TUF 7

2.9K 137 7
                                    

Arsha menatap langit langit ruang kerjanya sambil melamun kan adik manisnya itu, terus memikirkannya semakin membuat senyumnya semakin lebar bahkan mulai terkekeh senang.

Dua orang yang memandang arsha sedari tadi semakin melihatnya dengan tatapan horor.

"Kak kau tidak gila kan?" Tanya pemuda itu mulai beranjak sedikit menjauh dari kakak tertuanya itu.

Arsha memandang adiknya itu melalui sudut matanya kemudian kembali melamunkan apa yang sejak tadi ia lamunkan.

#flashback on

Malam itu Arsha menyadari suasana dan musik berganti khusus untuk suasana dansa, kemudian ia berganti menatap sang ayah yang terlihat asik berbicara dengan sang adik mungilnya.

"Nona marshella jika anda mengijinkan, saya ingin mengajak anda berdansa" serobot Arsha sebelum sang ayah kembali berbicara sambil mengulurkan tangannya.

Sedangkan saudara yang lainnya menatapnya kesal karena mencuri start terlebih dahulu.

Marshella menatap jeol sejenak sebelum menerima uluran tangan arsha.

Arsha langsung meletakkan salah satu tangannya di pinggang Arshell dan satunya lagi mengenggam erat tangan Arshell.

Sedangkan arshell meletakkan salah satunya di pundak Arsha dan tangan lainnya membalas genggaman erat Arsha.

Kemudian keduanya mulai berdansa, mengikuti alunan musik yang sangat slow dan romantis.

"Aku Arshaka Luxious Mason, putra tertua tuan Dersano" ucap Arsha pelan sambil menundukkan kepalanya menatap sang adik yang lebih pendek darinya.

"Hai tuan Arshaka" balas Arshell mendongakkan kepalanya.

"Panggil kak Arsha saja, kau sangat mirip dengan adikku" ucap Arsha terus manatap Arshell.

"Kau punya adik?" Tanya Arshell penasaran.

"Ya, tapi dia sedang tidak bersama ku" jawab Arsha dengan tatapan sendu.

Melihat itu, tangan Arshell yang berada di pundak Arsha beralih mengelus rahang tegas Arsha.

Arsha menutup matanya menikmati sentuhan adik yang sangat dirindukannya.

"Aku berharap apapun yang terjadi dia akan segera kembali kepada mu" harap Arshell penuh ketulusan.

Arsha yang mendegar itu membuka perlahan matanya dan menatap sang adik yang berada di hadapannya dan tersenyum lebar.

"Tentu saja, aku pastikan ia akan segera berada di pelukkan ku lagi dan aku akan terus menjaganya" balas Arsha masih dengan senyuman di wajahnya.

Arshell kemudian menatap arsha sebentar kemudian kembali menunduk.

"Ada apa? Kenapa menundukkan kepala mu?" Tanya Arsha bingung.

"Tidak apa, hanya saja leher ku sakit menatap mu, kau terlalu tinggi kak" jawab Arshell dengan lirih di akhir kalimatnya.

Arsha yang mendengar hal itu terkekeh geli mendengar jawaban sang adik kecil.

"Kau harus banyak makan, agar cepat tinggi" jelas Arsha masih dengan kekehannya.

"Hei, aku ini sudah tinggi tau" jawab Arshell dengan pipi yang di gembung kan.

"Benarkah?" Tanya Arsha masih menggoda Arshell.

"Kau menyebalkan" ucap Arshell merajuk dan melepaskan penggangan nya dan meninggalkan arsha di tengah lantai dansa.

The Unknow familyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang