9 | SEMBILAN

7.8K 319 7
                                    

Selamat siang readers...


Dikelas...

"Naraaaaaaaaaaaaa" Teriakan mita yang sontak membuat seisi kelas menoleh padanya.

"Raaa lo kemana aja, udah empat hari lo izin dan nggak ada kabar" ucap mita dengan nada sedih.

Nara mengehela nafas pelan, ia sendiri bingung harus berkata apa pada sahabatnya jika mita sudah memberi jurus seribu pertanyaan.

"Aku...Emm...kemarin" belum sempat nara menjawab guru pelajaran selanjutnya sudah datang.

Nara mengehela nafas lega, setidaknya dia bisa memikirkan sebuah alsan untuk menjawab pertanyaan sahabat nya itu.

Hampir dua jam pelajaran berlangsung. Bell istirahat berbunyi.

"Ra gue ke toilet dulu ya bentar, lo ke kantin aja dulu nanti gue samperin". Ucap mita yang mendapat anggukan dari nara.

Saat Nara hendak pergi..

"Hay nara", sapa maurin yang ingin basa-basi.

"Nara sayang bisa minta tolong nggak", nara masih diam tak menjawab ucapan maurin, nara tau pasti maurin akan menyuruhnya lagi.

"Nara tolong beliin jus alpukat dong buat kita bertiga, dikedai yang nggak jauh dari sekolah, ya ra ?". Rengekan maurin.

Tanpa berfikir panjang nara pun mengiyakan apa yang maurin perintah. Karena menolak pun pasti tetap bakalan sama.

"Ra pakai uang lo dulu ya, kita nggak lagi bawa uang nih" sambung maurin dengan senyum meledeknya.








~~••~~

Di kedai...

"Mbak jus alpukatnya tiga ya" ucap nara kepada mbak penjual.

"Nara, ngapain kamu disini" ucap seorang lelaki dari arah belakang, Nara mengetahui betul siapa pemilik suara tersebut, dan nara memilih diam tak menoleh dan menjawab ucapnya.

"Ra bisa kita bicara sebentar, ada yang ingin aku bicara kan sama kamu ra ?", sambung aldo, nara sempat berfikir sejenak, lalu kemudian nara mengangguk mengiyakan ajakan aldo, ia tak ingin egois dan terus-menerus membenci aldo, siapa tau aldo ingin berbicara penting padanya.

Dikantin tepatnya dimeja tempat most wanted duduk, sedari tadi alvin celingukan sedang mencari sesuatu atau tepatnya mencari seseorang. Tapi seseorang yang ia cari tak ada.

Saat itu elang memperhatikan tingkah alvin. Elang tau jika sahabatnya itu tengah mencari seseorang, dan elang pun tau siapa yang dicari oleh alvin. Dia tau bawa sahabatnya itu pasti sedang mencari keberadaan istrinya.

"Eh al gue ada hot news nih" ucap dimas yang tak mendapat respon dari alvin.

"Lo lagi cari siapa si al ?" tanya elang, seketika membuat alvin terkejut.

"Gue lagi nyari..." ucap alvin yang masih menggantung dan bingung mau menjawab apa.

"Nyari...",sambungnya lagi dengan dahi yang sudah mengerut seolah-olah berfikir.

"Al laura is come back" selah dimas yang sontak membuat alvin melihat ke arahnya dengan tatapan terkejut.

"Jadi gini al, pas waktu lo kemarin izin, gue sama dimas nggak sengaja denger pembicaraan pak kepsek sama staff nya" jelas elang.

"Pak kepsek bilang masa pertukaran muridnya telah usai, jadi laura bakalan balik lagi ke sekolah ini selama setahun" sambung elang dengan santai.

Alvin sempat terkejut, pasalnya dia sudah ingin melupakan apa yang terjadi dengan laura, tapi sekarang takdir berkata lain, takdir ingin mempertemukan mereka kembali.

Laura, gadis pinter kebanggan SMA Bina Bhakti, karena kepandaianya itu laura mendapat tugas ke london sebagi pertukaraan pelajar.

Flashback off...

Di sebuah taman tepatnya di belakang sekolah, alvin sedang menunggu seorang gadis, gadis yang membuat hatinya bahagia, yang ia pacari selama kurang lebih dua tahun, sejak pertama kali mereka bertemu ketika masa orientasi siswa (MOS).

Mereka berdua sekarang tengah duduk di bangku putih dengan diringi angin segar.

"Al aku mau ngomong sesuatu sama kamu, tapi kamu janji ya jangan marah sama aku", ucap laura dengan gugup sambil mengggenggam tangan alvin.

"Kamu mau ngomong apa ?, kenapa gugup gitu" jawab alvin dengan nada santai dan senyum yang sudah mengembang.

"Dua hari lagi aku bakalan di pindahkan ke london, untuk pertukaran pelajar".

"Aku sempat menolaknya al, tapi..." sambung laura yang masih menggantung.

"Kamu mau ninggalin aku disini sendirian ra ?" selah alvin dan melepaskan genggamanya dari laura.

"Kalau itu keputusan kamu, aku nggak bakalan cegah ra" sambung alvin dengan ketus, lalu pergi meninggalkan laura yang sudah menangis.

Alvin sempat marah waktu itu, karena laura tak mau memberitahu sebelumnya, dia malah mengambil keputusan nya sendiri. Jika saja dia memberitahu alvin sebelumnya pasti alvin tak akan marah.

Flashback on...

Alvin masih mencerna ucapan para sahabatnya tadi. Meskipun alvin sempat dibuat marah, tapi nyatanya sampai saat ini alvin tak mampu membohongi hatinya sendiri bahwa dia masih mencintai laura.


Hay gais 👋
Penasaran nggak sama tokoh aldo, atau laura mungkin 😂..
Sebenarnya aldo itu siapa ?...

Maaf ya jika tidak nyambung di bab ini atau bab sebelumnya, mohon dimaklumi, authornya masih nub belum pro 😂

Oh iya jangan lupa vote nya ya 👍
Kasih Komentar juga, biar authornya semakin semangat buat nulisnya ❤

Selamat menjalankan puasa Tasu'ah ya para readers...

ISTRI CUPUKU (END)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang