Assalamualaikum
Hallo haii 😀
Selamat membaca
Mohon maaf apabila banyak kurangnya sedang dalam fase belajar 😁Mohon kritik dan saran
*Meeting again*
Layaknya rintik hujan yg terdengar deras beradu dengan muka bumi. Bau tanah yg khas, semilir angin yg berhembus, sebuah bayangan yang terlintas meninggalkan banyak luka bagai ribuan panah yang menancap. Namun, hal itu telah berubah hujan deras itu telah menjadi langit biru dengan pelangi yang menghiasi dan kini, kenangan itu telah ku simpan dalam memori ingatan.
Disinilah aku berdiri sekarang, di depan sebuah gerbang yang tinggi melangkah kan kaki menuju lembaran baru yg akan ku lalui, setelah 2 tahun yang tidak begitu berarti."Syafira!" teriak seseorang memanggil nama Syafira membuat langkahnya terhenti.
"Kamu syafira, 'kan?" tanya orang tersebut setelah tepat berada di hadapan syafira. Dia menatap wajah laki-laki tersebut dan menghela nafasnya berat."Iya saya Syafira, anda siapa?"
"Kamu lupa? Aku rian temen kamu waktu SMA!" timpalnya, Syafira hanya tersenyum simpul keningnya berkerut seakan berfikir keras untuk mengingat.
"Entahlah seperti nya saya lupa, maaf saya permisi." syafira pun melenggang pergi meninggalkan laki-laki tersebut.
" Ada apa dengan Syafira, kenapa dia tidak mengenaliku?" batin Rian bertanya-tanya dan hanyut dalam fikirannya.
"Woii ... kenapa bengong disini?!" tanya Danial menyadarkan Rian dari lamunannya.
"Danial, Syafira comeback!" Danial diam kebingungan mendengar ucapan Rian.
"Syafira yang dulu ngilang tiba-tiba, setelah UN selesai." Sambung Rian membuat Danial semakin tersentak.
Flashback
Di atap gedung sekolah, Syafira sedang asyik mengobrol dengan sahabatnya sejak duduk dibangku smp. Dia adalah Danial multajam.
"Ra, setelah lulus SMA kamu mau kuliah dimana?" tanya Danial.
"Entahlah, masih belum tahu. Karena aku mau ikut sama ayah." jawab Syafira sembari menatap langit yang perlahan menjadi jingga.
"Apapun pilihanmu, semoga itu yang terbaik. Kalo kamu pergi jauh, aku bakalan tetap ada disini. Jadi kita bisa bertemu kembali." ucap Danial.
Syafira mengangguk sebagai jawaban. Hatinya berdebar senyum tak pudar dari wajah cantiknya."Ra soal perasaanku, aku sudah memutuskan untuk menyatakan perasaanku pada amelia, tepat setelah nanti kelulusan diumumkan." ucap Danial membuat hati Syafira mencelos seakan terhantam. Baru saja ia merasa senang dengan ungkapan Danial namun hatinya kembali remuk oleh orang yang sama.
Setelah bertahun tahun bersama, sejak Smp hingga sekarang. Diam-diam Syafira memiliki rasa yang selama ini ia simpan dengan rapi. Ia fikir setelah SMA, perasaan itu akan hilang. Namun pada kenyataannya perasaan itu tetap sama meski telah bertahun tahun lamanya."Ouh, Syukurlah memang itu yang harus kamu lakukan. Kalo kamu suka sama seseorang, kamu harus berani mengungkapkannya." ucap Syafira.
"Thanks ya Ra,udah jadi sahabatku yg paling baik." ucap Danial mengakhiri perbincangan mereka dan pergi.
Flashback off
"Nah loh, cengo kan!" ejek Rian sembari menampar pipi Danial dan melangkah pergi.
"Syafira Aulia? Benarkah, ia kembali setelah 2 tahun menghilang?" batin Danial antara bahagia sedih dan menyesal, semua bercampur aduk membuatnya tak karuan.
Jam kuliah pun selesai. Hari pertama yang melelahkan bagi Syafira. Sebagai mahasiswi pindahan banyak hal yg harus ia lakukan.
"Masih ada waktu setengah jam, sambil nunggu jemputan mending ke perpus." batin Syafira sembari melihat jamnya dan melangkahkan kaki menuju perpustakaan.
Namun, 'greb tiba-tiba ada seseorang yg mencekal pergelangan tangannya. Membuat langkah syafira terhenti dan membalikan badannya.
"Lepas!" bentak Syafira dengan tatapan yang tajam dan dingin, membuat yang ditatap merasa tertohok dengan tatapan Syafira.
"Kamu, Syafira Aulia 'kan? Kamu masih inget aku kan? Aku Danial, Ra. tolong jawab pertanyaanku!"ucapnya karena Syafira hanya terdiam.
"Maaf, tidak ada yang perlu saya jawab dan tidak ada yang perlu kita bicarakan. Jadi, lepaskan tangan saya!" ucap Syafira sembari meronta dan berhasil melepaskan lengannya kemudian bergegas pergi."maafin aku Ra!" teriaknya. Langkah kaki syafira memelan, dadanya terasa sesak.
"Kumohon dengerin penjelasan aku Ra!" ucapnya memelas.
Syafira pun diam ditempatnya tanpa menoleh."Syafira maaf, aku tahu aku salah. Mungkin aku adalah orang terbodoh yang telah berani berbuat seperti itu pada sahabatnya sendiri."
"Cukup! Tidak usah di perpanjang. Yang sudah berlalu biarkan saja jangan buat aku kembali mengingatnya Danial multajam." ucap Syafira penuh penekanan diakhir kalimatnya dan segera pergi dengan air mata yang mulai membasahi pipinya.
"Syafira!!" teriak danial. Namun tidak syafira hiraukan. Ia terus melangkahkan kakinya menjauh, hingga Danial tak melihat lagi sosok syafira.
"Bodoh gue emang bodoh!! *arghh" kesal Danial sembari menjambak rambutnya sendiri .
"Gak seharusnya gue lakuin itu dulu." batin Danial penuh penyesalan.
"Rasanya gue gak berguna lihat lo jadi kayak gini gara-gara gue, bahkan kayaknya lo udah enggan liat muka gue. sorry Ra seribu ucapan maaf pun gak bakalan cukup buat nebus kesalahan gue." Danial melangkahkan kakinya pergi dengan lesu.Jangan lupa Vote n comment ya 😊🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
Move On
RomanceRasa itu rumit, Move on itu pilihan bukan keharusan. karena yang menjadi pilihan tentu saja menjadi keharusan yg akan dilakukan. Namun tetap saja, move on dari masa lalu membutuhkan proses. Semua perihal waktu.