7.Senam jantung

11 10 0
                                    

[Sebagian part dihapus untuk kepentingan penerbitan]

***

" kenapa lo kaya yang canggung gitu ngomong sama gue?" tanya Risyi merasa aneh dengan tingkah Rio.

"Nggak papa," jawab Rio berusaha untuk terlihat baik-baik saja.

Setelah itu mereka saling diam,bergelut dengan pikirannya masing-masing,menikmati pemandangan desa yang menyejukan mata.

Rio menyentuh lengan Risyi,lalu berjalan ke arah telapak tangan Risyi.Rio mengamit lengan Risyi.

Risyi membatu,kenapa Rio melakukan itu? Risyi menjadi salah tingkah dan bingung harus bereaksi seperti apa.

"Kenapa Syi?" tanya Rio.

"Eh enggak gak papa," jawab Risyi.

Risyi sesekali menahan nafas,menstabilkan detak jantung nya yang tidak karuan.Sangat menyebalkan.

"Apa-apaan ini?Syi,lo ga boleh deg degan gini doong!"

Berjalan dengan langkah pelan-pelan,menembus jalanan desa,Rio dan Risyi seakan menikmati sore pada hari ini.

Dua puluh menit kemudian Rio dan Risyi sampai ditempat tujuan,setelah menyimpan berkas berkasnya di tepi kolam,Risyi lalu berjalan menyusuri tanaman bunga.

"Lo beneran yang tanam ini semua?" tanya Risyi masih tak percaya.

"Iya Syi,masa lo ga percaya sih?"

"Nggak,mana ada cowo yang bener-bener bisa rawat tanaman sampe segini nya," elak Risyi.

"Ada,gue buktinya."

Risyi duduk di tepi kolam,lalu membaca tulisan pada kertas hvs nya.

"Rio,lo adalah orang pertama yang tau visi misi gue," ucap Risyi.

"Coba lo tilai ya,seberapa bagus nya visi misi gue,oke?"

Rio mengangguk tanda setuju,lalu menatap Risyi,tidak,lebih tepatnya iris mata Risyi yang benar-benar menimbulkan makna tegas,dari tatapannya,akan ternilai bahwa ia sangat pantas jadi pemimpin.Rio menggelengkan kepalanya,tidak mau berkelana lebih jauh lagi,Rio tidak mau masuk dalam labirin di mata Risyi dan tidak bisa kembali lagi.

Rio fokus!

"Visi saya menjadi ketua osis smp Rusada adalaaah...."

Risyi mengucapkan visi misinya dengan antusias,dan isi visi misinya sangatlah bijak.Rio menjadi tersenyum dibuatnya.

"Syi,andai saja...lo tau,bahwa apa-apa yang lo kerjain sekarang akan berakhir sia-sia."

Rio menjadi sendih,terlintas dipikirannya,kenapa Rio ga ngeberhentiin aja rencana Barvi?Tapi Rio juga paham posisi Barvi semencekamkan apa.Lebih lagi,Barvi adalah sahabat nya dari dulu.Tidak mungkin Rio menjatuhkan sahabat demi orang yang baru saja ia temui.

"Riooo helloooo lo denger gue ga?" tanya Risyi.

Rio tersadar dari lamunannya,lalu tersenyum.

"Bagus ga visi misi gue? Ada yang kurang ga menurut lo?"

Rio masih tersenyum,masih terkesima dengan Risyi.

***





***

Salam manis,

Airia Yulia

The Gravity of Love ✔ [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang