13.Biang keladi

15 9 0
                                    

[Sebagian part dihapus untuk kepentingan penerbitan]

***


Barvi membaringkan tubuhnya di atas kasur lalu menatap langit-langit kamarnya.

Baru saja keluar rumah,sudah mendapatkan pemandangan yang tidak enak dilihat.

Padahal niatnya,Barvi ingin meminta maaf pada Rio,tapi tadi Barvi melihat Rio dan Risyi sedang berlajan bersama.

"Kenapa gue ga suka ya,liat Rio deket sama si rese?"

Barvi mengguling gulingkan tubuhnya.

"Tapi kan si rese musuh gue?" Barvi berpikir sekejap.

"Rio juga sahabat gue!"

"Kenapa gue mikir gitu?emangnya gue suka sama si rese?"

Barvi menggeleng-gelengkan kepalanya heran melihat ke absurd-an dirinya sendiri.

"Rese mau ga ga maafin gue? Gue kan udah fitnah dia!"

Barvi kembali menggelengkan kepalanya.

"Lah,siapa rese!buat apa gue harus minta maaf sama dia?"

Barvi lalu memejamkan matanya.

"Gue ga mungkin suka sama si rese! Oh God! Ada apa sama pikiran gue?ada apa sama gue?"

Arga yang sedang membawa nampan yang berisi nasi goreng di ambang pintu kamar Barvi lalu tersenyum mendengar monolog putranya.

"Apabila tidak karena kekangan saya,Barvi tidak akan seperti ini.Tapi ini semua sebenarnya adalah ulah mamanya."

***

Salam manis,

Airis Yulia

The Gravity of Love ✔ [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang