******
KRINGGGGGGGGGGG
Suara jam alarm membangunkanku dari alam mimpi. Dalam keadaan mengantuk dan setengah sadar aku pun terbangun dan mematikan jam itu. Jam itu menunjukkan pukul 05.00, sontak saja aku langsung bersiap-siap untuk mandi dan tak lupa melaksanakan sholat subuh. Setelah selesai aku langsung keluar dari kamar Riri dan bergegas turun ke lantai satu.
'Gue pulang ya Ri, sampai ketemu di sekolah' -batinku sambil tersenyum.
Rasanya aku gak tega untuk membangunkan Riri yang tengah tertidur pulas, kelihatan sangat lelah sekali dia. Ketika aku sudah berada dilantai bawah, terlihatlah Tante Lia yang tengah menyiapkan makanan di meja makan.
"Pagi Tante" -sapaku.
"Pagi juga Sa, ayok sarapan dulu" -ajaknya sambil membawa beberapa piring berisi makanan.
"Aku bantu ya Tan" -tawarku.
"Gak usah Sa, Tante bisa kok nyiapin sendiri" -tolaknya.
"Ihh gapapa Tan" -ucapku yang ikut menyiapkan beberapa makanan.
"Kamu ya" -ucapnya tersenyum.
Tiba-tiba suara ponselku berdering seperti ada seseorang yang menelponku. Aku langsung membuka ponselku dan benar saja Bang Aldy menelponku.
"Hallo assalamu'alaikum bang" -ujarku.
"Wa'alaikumsalam, Sa Abang udah sampe di depan rumah Riri nih" -jelasnya.
"Ohhh... Abang udah sampe? Tunggu dulu ya Bang aku mau pamit dulu sama Tante Lia" -ucapku.
"Iyaa dek, kalo udah pamit kamu langsung keluar aja ya" -ucapnya.
"Iya Bang" -ucapku yang langsung mematikan telpon darinya.
"Tan maaf ya aku gak bisa sarapan bareng, aku mau langsung pulang aja soalnya Abang aku udah nunggu di depan" -jelasku.
"Yah kamu Sa, buru-buru banget sarapan aja disini ajak Abang kamu" -ucapnya.
"Maaf Tan aku mau langsung pamit pulang aja, maaf ya Tan selama aku disini bikin Tante sama Riri repot" -ucapku tak enak hati.
"Repot apa Sa, kamu sama sekali gak ngerepotin Tante sama Riri kok. Lain kali nginep lagi saja disini" -pintanya sambil tersenyum.
"Sekali lagi makasih ya Tan, salam buat Riri. Assalamu'alaikum" -ucapku bersalaman kepadanya.
"Wa'alaikumsalam hati-hati ya Sa" -ujarnya.
Aku melangkahkan kaki menuju keluar rumah Riri dan melambaikan tangan kepada Tante Lia.
"Abangggg" -sapaku ketika aku sudah diluar rumah dan membuka pintu mobil kemudian masuk kedalamnya.
"Gak ada yang ketinggalan kan Sa?" -tanyanya.
"Emm ada Bang" -candaku.
"Apa?" -jawabnya kebingungan.
"Jejak kaki hehehe" -candaku sambil tertawa tiada henti.
"Paling bisa bikin Abangnya panik" -ucapnya sambil mengelus rambutku.
"Abisnya percaya aja lagi hehehe" -ucapku.
"Huhhhh" -ucapnya sambil melajukan mobil ke arah pulang.
*****
15 menit kemudian...
Mobil pun berhenti dihalaman rumahku.
Tok.. tok.. tok...
"Assalamu'alaikum Ma" -sapaku sambil bersalaman kepada sang Mama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang rasa
Teen Fiction"Gue sayang sama lo, sayang banget bahkan lebih dari diri gue sendiri Sa" Ucapan yang terlontar membuatku terkejut sekaligus tidak percaya. Bagaimana mungkin sudah 5 tahun berteman bahkan saling mengucapkan janji kalau kita hanya berteman baik dan...