14. Berujung di Rumah Sakit

2 0 0
                                    


"Sa, bangun Sa" -ucap Andre saat tiba di rumah sakit.

"Gue ngabarin Mamanya deh, takut Mamanya cemas" -ucap Andre.

"Hallo Assalamu'alaikum Tan" -sapanya.

"Wa'alaikumsalam Dre, ada apa ya kok kamu telpon Tante?" -tanyanya.

"Begini Tan, Shafira sekarang lagi ada di rumah sakit" -jelasnya.

"Hah apa? Dia kenapa? Kenapa bisa gitu? -tanyanya cemas.

"Ceritanya panjang Tan, nanti aku kirimin alamat rumah sakitnya" -jelasnya.

"Ohhh iyaaa, makasih ya Dre" -ucap Mama.

"Iyaaa Tan sama-sama, Assalamu'alaikum" -ucap Andre.

"Wa'alaikumsalam"

'Gue sedih saat lo terbaring lemah gini, biasanya hampir tiap hari lo keliatan ceria banget' -batin Andre.

"Rey gue titip Shafira ya, gue mau keluar dulu bentar" -pintanya yang langsung dapat anggukan dari Rey dan keluar dari ruangan itu.

"Saaaa bangun" -ucap Rey dengan mata yang berkaca-kaca.

"Gu… gueeeee ada dimana?" -jawabku heran sambil memegangi kepala.

'Kenapa burem semua ya, duhhh kenapa gue gak bisa liat apa-apa' -batinku.

"Saaaaa, lo udah sadar?" -jawab seseorang dihadapanku.

"Siapa?" -tanyaku.

"Ini aku Sa, Rey" -jelasnya.

"Kak aku gak bisa ngeliat kakak, kenapa penglihatanku gelap semua kak" -ucapku panik.

"Saaa ini aku Rey, kamu gak bisa liat aku?" -tanyanya.

"Enggak kak" -jawabku.

"Duhhhh aku panggil Dokter ya" -pintanya.

Aku mengusap-usap mataku perlahan, penglihatanku kembali normal.

"Kak aku bisa liat kakak" -jawabku.

"Bener Dek?" -tanyanya senang.

Tiba-tiba Andre memasuki ruanganku dan menghampiri kami berdua.

"Iyaaa kak bener, kak makasih ya karena kakak udah nolongin aku dan maaf juga aku udah bikin kakak repot" -ucapku senang.

"Iyaaa Dek sama-sama, aku bakal siap 24 jam untuk ngejagain kamu" -ucapnya tersenyum.

Seketika kami berdua saling tatap-tatapan.

'Duhhh kak Rey manis banget' -batinku.

'Sa andai lo tau bahwa yang nolongin lo itu gue, bukan dia dan yang setiap saat lo butuh apapun itu juga gue bukan dia ataupun yang lain' -batin Andre.

"Dre" -sapaku.

"Sa lo udah sadar?" -tanyanya.

"Iyaaa Dre, gue berterimakasih banget karena kak Rey udah nolongin gue" -ucapku senang.

"Yaudah lo istirahat dulu ya jangan sampe cape, gue gak mau lo kenapa-napa" -jawabnya yang dapat anggukan dariku.

"Saaaaaaa" -ucap Mama memelukku setibanya di sana.

"Mamaaa" -ucapku membalas pelukan Mama.

"Dek lo gapapa kan?" -tanya bang Aldy.

"Saaaa lo gapapa?" -tanya bang Rendy.

"Saaa kamu gapapa nak?" -tanya Papa.

"Duhhhh kalian tuh ya kalo nanya satu-satu" -omelku.

"Nih yaaa aku gapapa kok cuma kecapean aja dan untung aja ada kak Rey yang nolongin aku sampe bawa aku ke sini segala lagi" -jelasku.

Tentang rasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang