7 | TUJUH

8.6K 371 16
                                    

Selamat siang readers..

Hari ini akhirnya nara dan alvin pindah kerumah baru mereka, rumah yang akan mereka tempati merupakan kado pernikahan dari papa alvin.

Di mobil..

Nara dan alvin sedang berada di mobil yang sama, tapi kali ini bukan alvin yang menyetir tapi mang udin. Sejak dari tadi alvin sibuk memainkan ponselnya, tanpa mengajak nara berbicara. Hening rasanya.

"Al, aku boleh minta nomer kamu nggak ?" tanya nara yang memulai pembicaraan, memecahkan keheningan.

Alvin tak berniat menjawab ucapan nara, dia masih fokus bermain ponsel nya.

COGAN ANTI JELEK

Dimas Sinting : Assalamualaikum Akhy😘

Dimas Sinting : Basecamp yuk gaeeess, dah lama nih kagak ngumpul🤗

Dimas Sinting : Woy manusia laknat kalian kemana🙄

Dimas Sinting : Oke, Kacang nya🥜🥜 bang dua ribu.

Burung Elang : Berisik lo 😒

Dimas Sinting : Ucap salam napa lang, tangan lo nggak mau dipakek buat ngetik jawaban salam ? Dosa lo ?

Burung Elang : Waalaikumsalam Akhy Dimas yang ganteng nya kagak ada ujung 😫, NAJIIIISSS.

Dimas Sinting : Alvin mana lo, muncul kek, jangan asyik berduaan mulu sama istri lo

Oke, gue tunggu dibasecamp

Dimas Sinting : Horeeeee horaaaasss

Burung Elang : lo kira mau pemilu pakek horas segala

Dimas Sinting : Biarin 😋

"Jangan dingin kalo jadi cowok, entar nggak ada yang suka" ucap nara sambil menoleh ke alvin.

"Kalo ada orang ngomong itu dijawab, bukan di diemin, yang ngajak kamu ngomong itu wujudnya manusia bukan jin" sambung nara dengan nada mulai kesal karena sedari tadi tak ada respon dari alvin.

"BE-RI-SIK" jawab alvin dengan nada ketus dan dingin.

Setelah hampir 30 menit perjalanan akhirnya mereka sampai dirumah mereka. Setelah turun dari mobil nara segera bergegas membawa koper nya dan milik alvin masuk kedalam, tentu dengan bantuan mang udin karena alvin masih sibuk memainkan ponselnya, entah apa yang dimainkan sehingga dia tak mau membantu mang udin membawa barangnya.

"Al kamu bawa koper kamu sendiri kek, kan kasihan mang udin, bukan mang udin yang pindah tapi mang udin yang bawa" tukas nara dengan nada kesal sedari tadi alvin hanya memikirkan dirinya sendiri.

Alvin sama sekali tak menghiraukan ucapan nara, iya menyimpan ponselnya dan segera bergegas pergi. Namun saat ia akan pergi tiba-tiba nara menarik tanganya.

Alvin menoleh dan mengerutkan dahinya menatap tangan nya yang dipegang oleh nara.

Alvin pun melepaskan tangan tersebut, dan beralih menatap nara dengan tatapan tajam.

"Kamu mau pergi kemana, beresin dulu koper kamu". Tanyanya lagi.

"Berisik tau nggak, bisa nggak lo diem aja" bentak alvin karena kesal.

"Ka, kamu pergi sama siapa dan mau kemana" tanya nara dengan gugup karena alvin mulai menjawab dengan nada kesalnya, ia takut akan dimarahin oleh alvin.

"Bukan urusan lo". Jawab alvin yang sontak membuat nara sakit hati. Pasalnya dia susah payah meberanikan diri melawanbrasa takutnya terhadap alvin.

"Pergi sama siapa al ?" nara kembali tanya

"Banyak", jawaban alvin yang membuat nara bingung.

"Banyak apa ?" Nara mengerutkan dahinya bingung dengan jawaban alvin.

