Pagi itu arshell terbangun dengan rasa pening yang kuat dikepalanya. Ia kembali mengingat apa yang terjadi sebelumnya.
'Akhh... sialan' umpat Arshell seraya beranjak menuju kamar mandi.
Arshell membasuh wajahnya dan memandang pantulan dirinya di cermin. Ia kembali memikirkan hal yang terjadi sebelumnya. Wajah arshell terus menjadi semakin datar ketika memgingat rentetan kejadian yang ia lalui kemarin malam.
Ia kembali memasuki kamarnya dan duduk dipinggiran kasurnya, melamunkan apa yang terjadi.
Sampai bunyi ponsel menyadarkan Arshell, ia mengalihkan pandangannya menuju ponselnya yang berada diatas nakas. Disana tertera nama Jeol.
"..."
"Arshell, kau baik - baik saja kan?"
"...."
"Shell??"
"I'm not"
"Kau ingin aku kesana dan menemanimu"
"No, i just wanna be alone for now"
"Okey, take care"
"..... hmm"
Arshell mengusap wajahnya dengan kasar kemudian langsung beranjak untuk berganti pakaian.
Arshell menuruni tangga rumahnya beranjak ingin keluar, dan menikmati udara segar diluar rumah.
Tapi ketika ia melewati ruang tengah Arshell mendadak berhenti, ia melihat keluarga angkatnya yaitu sang ayah tiri.
"Bagaimana kabar mu??"
Arshell tak menanggapinya dan terus menatapnya dengan wajah datarnya.
'Another problem' pikir Arshell kesal.
"Kau pikir dengan pindah negara, aku tidak akan tahu" ucapnya terkekeh sarkas.
"Bukan urusanmu" jawab arshell datar.
"DASAR SIALAN..."
PRANKK....
ia berteriak sambil melemparkan sebuah vas bunga kecil diatas meja kearah Arshell. Namun Arshell hanya diam dan tidak menghindar. Vas itu pecah tepat dihadapannya.
"Kau itu hanya anak pungut sialan... jangan berlagak sok didepan ku" oceh pria itu sambil menujuk muka Arshell dengan jarinya.
"Bukannya berterima kasih, kau malah membuat keluargaku menjadi seperti sekarang" lanjutnya terus mengoceh.
"Lalu apa?" Tanya Arshell tenang seolah olah menunjukkan ia sudah terbiasa dengan semua yang terjadi saat ini.
"Kau bilang lalu apa?.....SIALAN KEMBALIKAN HARTA IBUKU! DASAR J*L*NG" raung marko (sang ayah tiri).
KAMU SEDANG MEMBACA
The Unknow family
Fiksi Umumaku selalu dihina karena tak memiliki keluarga... mereka mengatakan banyak hal tentang ku aku tak membalas, aku sudah cukup lelah dengan mereka... aku berpikir "apakah aku memiliki keluarga? bisakah aku memiliki keluaga ? bisakah aku bahagia ?" hany...