Bagian 2 : Teman Baru

77 4 0
                                    

Matahari pagi masuk melalui celah-celah  gorden membuat sang gadis itu terusik dari alam mimpinya. Ia mengerjapkan mata dan segera bangkit untuk bersiap-siap pergi ke sekolah. Kali ini ia tak ingin telat seperti kemarin. Setelah selesai Nasha segera turun untuk sarapan bersama.

"Pagi, Ma." Sambil mencium pipi sang mama, Amanda Olivia Alexander yang sedang menyiapkan makan di meja.

"Pagi sayang." Balas sang mama.

"Mama doang yang disapa gue enggak?" Sindir abangnya, Gibran Bataradika Alexander yang juga ada di meja makan.

"Pagiii abangku sayanggg." Sapanya dengan nada yang dibuat-buat.

"Pagii juga adekku sayangg." Jawab abangnya sambil tersenyum manis.

"Ma, kapan papa nyusul ?" Tanya Nasha, sambil menyodorkan piring.

"Katanya sih minggu depan." Jawab mama, sambil mengambilkan nasi untuk Nasha dan Bang Gibran.

"Cepetan dimakan, ntar telat lagi." Lanjut mamanya.

"Iya, aku nebeng abang yaa?" Ucap Nasha dengan nada memohon.

"Lah, ngapa motor lu?" Tanya abangnya.

"Ishh, abaaanngg aku itu masi masa mos gabole bawa motor lagian klo belum punya sim gabole tau parkir di sekolah. Trus aku parkir dimana ?" Jelasnya sambil bibir yg di majukan.

"Makanya bocilll cepet gedenyaaa biar bisa bawa motor sendiri." Ledek abangnya sambil mengacak rambut Nasha yang membuat sang empunya berdecak.

"Ihhh kan rambut aku berantakan." Ucapnya sambil merapikan rambutnya.

"Iya iya sorry. Cepet abisin makanya, abang tinggal nih kalo lama." Ucap abangnya.

•••

Sesampainya di sekolah Nasha segera turun dari motor abangnya dan segera berpamitan untuk masuk.

"Makasii abang, ati-ati yaa jangan bolos!" Ucap Nasha memperingatkan.

"Iya iya masuk gih ntar telat di hukum tau rasa!" Ledek abangnya yang membuat Nasha berdecak.

"Yaudah aku masuk dulu dadahh abangg." Sambil melambaikan tangan dan berjalan masuk gerbang.

"Dahhh" balas abangnya sambil melambai ke Nasha.

Setelah Nasha masuk, Bang Gibran segera melajukan motornya menjauh menuju sekolahnya.

Nasha dan abangnya memang berbeda sekolah, Nasha bersekolah di SMA Venus sedangkan Bang Gibran di SMA Mars.

•••

Sesampainya di kelas Nasha melihat Alice sudah duduk ditempatnya sambil bermain ponselnya.

"Pagii shaa." Sapanya sambil memberi jalan agar Nasha bisa duduk dibangkunya.

"Pagii juga al." Jawabnya.

"Ga kerasa sekarang hari terakhir mos."  Gumam Alice yang masi bisa di dengar Nasha.

"Iya, kelasnya tetep ga sih? Hari ini ngapain aja?" Tanya Nasha.

"Gatau kayaknya tetep. Kayanya hari ini banyak games gitu deh." Jawab Alice.

"Semoga tetep biar kita sekelas." Sahut Nasha.

Selang beberapa menit pendamping kelas mereka memasuki kelas untuk menjelaskan kegiatan hari ini.

"Pagii dekkk!!" Sapa osis tersebut. 

"Pagii kakk!" Jawab mereka kompak.

"Sehat semua kan?" Tanyanya lagi, dan dibalas anggukan oleh mereka.

"Jadi hari ini hari terakhir mos, kegiatan semua di luar kelas dan kalian akan membentuk kelompok dengan kelas lain. Hari ini kegiatannya ga banyak kok cuma games sama penutupan mos. Sekarang jam 07.15, nanti 07.30 kita keluar. " Lanjutnya.

"Iya kaakk." Jawab mereka.

•••

15 menit setelahnya.
"Ayo kita keluar, ke lapangan yaa baris sesuai kelas." Pinta osis tersebut.

Mereka bergegas menuju lapangan dan baris sesuai kelas. Nasha dan Alice baris di barisan belakang.

•••

Apel berlangsung sekitar 15 menit.

"Selamat pagi semua. Jadi hari ini kita games, kalian diminta membuat kelompok dengan kelas lain masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 orang, kalian bebas memilih dengan siapa. Sekarang kalian buat kelompok jam 8 tepat harus sudah kumpul bersama kelompoknya. Paham?" Jelas ketua osis

"Paham." Jawab mereka kompak.

"Laksanakan!" Perintah ketua osis.
Semua bergegas mencari kelompoknya.

Nasha dan Alice juga bergerak mencari anak yang belum mendapat kelompok.

"Boleh gabung kelompok ga?" Tanya seorang anak perempuan kepada Alice dan Nasha.

"Boleh kok kita juga masih kurang." Jawab Alice yang diangguki Nasha.

"Gue Aurora Aradea Allaver, panggil ara aja." Ucapnya dengan mengulurkan tangannya.

"Aku Alice."
"Gue Nasha."

Selesai bersalaman mereka kembali mencari anak lain karena kelompok mereka masih kurang.

"Eh itu ada 2 anak cowo mereka mau ga ya gabung ?" Ujar Ara.

"Kita tanya aja mereka udah dapet kelompok apa belum." Jawab Alice.

"Haii kalian udah dapet kelompok belum?" Tanya Alice pada kedua cowo kembar itu.

"Belum, kalian masih kurang?" Jawab salah satu anak itu.

"Iya kalian mau gabung?" Tanya Alice.

"Mau, boleh?" Dan dibalas anggukan oleh mereka. "Oh iya kenalin aku Devan Raka Alvaro, panggil Devan aja ini kembaran aku Jovan." Lanjutnya sambil menyenggol lengan Jovan.

"Haii aku Jovan."
"Alice"
"Nasha"
"Ara"

•••

"Dalam hitungan kelima kalian harus udah dapet kelompok dan kumpul di lapangan." Ujar sang ketua osis.

"Satu..... Dua...... Tiga....." mereka segera memposisikan diri. "Empat... Lima....."

"Semua udah dapet kelompok kan ?"
"Sudahh"
"Jadi gamesnya gini....."

•••

Haiiii readers!!!
New up bagian 2 gimana???
Jangan lupa vote comen and share!!

Salam sayang dari Nasha 😚

Gavino Birendra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang