik

Dua detik

Tiga detik

Sampai alvin sadar bahwa ia memeluk nara. Segera alvin mendorong tubuh nara pergi dari nya hingga nara terjatuh ke lantai.

"Aww" pekik nara yang meringis menahan pantat nya yang sakit karena habis mencium lantai.

Alvin bangun dari tidurnya dan sekarang posisi alvin sedang duduk.

"Ngapain lo peluk-peluk gue, nyari kesempatan" ucap alvin dingin dengan suara khas orang bangun tidur.

"Siapa juga yang meluk kamu, kamu tuh yang tadi nar.." belum selesai nara berbicara alvin segera beranjak meninggalkan nara dan masuk ke dalam kamar mandi.

"Ish dasar es batu" gerutu nara.




~~••~~

Siang harinya wijaya, sinta, melati dan juga vando telah berkumpul di ruang tamu rumah nara. Setelah acara pernikahan itu selesai kedua orang tua alvin beserta adiknya langsung pulang, tidak menginap dirumah nara. Walau melati sudah mebujuk mereka agar menginap tapi mereka menolak dan tetap pulang.

Dan saat ini, mereka sedang berkumpul di rumah milik keluarga nara tersebut.

"Apa ? Pindah rumah" tanya nara kaget, ia benar-benar tak habis fikir dengan ibu nya dan kakaknya yang menyuruh dirinya untuk tinggal berdua dengan alvin.

"Iya sayang, kamu sekarang kan sudah memiliki suami, dan ibu pengen kamu belajar mandiri" seru melati.

Tanpa nara sadari air matanya sudah lolos membasahi pipi, " ibu kenapa sih bu ? Apa ibu sama abang nggak sayang lagi sama nara ? Kenapa kalian seolah-olah mengusirku ?" nara berucap disela isakan tangisanya.

Alvin hanya mampu terdiam, sebenarnya dia juga ingin menolak, tapi pasti kedua orang tua nya tak akan mengiyakan.

Sinta mendekat, memegang pundak menantunya itu dengan lembut, "Nara sayang kami semua yang ada disini sayang kok sama kamu, tapi apa yang dikatakan sama ibu kamu itu benar, kalian harus belajar mandiri, kita semua menginginkan yang terbaik untuk kalian".

Sinta berbicara dengan nada begitu lembut, memeluk nara serta mengelus rambut gadis tersebut. Entah mengapa nara menjadi luluh akan ucapan mama mertuanya itu.

"Tapi apa boleh aku berkunjung kesini" ucapnya menoleh ke arah sinta dan melati secara bergantian.

"Tentu saja boleh dong sayang, kapan pun kamu mau kesini pintu rumah ibu akan selalu terbuka buat kamu" seru melati.

Sebenarnya melati pun tak ingin putri kesayangan nya itu pindah, tapi mau bagaimana lagi ini sudah keputusan nya.

Vando pun sama, sebenarnya ia masih tak bisa merelakan nara untuk pindah rumah, dan jauh dari pengawasanya, ia masih ragu dengan alvin, ia takut alvin tak bisa melindungi adik kesayangan nya seperti dirinya.



Hay gaes..
Jangan lupa vote nya ya 😊
Kasih komentar juga👍, biar authornya jadi semangat buat nulis ❤

Gumawo

ISTRI CUPUKU (END)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang