9.sepenggal pelajaran

14 10 0
                                    

"Ternyata jarak rumah gue ke rumah lo ga jauh ya,cuman lima ratus meteran," ucap Risyi usai dipersilahkan duduk oleh Rio pada bangku yang terletak di depan rumah.

Rio mengambil kunci di dalam tasnya lalu membuka pintu rumah.

"Nyokap lo dikunci dari luar sama lo?" tanya Risyi heran.

"Iya,kalo ga dikunci dari luar,nyokap gue bakalan nekat pergi ke laundry."

"Nyokap lo kerja di laundry?"

"Iya.".

Kreeet

Pintu terbuka,dari suaranya sudah jelas bahwa pintu ini sudah usang.Bangunan rumah ini juga tidak besar,saat Risyi masuk bahkan ruang tamunya pun lebih kecil dibanding kamar Risyi.Mungkin luas kamar Risyi lebih besar dari ini.

"Maaf ya Syi,rumah gue ga sebagus rumah lo,tapi semoga aja lo nyaman di sini," ucap Rio.

"Ga papa Rio,gue nyaman ko di sini,sejuk."

Rio mengangguk lalu pergi.

"Rio,gue ikut!" ucap Risyi sambil membuntuti Rio.

"Gue mau ganti baju Syi,lo mau liatin gue ganti baju?" tanya Rio,lalu mengedipkan satu matanya.

"Ish Rio! Gue takut!"

"Masa cewek rese takut," setelah mengucapkan itu Rio lalu masuk ke dalam kamarnya meninggalkan Risyi yang cemberut.

Mengobati kekesalan Risyi berjalan-jalan,menyusuri tempat demi tempat yang ada di rumah ini.Hiasan rumah ini sangat kental dengan unsur seni,banyak kerajinan di rumah ini,terutama lukisan-lukisan batik.Bangunan rumah ini berdinding kayu,warna lampunya yang kuning menambah keindahan rumah ini.Walaupun bangunan ini terlihat sangat tua.

Saat melihat-lihat lemari kaca Risyi menemukan poto keluarga.Sepasang suami istri dan satu anak laki-laki di tengah-tengah pasangan tersebut.Rio adalah anak tunggal,itu yang bisa Risyi simpulkan.

Keluarga Rio terlihat sangat bahagia,banyak foto bertiga di lemari kayu ini.

"Itu gue waktu kecil,ganteng banget ya gue!"

Risyi kaget sampai misting yang ia jinjing dari tadi hampir jatuh.

"Nggak,pede banget lo!" ucap Risyi kesal.

"Lo mau ketemu nyokap gue sekarang?" tanya Rio

"Boleh."

Rio berjalan mendahului Risyi,Risyi pun mengikuti Rio dari belakang.Sampai lah di depan ruangan yang pintunya tertutup rapat.

Rio mengetuk pintu nya tiga kali "Assalamu'alaikum ibu...ini io..." ucap Rio.

Terdengar suara selot yang digeser lalu tampaklah seorang wanita paruh baya dengan tatapannya yang sayu.

"Ibu,ini Risyi temenku,katanya mau ketemu ibu," ucap Rio seraya menyalami ibunya.

"Sore ibu,aku Risyi,temennya Rio," sapa Risyi memperkenalkan diri lalu menyalaminya.

Genggaman tangan ibunya Rio sangat lembut,Risyi menjadi semakin gugup untuk menatap wajahnya.

"Kamu cantik sekali nak.." puji ibu Rio,mengelus surai panjang Risyi.

***

[Sebagian part dihapus untuk kepentingan penerbitan]

***

Salam manis,

Airis Yulia

The Gravity of Love ✔ [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang