"Sa, bangun Sa" -ucap Andre saat tiba di rumah sakit."Gue ngabarin Mamanya deh, takut Mamanya cemas" -ucap Andre.
"Hallo Assalamu'alaikum Tan" -sapanya.
"Wa'alaikumsalam Dre, ada apa ya kok kamu telpon Tante?" -tanyanya.
"Begini Tan, Shafira sekarang lagi ada di rumah sakit" -jelasnya.
"Hah apa? Dia kenapa? Kenapa bisa gitu? -tanyanya cemas.
"Ceritanya panjang Tan, nanti aku kirimin alamat rumah sakitnya" -jelasnya.
"Ohhh iyaaa, makasih ya Dre" -ucap Mama.
"Iyaaa Tan sama-sama, Assalamu'alaikum" -ucap Andre.
"Wa'alaikumsalam"
'Gue sedih saat lo terbaring lemah gini, biasanya hampir tiap hari lo keliatan ceria banget' -batin Andre.
"Rey gue titip Shafira ya, gue mau keluar dulu bentar" -pintanya yang langsung dapat anggukan dari Rey dan keluar dari ruangan itu.
"Saaaa bangun" -ucap Rey dengan mata yang berkaca-kaca.
"Gu… gueeeee ada dimana?" -jawabku heran sambil memegangi kepala.
'Kenapa burem semua ya, duhhh kenapa gue gak bisa liat apa-apa' -batinku.
"Saaaaa, lo udah sadar?" -jawab seseorang dihadapanku.
"Siapa?" -tanyaku.
"Ini aku Sa, Rey" -jelasnya.
"Kak aku gak bisa ngeliat kakak, kenapa penglihatanku gelap semua kak" -ucapku panik.
"Saaa ini aku Rey, kamu gak bisa liat aku?" -tanyanya.
"Enggak kak" -jawabku.
"Duhhhh aku panggil Dokter ya" -pintanya.
Aku mengusap-usap mataku perlahan, penglihatanku kembali normal.
"Kak aku bisa liat kakak" -jawabku.
"Bener Dek?" -tanyanya senang.
Tiba-tiba Andre memasuki ruanganku dan menghampiri kami berdua.
"Iyaaa kak bener, kak makasih ya karena kakak udah nolongin aku dan maaf juga aku udah bikin kakak repot" -ucapku senang.
"Iyaaa Dek sama-sama, aku bakal siap 24 jam untuk ngejagain kamu" -ucapnya tersenyum.
Seketika kami berdua saling tatap-tatapan.
'Duhhh kak Rey manis banget' -batinku.
'Sa andai lo tau bahwa yang nolongin lo itu gue, bukan dia dan yang setiap saat lo butuh apapun itu juga gue bukan dia ataupun yang lain' -batin Andre.
"Dre" -sapaku.
"Sa lo udah sadar?" -tanyanya.
"Iyaaa Dre, gue berterimakasih banget karena kak Rey udah nolongin gue" -ucapku senang.
"Yaudah lo istirahat dulu ya jangan sampe cape, gue gak mau lo kenapa-napa" -jawabnya yang dapat anggukan dariku.
"Saaaaaaa" -ucap Mama memelukku setibanya di sana.
"Mamaaa" -ucapku membalas pelukan Mama.
"Dek lo gapapa kan?" -tanya bang Aldy.
"Saaaa lo gapapa?" -tanya bang Rendy.
"Saaa kamu gapapa nak?" -tanya Papa.
"Duhhhh kalian tuh ya kalo nanya satu-satu" -omelku.
"Nih yaaa aku gapapa kok cuma kecapean aja dan untung aja ada kak Rey yang nolongin aku sampe bawa aku ke sini segala lagi" -jelasku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang rasa
Подростковая литература"Gue sayang sama lo, sayang banget bahkan lebih dari diri gue sendiri Sa" Ucapan yang terlontar membuatku terkejut sekaligus tidak percaya. Bagaimana mungkin sudah 5 tahun berteman bahkan saling mengucapkan janji kalau kita hanya berteman baik dan...