"Banyak tanya" seketika alvin melengos dan segera pergi, dia tak ingin berlama-lama dengan nara, semakin lama dia bersama nara semakin kesal dia dibuatnya.




~~••~~

Basecamp...

"Lama banget sih kalian" ucap alvin dengan nada kesalnya, karena sudah dari tadi dia menunggu kedatangan kedua sahabatnya.

"Ya maap, lo kira jalanan milik moyang lo" jawab Dimas dengan nada santai.

"Lo kenapa al" tanya elang yang tahu bawa sahabat nya tengah kesal.

"Gue lagi males bahas lang" jawab alvin dengan nada malasnya. Yah alvin memang sedang malas tidak ingin membahas dirinya dan si cupu.

"Kita kan temen lo, sebisa mungkin kalo lo ada masalah kita akan bantuin al" ucap dimas

"Gue kesel sama si cupu" ujar alvin dengan nada dingin nya.

"Cupu ? Maksud lo nara ?" tanya elang

"Iya siapa lagi, hari ini gue pindah ke
rumah baru" jawab alvin.

"Dan lo nggak bantuin nara beberes al ?" sahut elang seketika.

"Al, sebenci apapun lo sama nara, tapi sekarang dia istri lo al, kasihan nara kalo lo tinggal dia kesini, dia pasti kecapean beberes sendirian" tukas elang.

"Biarin aja, biar dia tau gimana rasanya nikah sama gue" ucap alvin dengan nada santai.

Kedua sahabatnya itu pun hanya bisa menggeleng saja melihat perlakuan alvin kepada sang istri.

Hari sudah mulai gelap, matahari yang awalnya muncul kini berganti menjadi bulan. Alvin dan kedua teman nya masih asik dan betah berada di basecamp. Sudah hampir larut tapi alvin tak ingin pulang, kedua sahabatnya itu sudah membujuknya mati-matian agar pulang, tapi tetap saja alvin tak ingin pulang.

"Al pulang yuk, udah hampir jam 12 malam nih" ucap dimas dengan suara yang sudah berat karena mengantuk.

"Iya al gue capek, ngantuk juga, besok juga kita kan sekolah" timbal elang.

"Gue lagi males pulang" jawab alvin kepada kedua sahabatnya.

"Al, lo nggak boleh kayak gitu, apa lo nggak kasihan sama nara, dia sendirian di rumah, kalo ada apa-apa gimana, lo juga kan yang kena marah nantinya" tukas Elang.

Setelah pembicaraan elang akhirnya alvin mau untuk pulang.

Saat sampai dirumah alvin segera ingin masuk ke kamarnya, membaringkan tubuhnya yang lelah, tapi saat alvin menaiki anak tangga, tak sengaja alvin menoleh ke arah dapur, ia melihat nara tertidur dimeja makan. Alvin menghampiri nara, seketika terbesit rasa bersalah karena nara berusaha menjadi istri yang baik.

Nara rela memasak makanan untuk alvin, hingga masakan tersebut sudah dingin, ia juga rela menunggu kepulangan alvin hingga tertidur.

Apa gue udah terlalu keras sama dia, batin alvin.

Alvin memang berlaku kasar dan cuek pada nara, tapi alvin hanya manusia biasa, ia punya hati, ia tak tega melihat nara seperti ini. Tanpa nara ketahui alvin menggendongnya, membawa nya ke kamar, membaringkan tubuh nara secara hati-hati agar si empunya tidak terbangun, alvin juga menyelimuti nya, setelah itu dia juga mencium kening sang istri cukup lama.

"Maafin gue ra" batin alvin dengan rasa penyesalan.

"Eh apa yang gue lakuin tadi, gue nyium kening nara ? Kenapa sama diri gue". Alvin Menggerutu dirinya sendiri.

Alvin tak ingin berlama-lama berdebat dengan fikiranya sendiri. Ia segera beranjak mendekat ke sofa dan tidur di sana.





Alvin awas bucin 😂

Jangan lupa vote nya 😘
Jangan lupa tinggalkan komentar nya supaya authornya semangat buat nulis.

ISTRI CUPUKU (END)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang