Semakin hari aku dan Riri semakin menjauh, ntah apa sebabnya aku tidak tau.
"Sa" -sapanya saat di dalam perpustakaan.
"Kenapa kak?" -jawabku.
"Nggak cuma manggil hehehe" -cetusnya.
"Kirain kenapa" -jawabku tersenyum padanya.
"Oyaaa kamu lagi nyari buku apa Sa?" -tanyanya dengan senyuman manisnya.
'Tumben banget kak Rey manggil aku kamu' -pikirku sambil tersenyum.
"Buku… bukuuu… oyaaa buku Matematika kak, soalnya tadi ada yang kurang aku pahami" -jelasku.
"Ohhhh" -jawabnya.
"Sutttt… JANGAN BERISIK INI PERPUSTAKAAN!" -perintah penjaga perpus.
Sontak saja kami langsung terdiam dan tersenyum satu sama lain.
"Maaf pak" -jawab kami bersamaan.
"Oyaaa Sa aku boleh minta nomer kamu?" -pintanya.
"Bu… buat… apa kak?" -tanyaku.
"Siapa tau aku butuh hehe" -jawabnya.
"Oh yaudah, nih nomernya kak" -ucapku langsung memberikan HP ku padanya.
"Makasih" -ucapnya tersenyum.
"Sama-sama kak" -jawabku.
"Ohhh yaudah kak aku ke kelas dulu ya" -ucapku.
"Iyaa dek" -jawabnya.
*****
Di dalam kelas…
"Sekarang jaman banget ya temen makan temen" -sindir Imel.
"MAKSUD LO APA?!" -bentakku.
"MAKSUD GUE ITU, LO ITU TEMEN MAKAN TEMEN!" -bentaknya.
"GUE GAK NGERTI MAKSUD LO ITU APA?!" -tanyaku.
"TANYA SENDIRI SAMA ORANGNYA!" -bentaknya.
"Riri sebenernya apa yang terjadi? kalo gue punya salah maafin gue" -maafku padanya.
Riri hanya terdiam.
"EH LO JANGAN ASAL TUDUH KALO GAK TAU YANG SEBENERNYA GIMANA!" -ucap Andre membelaku.
"UDAH DEH DRE LO GAK USAH IKUT CAMPUR URUSAN CEWEK!" -bentaknya.
"GUE DISINI NGEBELA YANG BENER!" -bentaknya.
"ADA APA INI RIBUT-RIBUT?" -tanya pak Roni.
Sontak saja kami langsung duduk ke tempat duduk kami masing-masing setelah kehadiran pak Roni yang memulai pelajaran.
"Gu… gueeeeee… gak ngerti maksud semua ini Dre" -jelasku.
"Udah Sa lo gak usah takut, kan ada gue" -jawabnya tersenyum dan mengelus rambutku.
"Udah gak usah nangis, jelek ah kalo lo nangis" -perintahnya lalu menghapus air mataku.
"Makasih Dre" -ucapku tersenyum.
'Maksud omongan Imel itu apa ya?' -pikirku.
'Ri gue gak tau maksud semua ini apa? Kalo gue punya salah maafin gue' -batinku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang rasa
Teen Fiction"Gue sayang sama lo, sayang banget bahkan lebih dari diri gue sendiri Sa" Ucapan yang terlontar membuatku terkejut sekaligus tidak percaya. Bagaimana mungkin sudah 5 tahun berteman bahkan saling mengucapkan janji kalau kita hanya berteman baik dan...