"Ayo kita pulang" -perintahku yang masih kesal.
Dia hanya diam dan tak bersuara ketika aku memarahinya. Kelihatan seperti anak kecil memang yang dimarahi oleh Ibunya. Kami berdua menjadi pusat perhatian oleh orang-orang di sekeliling.
'Kenapa sih Sa, sekali aja lo gak marah gini ke gue. Salah gue itu apa sampe-sampe setiap lo di deket gue lo selalu marah dan keliatan benci banget akan hadirnya gue' -pikirnya.
"Ayo naik" -Andre buka suara.
Tanpa membalas perkataan Andre aku pun langsung naik ke motor.
'Lho ini kan bukan arah rumah gue' -batinku ketika di perjalanan pulang.
"Dre lo mau ajak gue kemana?" -tanyaku heran.
Dia hanya diam dan tak menjawabnya. Rasa ketakutan kini menghampiriku.
'Gimana kalo dia ngelakuin hal aneh ke gue, gimana kalo dia mau balas dendam atas kejadian yang tadi?' -pikiranku kacau.
'Duhhhh dia mau ajak gue kemana, kok jantung gue deg-deg'an ya' -pikirku lagi.
"DRE JAWAB!!" -hentakku.
"Udah lo diem aja" -jawabnya.
Aku semakin panik.
'Gue lupa bawa hp lagi, kalo terjadi apa-apa sama gue gimana gue bisa ngabarin orang rumah' -pikirku.
'MAMA, PAPA, BANG ALDY, RIRI, KAK REY, KAK RENDY, SIAPAPUN ITU... TOLONGIN GUEEEEEEEE' -batinku.
******
20 menit kemudian…
Tibalah kami di suatu hutan yang sejuk, dipenuhi oleh pepohonan yang tumbuh subur disana. Disebelah kanan terdapat sungai dengan airnya yang bersih dan juga jernih, terdapat pula beberapa perahu beserta dayungnya. Disebelah kanan juga terdapat lapangan basket dan juga rumah pohon. Sangat indah sekali pemandangan disana.
'Indahnya' -batinku terkesima oleh keindahan tempat itu.
"Kenapa lo ajak gue kesini Dre?" -tanyaku padanya.
"Gue mau latihan basket, jadi lo temenin gue ya sampe gue bener-bener jago" -pintanya.
Aku hanya mengangguk tesenyum.
'Rupanya dia mau latihan basket, duhhh pikiran gue udah kemana-mana aja' -batinku.
"Dre gue nunggu di sana ya" -ucapku sambil menunjuk sebuah ayunan di dekat sana.
"Ohhhh iyaaa Sa" -jawabnya melirik ke arah sana dan tersenyum.
"Udah lama gue gak main ayunan, terakhir main waktu sd kalo gak salah" -ucapku yang duduk di ayunan.
Aku memperhatikan Andre yang tengah bermain basket di depanku ini sambil bermain ayunan dan memakan es krim yang aku beli tadi.
"Dre kok udahan?" -tanyaku ketika dia menghampiriku.
"Mau istirahat dulu, cape gue" -jawabnya yang langsung duduk di ayunan tepatnya di samping kananku.
"Ohhh… yaudah sini duduk" -ajakku padanya.
"Sa bentar deh"
"Kenapa Dre?"
"Lo itu ya kebiasaan banget kalo setiap makan es krim belepotan gini, udah kayak anak kecil tau gak" -ucapnya mengambil tisu di saku celananya.
"Maaf ya Sa" -ucapnya membersihkan sisa es krim di mulutku dan juga di pipiku.
'Kok gue jadi deg-deg'an gini ya?' -pikirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang rasa
Teen Fiction"Gue sayang sama lo, sayang banget bahkan lebih dari diri gue sendiri Sa" Ucapan yang terlontar membuatku terkejut sekaligus tidak percaya. Bagaimana mungkin sudah 5 tahun berteman bahkan saling mengucapkan janji kalau kita hanya berteman baik dan...