13. Riri kenapa? (3)

3 2 0
                                    

Di sepanjang perjalanan aku dan kak Rey saling bertukar cerita panjang lebar. Aku dibuat tertawa olehnya dan begitupun dia tertawa dengan apa yang aku bicarakan. Kami membicarakan hal-hal lucu sampai hal yang tidak penting. Lamanya kami berbicara hingga lupa kami sudah sampai di rumah Riri.

Tok… tok… tok…

"Assalamu'alaikum" -ucapku.

"Wa'alaikumsalam, eh Shafira pasti mau ketemu Riri ya?" -tanyanya.

"Iya Tan" -jawabku tersenyum.

"Sebentar ya Tante panggil Riri dulu" -mohonnya.

"Oh iya Tan" -jawabku sambil tersenyum.

"MAU APA LO DATANG KESINI?!" -bentaknya saat menghampiri kami berdua.

"Gu… gue mau jelasin semua sama lo Ri" -jawabku memohon.

"GAK ADA YANG HARUS DI JELASIN SA, SEMUANYA UDAH JELAS!" -bentaknya.

"RI DENGERIN SHAFIRA DULU, DENGERIN PENJELASAN DIA!" -bentak kak Rey.

"Ri salah gue apa sampe-sampe lo berubah gini?" -tanyaku.

"BANYAK!" -jelasnya.

"Apa karena gue deket sama Andre lo jadi begini?" -tanyaku.

"GAK ADA HUBUNGANNYA SAMA ANDRE SA!"

"Apa karena gue deket juga sama kak Rey makanya lo jadi berubah gini iya?"

Riri hanya terdiam tanpa menjawab pertanyaanku.

"UDAH SEKARANG KALIAN PERGI!" -usirnya lalu menutup pintu.

"Riiiiiiii" -tangisku pecah.

"Riii maafin gue hiks, gue akan ngejauh dari kak Rey hiks…" -ucapku berjanji.

"Sa, kamu ngomong apa sih?" -tanyanya.

"Riri suka sama kamu kak hiks… hiks, mulai sekarang kakak jangan deketin aku lagi" -pintaku.

Aku langsung pergi dari sana dengan tangis yang tak reda dan nafas yang tak karuan.

"Sa, kamu mau kemana?" -tanyanya.

Aku hanya terdiam lesu.

"Biar gue anter ya" -pintanya.

"GAK MAU!" -tolakku yang masih berlinang air mata.

Aku langsung berlari dan berjalan ntah kemana. Hari ini aku terlihat sangat kacau. Tiba-tiba hujan datang dan penglihatanku mulai buram. Tubuhku benar-benar lemas sekali hari ini.

BRUKKKKK…

"SHAFIRAAAA!" -teriak seseorang.

"TOLONG!" -ucapnya meminta tolong.

"Shafira kenapa Dre?" -tanya kak Rey saat mobilnya mendekati kami.

"Dia jatuh pingsan, bantuin gue Rey" -ucapnya yang langsung memasukanku ke dalam mobil.

"Tenang ya Sa bentar lagi sampe kok" -bisiknya di telingaku.

'Kok gue jadi cemburu gini ya ngeliat mereka berduaan' -batin kak Rey.







Tentang rasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang