8 | DELAPAN

8K 357 4
                                    

Selamat Membaca..

Pagi hari...

Seorang gadis cantik berpakaian seragam sekolah dengan rambut dikuncir kuda dan tak lupa kaca mata tebalnya sedang memasak di dapur. Sebelum berangkat ke sekolah nara berniat membuatkan sarapan untuk alvin dan juga dirinya.

Ketika semua telah selesai, nara segera memanggil alvin mengajaknya untuk sarapan bersama. Belum juga naik, alvin sudah turun terlebih dahulu dan sudah memakai seragam lengkap.

"Al sarapan dulu, udah aku buatin nasi goreng" ucap nara sambil tersenyum berharap alvin mau sarapan bersamanya.

Tak ada jawaban dari alvin membuat nara lagi-lagi kecewa. Pasalnya dia bersusah payah supaya bangun lebih awal agar bisa membuatkan alvin sarapan.

Tanpa menoleh dan menghiraukan ucapan nara alvin segera bergegas pergi keluar meninggalkan nara yang masih mematung di depan meja makan.

"Al tunggu. Kita berangkat bareng" alvin tak menjawab ucapan nara sedikit pun.

Nara segera berlari menuju ke kamar nya untuk mengambil tas. Ia segera turun agar alvin tak menunggunya. Saat dia sudah siap, ternyata alvin meninggalkanya.

"Apa sebegitu bencinya kamu sama aku al, padahal aku sudah berusaha mulai hari ini aku akan belajar menjalankan kewajiban ku sebagai istri kamu" batinya, tanpa permisi air mata nara keluar mengalir membasahi pipinya.





~~••~~

Disekolah...

Seorang gadis tengah berlari agar cepat sampai di sekolahnya, karena tadi angkot yang ditumpanginya mengalami sedikit masalah, dengan terpaksa ia harus berlari menuju ke sekolah agar tidak terlambat.

Tapi nyatanya dia sudah terlambat. Gerbang sekolah sudah dikunci.

"Pak...tolong... Bukain... Gerbangnya" ucap nara dengan nafas ngos-ngosan.

"Loh mbak nara tumben telat ?" tanya pak adim selaku satpam di SMA Bina Bhakti.

Nara tak menjawab ucapan pak adim, karena dirinya masih berusaha mengatur nafasnya. Pak adim tau bawa nara bukan murid yang suka terlambat, maka dari itu pak adim pun tak segan membuka gerbang itu agar nara bisa segera masuk.

Saat nara akan menuju ke kelas ia tak sengaja berpapasan dengan pak cipto.

"Nara, tumben telat ?" tanya pak cipto

"Iya pak, tadi angkot yang saya tumpangi mogok ditengah jalan, jadi saya terlambat pak" jawab nara dengan wajah sedih.

"Yaudah sekarang kamu segera masuk ke kelas yah".

"Apa bapak tidak menghukum saya karena sudah terlambat ?" tanya nara.

"Tidak, karena bapak tau kamu bukan murid yang suka datang terlambat, bapak memaklumi alasan kamu".

"Tapi pak saya ingin bapak menghukum saya, supaya adil seperti yang lain, dan supaya saya tidak mengulanginya lagi pak".

"Nara-nara, kamu ini aneh, yang lain saja nggak mau dihukum, kamu malah menawarkan diri minta dihukum" ucap pak cipto sambil tersenyum.

"Ya sudah jika itu kemauan kamu, bapak akan hukum kamu karena terlambat, sekarang kamu berdiri dilapangan sambil hormat ke bendera sampai jam pertama selesai" sambung pak cipto.

"Baik pak, nara permisi" pamit nara kepada pak cipto.

Kini nara tengah menjalankan hukumnya, keringat sudah bercucuran di pelipis nara, rasa haus dan capek semakin menjadi, karena terik matahari cukup panas.

Cahaya matahari yang tadinya bersilau mengenai wajah cantik nara sekarang cahaya itu hilang tertutup oleh tangan seseorang. Nara menoleh kepada sang pemilik tangan, saat dia tahu siapa si empunya itu dia langsung melengos malas.

"Ngapain lo disini ?" tanya nara dengan nada ketus pada lelaki itu.

"Gue juga dihukum kok" jawabnya dengan senyuman yang sudah mengembang. Nara hanya diam, dia tak ingin berbicara banyak denganya.

Dia adalah aldo, kata siswi disini sih ketampananya 11/12 sama alvin, dia anak kelas 12 MIPA 3. Tapi bagi nara semua itu biasa aja, yang dikatakan siswi itu hanya sebuah omongan unfaedah yang terlalu memuja-muja aldo.

Tanpa nara tau, sedari tadi ada seorang lelaki yang terus memandang nya dari arah kejauhan, tepatnya dari lantai dua depan kelasnya, lelaki itu terus memandang ke arah nara yang kini tengah dihukum bersama aldo.

"Siapa dia, dan kenapa cowok itu seperti terlihat akrab dengan nara" batin alvin, rahang alvin sudah mengeras, tangan nya pun sudah mengepal sedari tadi.

"Tumben lo telat ra, biasanya lo murid paling rajin disini" ucap aldo yang kembali tak mendapat respon dari nara.




Si alvin kenapa sih ?, ada yang tau ?

Haaayy selamat malam 😊
Jangan lupa vote nya 😘
Komen juga ya biar authornya jadi semangat buat ngelanjutin nulis nya ❤

Gomawo

ISTRI CUPUKU (END)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang