Bagian 11 : A night

25 1 2
                                    

Sang surya kembali menampakkan dirinya. Cahayanya menyelinap malaliu celah dedaunan hingga sampai ke sebuah tenda berwarna jingga. Orang yang ada di dalam tenda merasa terusik akibat sang surya yang telah menampakkan dirinya membuat suasana menjadi terang. Kelima gadis itu sedang mempacking barangnya. Ya mereka!Nasha dkk mangemas barang bawaan mereka karena hari ini mereka akan kembali ke sekolah dan pulang ke rumah masing-masing.

•••

"Ayo anak-anak segera berbaris! Pastikan barang bawaan kalian jangan sampai ada yang tertinggal." Ucap salah seorang guru.

Mereka segera membawa barang bawaan mereka lalu berbaris dengan kelompoknya. Setelah semua berbaris seorang guru maju dan berpidato.

"Terima kasih anak-anak telah berpartisipasi di acara kemah dengan baik. Semoga kalian dapat saling mengenal dengan teman satu angkatan kalian. Ambil sisi positif dari kegiatan ini. Selamat bergabung di SMA Venus!"
Semua murid bertepuk tangan menanggapi pidato salah seorang guru tersebut.

"Mari anak-anak kita kembali ke sekolah masuk bis kalian sesuai dengan bis yang kalian naiki saat berangkat. Hati-hati naiknya!"

Semua murid berbondong-bondong memasuki bis mereka. Semuanya terlihat lelah karena susunan acara yang lumayan padat membuat mereka lelah namun senang karena semua acaranya seru dan berjalan lancar.

Nasha duduk di tempat yang sama saat ia berangkat. Beberapa menit sebelum bis melaju seseorang duduk di sebelah Nasha. Ya siapa lagi kalo bukan Gavin! Gavin duduk dengan nyaman tak menggubris Nasha. Nasha pun tak pusing memikirkannya ia lelah ingin segera sampai di rumah dan tidur! Bis melaju kembali ke sekolah. Beberapa menit perjalanan Nasha mengambil headset dan memasangnya, saat mengambil headset ia melirik Gavin dilihatnya Gavin tengah memejamkan mata dengan headset yang menempel di telinganya. Nasha tak ingin mengganggu ia memasang headsetnya dan memutar musiknya sambil memperhatikan jalanan. Ia belum merasa ngantuk, hanya ingin merebahkan tubuhnya di atas kasur kesayangannya.

•••

2 jam perjalanan cukup membuat mereka lelah. Sesampainya di sekolah mereka langsung turun dan pulang ke rumah masing-masing. Kedua teman yang sekelompok dengan Nasha sudah pulang, kini tersisa mereka bertiga. Mereka tidak melihat Jovan dan Devan karena mereka berbeda bis, mungkin mereka sudah pulang karena mereka membawa mobil.

"Sha, gue duluan ya ? Udah di jemput sama mama tu." Ujar Ara.

"Iya hati-hati ya!"

Kini tersisa Alice dan Nasha, sebenarnya ia tidak tahu akan pulang dengan siapa karena kan kemarin berangkatnya bareng Gavin. Nasha juga ga berani tanya sejak kejadian kemarin malam ia dan Gavin tak banyak bicara bahkan mungkin belum berbicara sama sekali.

"Nasha, kamu pulang sama siapa?" Tanya Alice.

"Gatau gue. Lo udah di jemput?" Ucap Nasha dan di balas anggukkan sambil menunjuk mobil sport putih yang baru saja terparkir.

"Yaudah lo pulang dulu aja gue gapapa."

"Yaudah aku pulang dulu yaa?"

"Iyaa hati-hati!"

"Iya Nasha juga hati-hati ya!"

Nasha bingung harus bagaimana. Sekolah mulai sepi, murid-murid sudah banyak yang pulang. Beberapa menit Nasha menunggu entah apa yang ditunggu. Tiba-tiba bugatti kuning berhenti di depannya. Ia tau betul pemilik mobil itu, Gavin. Gavin menurunkan kaca sebelah pengemudi, memerintahkan Nasha untuk masuk.

"Masuk!" Katanya singkat.

Tanpa menunggu lama Nasha langsung memasuki mobil tersebut. Gavin melajukan mobilnya menuju rumah Nasha. Selama perjalnan Tidak ada percakapan diantaran mereka, hanya ada suara klakson dan mesin mobil-mobil lainnya.

Gavino Birendra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang