Mamah Dan pun mmengantar wanita itu keluar .
"Hati hati dijalan"ucap mamah
"Syafira"batin danial yang sedang duduk di balkon kamarnya. Ia pun mengamati dan meyakinkan apakah benar ia adalah syafira sahabatnya.
Terlihat mama yang melambaikan tangan
Danial langsung berlari turun
"Kamu mau kemana Dan"ucap mamah
"Mah kenapa gak bilang kalo syafira yang dateng"ucap danial kesal
"Kalian saling kenal"ucap mamah
"Mamah masa lupa di itu syafira temen aku dari smp . Ira mah ira"ucap danial
"Wahh mamah pangling sekali padahal mamah sering ketemu sama dia bagaimana mamah lupa"ucap mamah menyesal
"Sudahlah Danial pergi dulu"ucap danial dan segera pergi . Ia berkeliling kesekitar namun tak menemukan jejak syafira padahal syafira baru beberapa menit yang lalu keluar dari rumahnya."Bukankah itu syafira"batin danial saat melihat seorang perempuan yg keluar dari mini market
"Ira"panggil danial sembari menarik lengannya membuat wanita itu menghadap danial.
Wanita itu diam tak bergeming ia langsung menundukan kepalanya
"Ra .. kamu masih marah?"ucap danial namun tak digubris syafira hanya terdiam
"Ra .. ira .."ucap danial ia pun menangkup wajah syafira pandangan mereka beradu mata syafira memerah berkaca kaca menahan tangis
"Syafira .. maafkan aku"ucap danial pilu
Syafira pun menggenggam lengan danial yang ada dipipinya kemudian melepaskannnya
"Kau tak perlu minta maaf , lagipula itu sudah berlalu dan aku mohon jangan ungkit lagi karena itu membuat luka ku kembali sakit karena ingat jika aku wanita bodoh yang udah memdem perasaan sama cowok yang bahkan bikin dia jadi taruhan"ucap syafira
"Kamu gak salah dan akunya aja yang bego"ucap syafira sembari tersenyum ketir."Gue nyesel ra ,"ucap danial.
"Jangan ulangi kesalahan yang sama ya , jangan sia siain yang udah sayang sama kamu"ucap syafira sembari menepuk pundak danial dan pergi.
setelah beberapa langkah tangisnya pun pecah syafira mempercepat langkahnya dengan air mata yg mengalir."Segitunya gue bikin lo sakit ra .. gue nyesel ra nyesel banget .. gue udah ketipu sama cewe serigala berbulu domba "batin danial dan berjalan lesu ia pun memutuskan untuk kembali ke rumah nya.
Tak terasa mentari telah tenggelam diganti dengan malam yg gelap tanpa bulan yang menyinarinya
Mata merah dan bengkak rambut yang acak acakan jalan yang sempoyongan karena pusing terlalu lama menangis
Syafira berjalan perlahan tinggal beberapa rumah lagi ia sampai dirumah nya
Namun setelah sampai di depan gerbang rumah, syafira menghentikan langkahnya sama halnya dengan orang yang ia lihat sekarang
Syafira langsung mengalihkan pandangannya dan masuk kerumah
Namun tiba-tiba . "Brugh" syafira jatuh pingsan
"Non syafira!!"teriak bi lea dan
"Tolong .. siapapun"ucap bilea karena ia tak sanggup membawa syafira ke dalam danial pun datang dan menggendongnya penuh cemas
Danial membawa syafira ke kamar ia menidurkan syafira dengan hati hati bilea pun datang dengan semangkuk air hangat
"Haduh non ira kenapa yah ,, matanya bengkak gini "ucap bilea
"Makasih ya sudah nolongin"ucap bilea
"Sama sama bu"ucap danial
"Saya belum terlalu tau daerah ini makanya saya panik"ucap bilea danial hanya tersenyum karena tau kalo mereka baru pindah
"Bu boleh saya menemani syafira?"tanya danial
"Kalian kenal?"tanya bilea
"Saya temannya dulu dan ketemu lagi sekarang di kampus"ucap danial
"Tapi biasanya non ira bakalan lama sadarnya ,jadi lebih baik kamu pulang saja"ucap bilea sembari tersenyum simpul
Kruyukk .. suara perut danial .membuatnya tersipu malau. danial menglihkan tatanpannya ia sangat malu
"Sebelum pergi makanlah dulu"ucap bilea memaksa danial pun mengikuti bilea keruang makan
Saat melewati sebuah dingding yang banyak foto ia melihat potret dirinya yg masih kecil dengan ira
"Kenapa den?"tanya bilea
"Enggak ini liat anak kecil lucu"ucap danial
"Tapi kenapa di simpan ditempat yg bakalan susah keliatan?"tanya danial
"Duduklah"ucap bibi sembari menyuguhkan minum dan makan,danial pun duduk
"Itu adalah potret non ira dan teman lamanya , saya salut sama non ira dia sayang banget sama temannya dia juga sering curhat ke bibi , bibi juga udah lupa wajahnya gimana , kadang non ira kalo pulang kerumah bajunya kotor , kalo enggak basah tangannya suka ada bekas cakaran"ucap bilea membuat danial tertohok
"Kok bisa bi?"tanya danial
"Itu cara non ira ngelindungi temannya bukan hanya dari perempuan bahkan non ira pernah berantem sama laki laki"ucap bilea
"Kok aku gak pernah tau"batin danial
"Sampai akhirnya setelah SMA non ira akhirnya menyerah dengan perasaannya dia lelah karena perasaanya tak terbalas setelah 6 tahun memendam dan suatu malam saya sangat ingat non ira pergi terburu buru ke taman kota non ira pergi sendirian sampai hal itu terjadi bibi gak habis fikir teman macam apa itu orang untungnya ada anak temannya tuan yang menyelematkan,non ira syok berat sampai tak sadarkan diri"ucap bilea
"Aduh bibi banyak bicara , anggap saja itu tak pernah terjadi"ucap bilea
Danial terdiam hatinya benar benar teriris pasalnya orang yang bilea bicarakan duduk tepat berada di hadapannya
"Orang itu bego banget ya bi"ucap danial sembari tersenyum paksa
"Bukan bego lagi euh kalo ada bibi mau bikin dia jadi sambel biar di ulek ulek"ucap bilea
"Makasih ya bi atas makanannya saya jadi malu"ucap danial
"Bukan apa apa"ucap bibi
"Bi saya pamit ya"ucap danial
"Ngomong-ngomong nama kamu siapa?"tanya bilea
"Dani bi"ucap danial bilea mangut mangut tanda mengerti danial pun pulang kerumahnya dengan ngontai . Ia benar benar kaget setelah mengetahui semua fakta bahwa syafira memendam rasa padanya selama 6 tahun pantas saja syafira bertingkah seakan muak jika bertemu dengan danial . Danial merasa bersalah sekaligus orang yang bodoh telah terbuai oleh orang yang baru saja datang dan menghempaskan orang yang benar benar menyayanginya sampai rela mengorbankan dirinya dan dengan bodohnya danial memanfaat kan hal itu tanpa berfikir akan kehilangan nya bukan hanya ia namun segalanya
Bruk .. danial menghempaskan tubuhnya ke kasur ia mengusap wajahnya gusar
"Gue gak nyangka ira sampai melakukan banyak hal buat gue sedangkan yang gue lakuin malah nyakitin dia"ucap danial penuh penyesalanSementara itu
Pukul 11 malam perlahan mata syafira terbuka melihat langit langit kamar yang sangat ia kenali , ya ini adalah kamarnya
"Non,sudah bangun"ucap bilea sembari membantu syafira duduk dan memberinya minum
"Berapa lama aku pingsan?"tanya syafira dengan suara serak
"Kurang lebih 3 jam"ucap bilea syafira mengangguk lemas ia pun dibantu kembali untuk berbaring
"Tadi ada dokter pribadi yang dikirim sama nyonya"ucap bilea syafira menatap lengannya yg tertancap jarum infus
"Iya makasih bi"ucap syafira
"Non kalo ada apa apa cerita sama bibi jangan sungkan kalo punya beban selagi bisa di ceritakan ceritakan non jangan di pendam sendiri"ucap bilea
"Sebenarnya aku .. ketemu sama temen aku dulu "ucap syafira tak terasa air mata
"Temen non yang waktu di taman kota"ucap bilea syafira mengangguk air mata tak terbendung lagi
"Sudah non jangan nangis,maaf ya bibi bikin non nangis non harus kuat"ucap bibi
"Gak papa bi , maaf bi bisa tinggalin aku sendiri ?"ucap syafira
"Iya .. non jangan sedih lagi ya"ucap bilea mengenggam jemari syafira seakan memberi kekuatan dan pergi
"Harusnya aku bersikap biasa aja .. tapi aku gak bisa hatiku menolak lukanya kembali sakit"batin syafira menangis dalam diam menemani heningnya malam
"Grek..grek"syafira bangkit dari berbaringnya menggerek alat infusnya dan berjalan ke balkon kamarnya menghirup angin malam yang dingin dengan air mata yang masih mengalir membasahi pipinya."Drt..drt..Dokter zydan calling"
"Hallo dokter?"ucap syafira"Hi .syfira bagaimna keadaanmu sekarang?"tanya zydan
"Sudah membaik "ucap syafira
"Maaf menelpon mu malam malam hanya ingin memastikan apa kau sudah sadar dri pingsan mu"ucap dokter
"Ya aku sudah sedikit berjalan jalan terimakasih dokter"ucap syfira
"Iya sama sama . Kalo begitu saya tutup telfonya segera istirahat kembali jangan banyak fikiran"ucap dokter
"Baik dokter"ucap syfira sambungan telfon pun terputus
Syafira menghembuskan nafasnya
"..tuhan seandainya memori otakku bisa memilih untuk mengingat yang ingin aku ingat saja .. tapi kenapa yang sering terlintas di benakku adalah hal yang melukai perasaanku
Kenapa ingatan yang ingin ku buang malah semakin teringat"ucap syafira sembari menatap langit gelap yang ditaburi bintang berkilauan.Jangan lupa vote n comment
KAMU SEDANG MEMBACA
Move On
RomanceRasa itu rumit, Move on itu pilihan bukan keharusan. karena yang menjadi pilihan tentu saja menjadi keharusan yg akan dilakukan. Namun tetap saja, move on dari masa lalu membutuhkan proses. Semua perihal waktu.