6. Hari-hari tanpa Dava

6 3 0
                                    


Setelah beberapa hari putus dari Dava, ntah mengapa secara perlahan kak Rey mulai mendekatiku.

"Sebenernya rasa sayang gue belum hilang sepenuhnya, gue masih sayang lo Dav" -ucapku perlahan saat didalam kamar.

Tok.. tok... tokkkk...

"Dek lagi apa lo?" -tanya seseorang dibalik pintu.

"Lagi rebahan bang, ada apa" -jawabku.

"Dari pada gak ada kerjaan, mending tolongin gue" -pintanya.

"Tolongin apa?" -tanyaku yang langsung membukakan pintu.

"Tolong siapin minuman sekalian makanannya juga buat Rendy dan juga Andre" -jelasnya.

'Lho ada Andre juga?, males banget gue ketemu dia' -batinku.

"Dimintain tolong malah bengong, Saaaa" -ucapnya membuyarkan lamunanku.

"Iyaa bang kenapa?" -tanyaku.

"Tolongin abang, siapin minuman sekalian sama makanannya juga buat Rendy dan Andre juga" -pintanya.

"Kan ada Mama, kenapa gak ke Mama aja?" -tanyaku.

"Mama lagi belanja ke super market" -jawabnya.

"Duhhh bang, males ahhhh" -tolakku.

"Ayo dek gue minta tolong, masa lo gak mau sih nolongin abang gue yang ganteng dan baik hati ini" -rayunya memohon.

"Ahhh.. iyaaa deh iyaaaa" -jawabku kesal.

"Nahhh gitu dong sebagai Adek gue yang baik dan manis melebihi gula. Yaudah nanti kalo udah lo langsung ke ruang tamu aja ya, kita ada nunggu disono, biasa main ps hehe" -jelasnya yang meninggalkanku dari balik pintu kamar.

"Rese lo bang!" -desisku.





*****

Didapur...

'Kira-kira gue nyiapin apa ya buat mereka?' -batinku kebingungan.

Aku langsung membuka kulkas dan mencari makanan apa yang kira-kira gue masak untuk mereka.

"Nahhhh keknya gue bikin spageti aja deh sekalian kasih makanan ringannya juga, tapi minumnya apa ya?" -ucapku yang masih bingung.

"Mumpung cuaca lagi panas gini mending gue bikin jus jeruk aja, keknya seger tuh" -ucapku lagi.

Aku langsung memasak spageti itu dan membuatkan jus jeruk.




****

Setelah selesai aku langsung memberikan makanan beserta minumannya kepada mereka yang menunggu di ruang tamu.

"Nih di makan ya" -ucapku menaruh makanan dan minuman itu diatas meja.

"Wihhhh pinter juga lo masaknya dek, keliatan enak banget tuh keknya" -ucap bang Aldy menoleh ke arahku.

"Iya dong siapa dulu yang masak" -ucapku menyombongkan diri kepadanya.

"Yaaa pasti adek gue lah" -ucapnya.

"Ayo makan kak Ren, Dre" -pintaku.

"Oh iya Sa, makasih ya" -ucap mereka bersamaan sambil tersenyum.

Aku hanya menunduk dan membalas senyum kepada mereka.

'Ternyata selain dia cantik dan manis, rupanya dia juga pinter masak' -batin Andre.

'Mereka lahap banget makannya, itu tandanya masakan gue enak dan mereka juga suka' -batinku yang langsung menuju kamar.

Ting nong... ting nong... ting nong...

"Sa bukain pintu, ada tamu tuh" -perintahnya.

Baru saja aku hendak menonton drakor, lagi-lagi bang Aldy menggangguku.

"Iya bentar" -ucapku sambil bergegas keluar.


Ceklek...

"Eh Mama udah pulang" -ucapku yang langsung bersalaman kepadanya.

"Iyaa ini Mama habis dari super market, belanja buat keperluan kita" -ucapnya dengan membawa banyak kantong plastik.

"Sini Ma biar Shafira aja yang bawa" -tawarku yang langsung mengambil belanjaan itu di tangan Mama.

"Makasi ya Sa"

"Iya Ma, sama-sama"

"Ohh ternyata ada Rendy sama Andre juga toh" -ucapnya sesampainya di ruang tamu.

"Iya Tan" -ucap mereka bersamaan sambil bersalaman.

"Yaudah Tante tinggal ke dapur dulu ya" -ucap Mama.

"Iya Tan hehe" -ucap mereka lagi.





*****

Didapur....

Aku membantu Mama mencuci beberapa sayuran dan buah-buahan yang baru dibeli tadi dan langsung menyimpannya di lemari es.

"Mama gak beli cemilan?" -tanyaku karena tidak melihat cemilan disana.

"Enggak Sa, cemilan kita kan masih banyak di kulkas. Emangnya kamu mau apa?" -tanyanya.

"Yahhh, aku lagi pengen es krim Ma" -jawabku.

"Oh jadi anak Mama yang cantik ini lagi pengen es krim ya" -tanyanya seraya menggodaku dengan mencolek pipiku.

"Iya Ma" -pintaku.

"Yaudah nih Mama kasih uangnya, kamu tinggal beli aja" -ucapnya memberiku uang 100 ribu.

"Makasi Ma, tapi ini kegedean Ma" -ujarku.

"Iyaaa Sa sama-sama kok, ya gapapa sekalian kamu beli yang lain" -ucapnya tersenyum.

"Wahhhh makasi ya Ma" -ujarku yang langsung memeluk Mama dan dibalas juga dengan pelukannya.

Aku langsung bersiap-siap untuk membeli es krim karena hari ini aku sangat ingin memakan es krim.


****

"Rapi banget mau kemana lo dek?" -tanya bang Aldy terheran melihat penampilanku.

"Mau beli es krim dong" -jawabku.

"Sendirian?"

"Ya iyaaa, sama siapa lagi dong kalo bukan sendiri?"

"Sama Andre aja, mumpung dia lagi disini kan" -ucap kak Rendy buka suara.

"Ehhh enggak usah kak, gak usah repot-repot aku sendiri aja"

"Nahh iya mending lo sama dia aja Sa, dari pada lo kenapa-kenapa kan dijalan?" -ucap bang Aldy.

"Gak ngerepotin kok, Dre nih bawa motor gue" -ucap kak Rendy sambil memberikan kunci motor kepada Andre.

'Males banget rasanya pergi sama Andre, kalo bukan karena kak Rendy gue ogah banget pergi sama dia' -batinku kesal.

Tentang rasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang